"T-tapi aku malu, kalo harus dipanggil sayang."
🍁🍁🍁
"Eh Kak Danny ku sayang."
Jun dengan hangat menyapa riang Kakaknya yang sekarang sedang fokus menonton Televisi. Danny yang disapa hangat begitu cuma natap Jun dengan tatapan aneh.
"Baru pulang lo? Dari taman lagi?"
Tanya Danny.
Jun baru bisa pulang sehabis mengantar Zalfa pulang sampai ke kontrakannya. Tidak tanggung-tanggung, Jun bahkan menunggu dan melihati Zalfa sampai masuk ke dalam kontrakan. Karena sekarang status Zalfa adalah pacarnya.
Karena pacar, atau memang bucin?
"Heem, bareng bebeb."
"HAH?"
Jun mulai merebahkan dirinya di sofa. Terus tersenyum lebar ke arah Danny. Sementara Danny hanya mengangkat bibirnya julid.
"Bebeb apa bebek?"
"Bebeb dwooong."
Jun memanyunkan bibirnya. Danny yang merasa jijik melihat itu iseng melempar bantal sofa ke arah Jun, Jun dengan sigapnya menangkap bantal sofa tersebut.
"Bicit ah, bodo amat. Gue mau ke kamar dulu."
Danny tidak peduli memang, jadi dia berniat buat ke kamar saja, istirahat.
"Huuuu! Iri kan lo kak? Iri gak? Iri gak? Iri gak? Iri dong masa engga. Ngahahahahaha, pa palli pa palli pa palli pa- Wah sial lo Kak!"
Jun menyoraki Danny yang sekarang baru sampai tangga, sementara Danny hanya menggoyangkan pantatnya tanda mengejek Jun.
"Heh, kok malah berantem."
Mama datang keluar dari arah kamarnya. Terus duduk di samping Jun yang sekarang malah tersenyum lebar itu.
"Kak Danny nya tuh ma."
"Dih apa, orang lo kok yang nyebelin duluan."
"Udah-udah, Danny.. udah gede juga kamu tuh."
Mama menggelengkan kepalanya sambil menatap Danny dan Jun bergantian. Danny malah tersenyum lebar terus melanjutkan langkah kakinya menuju ke kamar.
"Makan gih, belum makan kan?"
Mama menatap Jun yang sekarang sedang menatapnya juga.
"Iya Ma, nanti aja."
"Belum laper emangnya?" Tanya Mama.
"Belum Ma."
"Hm.. yaudah."
Mama sekarang berniat untuk melihat-lihat majalah lagi seperti biasa.
"Ma.."
Panggil Jun lirih.
"Hm?"
"Jun udah punya pacar lho."
Tanpa ragu lagi, Jun akhirnya mengutarakan apa yang membuatnya cengar-cengir itu. Seperti bocah memang.
Mama menatap Jun sebentar, lalu tergelak. Seakan-akan Jun itu hanya sekedar lelucon.
"Makan dulu sana, baru ngehayal."
"Seriusan Ma, Jun udah punya pacar. Pacar Jun yang kemaren di ceritain, dia juga suka sama Jun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda
FanfictionPertemuan itu, entah memang disengaja atau justru sudah menjadi takdirnya? Zalfa tidak tau apa rencana Sang Pencipta dibalik itu semua. Tuhan memang lebih tau apa yang terbaik untuk Ciptaan-Nya, namun kalau-kalau semua sudah terjadi dan melewati bat...