2:: Eskul

169 12 1
                                    

So tell me your love will never fade
That i won't see the clouds of grey
'Cause i don't want another
You bring colour to my life baby.

(Colour-MNEK ft Hailee Steinfeld)

🔸🔸🔶

"Bunda!!! Kenapa gak bangunin
Saffa, sih?!"

Pukul 07.30,
Saffa loncat dari tempat tidurnya saat melihat jam di nakas nya, gadis itu segera berlari menuju kamar mandi untuk bersiap berangkat ke sekolah.

Hari itu Saffa bangun kesiangan, karena semalam ia menghabiskan waktunya untuk marathon baca novel kesukannya.

Pagi itu Saffa harus berangkat ke sekolah untuk mengikuti ekstrakulikuler PMR. Saffa sekarang kelas sebelas, dulu waktu dia kelas sepuluh ia pernah ikut eskul paskibra. Namun, Saffa mengundurkan diri dengan alasan tak di bolehkan oleh bundanya, padahal sebenarnya karena Saffa takut kulitnya menghitam karena kena paparan sinar matahari.

Saffa langsung melajukan motornya setelah ia berpamitan dengan ibunya. Ia melaju dengan kecepatan rata-rata, karena ia juga khawatir akan keselamatan dirinya sendiri.

Hanya selang sepuluh menit, Saffa sudah sampai di sekolah, ia segera memarkirkan motor birunya di patkiran dan bergegas menuju kelas dua belas IPA tiga karena disana adalah tempat latihan eskul PMR. Terlihat kelas sudah penuh oleh para anggota eskul, Saffa jadi malu sendiri. Baru pertemuan pertama sudah telat saja? Saffa juga sangat takut sekarang.

"Hei ngapain ngintip-ngintip?"

Saffa langsung tersentak, ia menoleh dan menemukan seseorang yang sedang tersenyum kepadanya. Ia cowok yang kemarin menolong Saffa.

"Eh kak, ini, aku mau masuk kedalem cuma malu." ujar Saffa jujur, ia menggaruk-garukan kepalanya yang tak gatal.

"Yaudah masuk aja, gakpapa."
"Kakak duluan,"
"Ayo barengin,"

Adrian menarik bahu Saffa agar cewek itu mengikutinya, lagi-lagi Saffa kena serangan jantung mendadak di perlakukan tiba-tiba seperti ini.

Benar saja, kelas sudah penuh dengan anggota eskul, Adrian menghampiri teman-temannya yang sedang berdiskusi kecil, mungkin tentang materi yang akan dibahas hari ini.

"Ayo sini, salam dulu." Adrian menyuruh Saffa untuk mengikutinya, Saffa mengangguk dan berjalan kikuk ke arah sekumpulan kelas dua belas.

"Assalamualaikum, maaf ya kakak-kakak saya telat." Ujar Saffa kepada senior-seniornya, Saffa pun sampai menciumi punggung tangan mereka. Sampai-sampai ada yang terkekeh-kekeh.

"Iya gak apa-apa, langsung gabung ya sama teman-temannya." Sahut seniornya yang berjilbab hitam. Saffa pun mengangguk dan segera menghambur ke teman-teman Saffa yang juga ikut eskul PMR.

"Kemana aja lo Saff? Jam segini baru dateng," tanya Venda temannya dari kelas lain saat Saffa ikut bergabung dengan teman-temannya.

"Baru bangun tadi gue jam setengah delapan." Ujar Saffa enteng yang membuat Tessa menoyor kepalanya.

"Astaga Saffa..."

"Hehehe,"

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu." Kakak kelas Saffa sudah mulai membuka kegiatan, semua pun duduk dengan tenang dan memperhatikan.

"Waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatu." Jawab mereka serempak.

"Hari ini pertemuan pertama kita ya, Mungkin kita perkenalan dulu biar makin deket." Ujar kakak kelas yang menggunakan kaos putih polos itu. Dasar gak niat, masa dia cuma memakai kaos putih, training, dan juga sendal jepit? Padahal kan dia ketua, harus mencontohkan yang baik. Pikir Saffa.

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang