33:: I'm Officially Yours

105 5 33
                                    

You don' t have to say you love meI just wanna tell you somethin'Lately you've been on my mind

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You don' t have to say you love me
I just wanna tell you somethin'
Lately you've been on my mind.
Honey,
I'd walk through fire for you
Just let me adore you
Oh honey,
I'd walk through fire for you, just let me adore you
Like it's the only thing i'll ever do.

( Adore You- Harry Styles)

🔸🔸🔶

"Nat, temen lo abis kesambet Nam Dok Mai, ya? Abis dari kamar mandi kok jadi senyum-senyum sendiri, dih."
Jean dan Natali kini melipir ke tempat duduk lain, mereka mengamati Saffa yang sedang duduk di bangkunya sendirian sambil tersenyum-senyum sendiri.

Natali menggaruk rambutnya frustasi, ia kesal setengah mati dengan temannya yang setengah waras itu. "Nggak tahu ah, Je. Sumpah gue takut! Ruqyah, Je, buru!" bisik Natali di telinga Jean, tangannya sedari tadi mencubiti bahu Jean.

Jean mendengkus, ia menyingkirkan tangan Natali dari bahunya karena terasa nyeri oleh cubitan gadis itu. Natali tidak jauh beda dengan Saffa, galak dan suka memukul. "Gue nggak bisa, Nat. Lo aja sana!" serunya kesal.

"Ye, kalau gue tahu bacaannya udah gue ruqyah dari pagi tuh anak." cibir Natali.

Merasa gemas, akhirnya gadis dengan pipi tembam itu menghampiri Saffa dan langsung memeluk gadis itu dari samping dengan erat. "Saffa jangan kayak gini! Lo pasti bisa lawan Nam Dok Mai, ayo jangan sampe kalah sama dia. Sadar, Saffa!!" pekik Natali.

Jean menepuk dahinya, mempunyai teman perempuan dengan paras yang cantik tidak menjamin bahwa keduanya waras. Dia menengok kesekeliling kelas, hanya ada mereka dan dua anak kutu buku yang sedang mengerjakan sesuatu di buku catatannya. Syukurlah tidak akan ada banyak orang yang merasa terganggu oleh dua cewek aneh itu.

Saffa yang merasa sesak karena pelukkan Natali begitu erat, langsung memberontak untuk melepaskan pelukkan Natali.

"Apaan sih, Nat?!" seru Saffa kesal pada teman sebangkunya itu.

"Oh sadar? Syukurlah, Saffa!!!" Natali kembali memeluk erat Saffa membuat gadis itu hanya kembali pasrah menunggu Natali puas memeluknya.

"Sadar apa, sih? Gue gakpapa juga." ujar Saffa ketika Natali melepaskan pelukan eratnya.

Natali menunjuk Jean yang tengah berdiri di belakang sambil menatap mereka, "Tuh, kata Jean lo kesambet Nam Dok Mai."

Saffa melotot mendengar ucapan Natali, sementara Jean berlari keluar kelas karena takut terkena cubitan maut seorang Saffa. Gadis itu melihat gurat wajah khawatir sahabatnya itu, selain pelupa, manja, dan galak, Natali adalah seseorang yang sangat peduli terhadap siapapun. Walaupun manja, Natali tidak mudah mengeluh ketika banyak orang yang sakit meminta dirinya untuk di obati. Gadis berambut hitam lurus yang serupa dengan Saffa itu sangat sigap ketika menolong orang lain. Selain itu Natali memiliki wajah yang cantik, tak ayal jika banyak laki-laki yang terpikat padanya. Salah satunya ketua osis SMA Cakra Bangsa, Rahman Alejandra. Cowok yang terkenal tegas dan berwibawa namun sangat manja jika bersama dengan Natalia Andrea Wijaya.

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang