1:: Pertolongan Pertama

212 15 1
                                    

I was tryin' to fly but i couldn't find wings
But you came along and you changes everything.
(Crazier- Taylor Swift)

***


Happy reading!

Mentari pagi sudah terang menyinari alam, banyaknya siswa berlalu lalang membuat ia sedikit kesulitan menguncir rambutnya sambil berjalan. Tak sedikit orang yang menyapa dan tersenyum kepadanya, pagi hari yang indah diawali senyuman yang menghias di wajah cantiknya.

"Dor!!!"

Saffa tersentak, saat temannya--Natali mengejutkannya, gadis itu menghembuskan nafas gusar. Pagi-pagi kawannya itu sudah menjahilinya saja.

"Tumben dateng pagi," ujar Saffa, Natali tersenyum penuh arti. Saffa mengangguk mengerti pasti temannya itu datang bersama pacarnya yang ketua osis.

"Astaga, gue lupa!" seru Natali, sambil menepuk kepalanya. Raut panik menghiasi wajahnya, Saffa sudah menebak, pasti anak ini akan melupakan celana olahraganya. Kebiasaan jelek Natali; pelupa.

"Udah gak heran lagi, udah sana bilang abang lo suruh anterin. Sekalian kirim salam dari gue," ujar Saffa, Natali memang mempunyai abang yang tampan.

"Yaudah, lo duluan aja ke kelas. Gue mau disini dulu, sekalian nungguin bang Bayu."
"Jangan lupa salam gue!"
"Ogah!"

Saffa terkikik geli, gadis berambut sebahu itu melanjutkan perjalananya menuju ke kelasnya--11 IPA 3. Pelajaran olahraga adalah pelajaran pertama, namun gadis itu masih mengenakan seragam hari jumatnya. Alhasil setelah ia menaruh tasnya dikelas Saffa harus mengganti baju olahraga terlebih dahulu.

"Via! Anterin ke toilet, yuk!" teriak Saffa, pada temannya Via yang duduk jauh didepan. Sementara Saffa dan Natali duduk dibangku paling belakang. Alasannya cuma satu, agar Saffa tertidur, terhalang oleh temannya Nia yang tubuhnya lebih besar darinya.

Via mengangguk, kemudian Saffa dan Via menuju ke toilet untuk mengganti baju muslim, menjadi baju olahraga SMA Cakra Bangsa yang berwarna Merah maroon dan hitam.

***

Pelajaran olahraga adalah pelajaran kesukaan Saffa, jika materinya basket. Saat ini materi pembelajarannya adalah lari jarak menengah, Saffa paling benci pelajaran olahraga yang materinya atletik. Karena akan mengeluarkan keringat berlebih, dan kakinya yang suka sakit. Ya, Saffa memang suka malas-malasan jika melakukan pemanasan.

"Saya panggil satu-satu, ya? Nanti kalian lari, saya yang akan menilai kalian," pak Irfan--guru olahraga favorit se-SMA Cakra Bangsa, karena wajahnya yang tampan dan guru ini bisa dibilang masih muda. Terkadang Saffa dan Natali suka khilaf memandangi pak Irfan selagi guru itu sedang mencontohkan materi olahraga.

"Gue pura-pura sakit aja, ah!" seru Saffa pelan, takut terdengar pak Irfan yang pendengarannya sangat tajam.

"Hush! Gak boleh kayak gitu. Sakit beneran baru tau rasa," sahut Natali,

"Kan ada lo yang nolongin gue, hehe." ujar Saffa, sambil menunjukan deretan giginya yang putih dan rapih itu, Natali memutar bola matanya malas. Natali memang anggota eskul PMR dan Saffa sering memanfaatkan Natali jika ia sakit, dengan menyuruh Natali mengambil obat, membelikan makanan, bahkan menyuruh memijitnya.

"Natalia Andrea Wijaya," panggil pak Irfan, sekarang giliran Natali yang berlari. Saffa berteriak menyemangati Natali selagi gadis keturunan China itu berlari.

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang