Jatuh cinta;

58 8 0
                                    

"Lo bisa ngambil hati gue cuma dengan satu cerita yang sesak. Gue janji, kedepannya gue bakal beri ke hidup lo beribu cerita ceria."

"Cerita ceria tentang kita."

🍁🍁🍁

"Nih Kak, udah gue kerjain kemaren malem."

Jun menyerahkan semua berkas dan satu buah flashdisk ke meja Danny. Dengan susah payah kemarin malam Jun membereskannya.

"Wah, gila bener. Oke deh, thank you!"

Jun tersenyum lebar mendapat respon seperti itu, terus tangannya iseng menepuk-nepuk kepala Danny.

Kurang akhlak memang.

"Semangat ya Kak, gue mau ke David sama Yoshi dulu."

"Sialan lo gak sopan."

Danny dengan cepat menyingkirkan tangan Jun yang sudah tidak sopan menyentuh kepalanya.

"Izin ya.."

Tanpa pikir panjang, Jun mulai melangkahkan kakinya buat keluar dari ruangan Danny.

"Mau ngapain lo sama David Yoshi? Mereka juga paling lagi sibuk!"

Ucap Danny agak sewot.

Danny berkata seperti itu juga ada alasannya, karena beberapa menit yang lalu dia mengirim kan tugas lewat email ke semua karyawan dan karyawatinya. Termasuk dengan David juga Yoshi.

"Mau mengghibah."

Ucap Jun, suaranya setengah terdengar karena sudah berada di luar ruangan Danny.

Danny hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Jun. Dia jadi membayangkan, seandainya Appa nya masih hidup, mungkin Jun akan lebih merasa tersiksa dan banyak mengeluh karena Appa nya bisa jadi lebih tegas dalam mendidik Jun untuk bisa pantas berada di perusahaan ini.

"Halo sayang.."

Jun menyentuh dagu Yoshi sambil berlaga seperti perempuan. Yoshi yang fokus berkutat dengan laptop nya tidak menoleh sedikitpun. Itulah Yoshi, se nakal-nakalnya dia saat Sekolah Menengah Atas, dia bakal berubah jadi ambisius kalau sudah dihadapkan dengan tugas.

"Ih aku nya dikacangin."

"David dulu deh goda nya, gue masih sibuk nih."

Jun mendorong kepala Yoshi dari belakang. Beralih ke tempat David yang ada di sebelah tempat Yoshi. Memunculkan kepalanya di antara pembatas lalu tersenyum manis meski David tidak melihatnya.

"David! yaaaa~"

Ucap Jun masih di imut-imutin kalau bahasa gaulnya.

Yoshi yang mendengar itu malah bergidik ngeri, sambil masih fokus ke tugasnya.

"Hoaaa.. akhirnya selesai."

David justru tidak menghiraukan Jun yang sekarang sudah manyun karena tidak di hiraukan oleh David.

"Eh, Jun. Ngapain lu dateng kesini?"

David menoleh, dia sadar terus merenggangkan otot-otot di badannya.

"Gue mau ngajak ngeghibah nih."

Ucap Jun sambil naik nurunin alisnya.

David yang mendengar kata "Ghibah" langsung tertarik begitu saja. Memang, ghibah adalah suatu hal yang paling menyenangkan. Karena dalam kegiatan ghibah semuanya akan di bahas, seperti konferensi pers kecil-kecilan, tapi cukup David, Yoshi sama Jun aja ya pembaca jangan.

BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang