PASUKAN ELIT

251 27 19
                                    

"hoammm... Jam berapa sekarang?" ujar Vero Beranjak dari tempat tidur nya.

Tok...Tok...Tok...

"Tunggu sebentar, aku sedang memakai baju" ujar Vero kepada seseorang yang mengetuk pintu nya.

"Silahkan masuk" ujar Vero mempersilahkannya.

"Vero-sama, Grova-sama menyuruh Anda untuk menemui nya di ruangan pribadi nya" ujar salah satu pelayan.

"Baik aku akan segera kesana" ujar Vero lalu berjalan menuju ruangan pribadi grova.

Tok...Tok...Tok...

"Masuk.." ujar Grova

Vero membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan pribadi milik Grova.

"Ada apa Grova-san memanggil ku?" Tanya Vero.

"Saat ini kerajaan iblis sedang jatuh, semua prajurit menjadi lemah karena tidak ada nya pemimpin, saat ini iblis sedang tidak mempunyai harapan, jadi aku memohon kepada mu vero-dono, jadilah pemimpin pasukan kerajaan iblis" ujar Grova menawarkan posisi yang menarik terhadap Vero.

"Itu bukan lah urusan ku, aku adalah manusia dan aku bukanlah iblis" ujar Vero dengan santai nya.

"Tapi vero-dono kami membutuh kan kekuatan mu, aku akan memberikan imbalan apapun yang kau ingin kan" ujar Grova mencoba meyakinkan Vero.

"Sebelum itu aku ingin bertanya sesuatu kepadamu Grova-san" ujar Vero

"Baiklah aku akan menjawab nya sebisa mungkin" ujar Grova dengan tenang.

"Grova-san kenapa kau ingin sekali mengambil wilayah ras manusia ?" Tanya Vero

"Karena aku sangat benci terhadap manusia, ras manusia adalah ras yang paling menjijikan, mereka selalu bertengkar dengan salah satunya, bahkan mereka selalu menjadikan budak dari ras mereka sendiri, aku muak kepada mereka semua, karena alasan itulah aku ingin memusnahkan mereka" jelas Grova.

"Baiklah pertanyaan selanjutnya, kenapa kalian membutuhkan ku, padahal kalian adalah iblis mahkluk terkuat kedua setelah ras naga bukan?" Tanya Vero

"Ya walaupun kami kuat tetapi mereka mempunyai senjata suci yang bisa memusnahkan kami kapan saja, karena itu lah kami membutuhkan kekuatan mu sebagai seorang perantara, tetapi aku menginginkan kau menjadi pemimpin salah satu prajurit kerajaan kami" ujar Grova.

"Jadi seperti itu, baiklah aku percaya dengan kata-katamu, aku akan mempin pasukan kerajaan yang kau katakan tadi, tapi ada satu syaratnya" ujar Vero memberi syarat.

"Apa syarat nya? Katakanlah" ujar Grova.

"Syarat nya aku lah yang memilih para prajurit itu" ujar Vero lalu berdiri.

"Baiklah, aku mengerti vero-dono" ujar Grova.

"Kalau begitu aku pergi dulu Grova-san, permisi" ujar Vero lalu keluar dari ruangan pribadi milik Grova.

"Akhirnya aku bisa mengendalikan dia" ujar Grova sambil tersenyum jahat.

Vero berjalan menuju ibu kota untuk mencari seseorang yang akan di rekrut menjadi pasukannya.

Vero melihat seorang anak kecil dengan pakaian lusuh, Vero tertarik terhadap nya karena memiliki aura yang berbeda dari iblis lainnya.

"APRASIAL" Vero menggunakan sihirnya untuk mengecek status anak tersebut, setelah mengetahui semuanya Vero tersenyum kecil dan menghampirinya.

"Hei nak, apa kau sendirian?" Ujar Vero.

Tetapi anak itu tidak menjawab pertanyaan Vero, lalu perut anak itu berbunyi.

"Haha, ayo kita cari tempat makan" ujar Vero mengajak anak itu.

"Apa tidak apa nii-san?" Ujarnya

"Ya tentu saja, aku juga lapar" ujar Vero sambil tersenyum.

Vero dan anak itu menemukan tempat makan untuk mereka.

"Pesan saja yang kau ingin kan" ujar Vero anak kecil itu hanya menganggukan kepalanya.

"Pelayan, aku pesan semuanya yaa" ujar Vero dan anak kecil itu pun terkejut.

"Baik tuan, segera kami hidangkan"

"Hehe karena kau bingung jadi aku pesan semuanya saja, kau harus makan yang banyak" ujar Vero.

"T-tapi bagaimana cara aku membayar nya?, aku tidak mempunyai uang!" Ujar anak kecil itu.

"Tidak perlu memikirkan itu, makan lah yang banyak lihat kondisi tubuh mu itu" ujar Vero menunjuk tubuh anak kecil itu.

"Ngomong-ngomong kemana keluarga mu?" Tanya Vero kepada anak kecil itu.

"Keluarga ku telah meninggal akibat kelaparan, dan yang mulia azre sangat tidak berperasaan, d-dia yang membuat keluarga ku menderita" ujar anak kecil itu sambil mengeluarkan air mata.

"Sudah-sudah jangan menangis, mulai saat ini aku adalah kakak mu ingat itu" ujar Vero mengusap kepalanya.

"T-tapi nii-san apa tidak apa-apa?" Ujar nya.

"Tentu saja, siapa yang mau melarang ku? Namamu siapa?" Tanya Vero.

"Aku Madia, nama nii-san siapa?" Ujarnya

"Aku Vero" ujar nya sambil tersenyum.

"Tuan ini hidangannya, silahkan di nikmati" ujar pelayan itu.

"Madia ayo makan yang banyak" ujar Vero.

"Baik nii-san" ujarnya.

Mereka berdua makan dengan sangat rakus.

BRAK...

Seseorang memukul meja makan Vero dan madia.

"Bocah sialan kenapa kau malah enak-enakan disini?" Ujar pria itu.

"Oi siapa kau mengganggu kami?" Ujar Vero menatap nya.

"Diam kau orang luar, ini urusan keluarga" ujarnya.

" Haa? Madia bukannya kau bilang keluarga mu sudah tiada?" Tanya Vero.

"Y-ya nii-san, tapi dia ini paman ku" ujar madia.

"Ayo pulang sialan, saudara mu sudah menunggu" ujar pria itu seketika wajah madia berubah ketakutan.

Greb...

"Apa aku menyuruh kau pergi?" Ujar Vero menggenggam lengan pria itu.

"Lepaskan ini sialan" pria itu memukul Vero tetapi Vero langsung menghindari nya dengan mudah.

"Madia, aku akan bertanya padamu, apa kau ingin tinggal bersama ku?" Tanya Vero menatap madia.

Madia masih bingung dan ketakutan oleh pria yang di sebut paman nya itu.

"Kau tidak perlu takut madia, katakanlah" ujar Vero.

"A-aku... Aku ingin tinggal bersama mu nii-san, aku sudah tidak kuat lagi tinggal bersama mereka, tolong...tolong aku nii-san" ujar madia sambil meneteskan air matanya.

"Baiklah kalau begitu aku akan menolong mu madia" ujar Vero lalu...

Krakk...

Vero mematahkan kepala pria tersebut lalu menghisap nya kedalam kamui nya.

Semua orang yang melihatnya sangat takjub dan juga merinding.

Setelah Vero membayar kerusakan dan juga makanannya, mereka berdua pulang.


______________________________________

YOHOHOHO KITA COME BACK LAGI GUYS...

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN OKOK...

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Isekai From A Dream {revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang