SI MATA IBLIS

526 33 13
                                    

"Uhuk... Grova-dono, aku telah membawa salah satu dari mereka" ujar azre sambil memuntahkan darahnya karena tubuh nya berlubang.

"Kerja bagus hekka, lalu sekarang aku tidak membutuhkan mu lagi!" Ujar grova acuh,

"T-tapi aku sudah berkerja keras untuk membawanya!!" Ujar azre memelas kasih.

"Saat itu kau sangat beruntung karena dia yang datang, jika vero tidak datang kau akan gagal lalu MATI!!" Ujar grova menekan kalimat nya dan mengeluarkan aura intimidasinya.

"K-kurang ajar kau aku ini demon king!!!" Ujar azre berdiri dengan tubuh berlobang.

"Hahaha.... kau ingat siapa yang membantu mu untuk menjadi demon king masa ini" ujar grova lalu berjalan ke arah azre dan memegang dahi azre.

Azre hanya diam saja karena takut kepada grova yang perilaku nya seperti demon king asli bahkan kekuatannya juga.

"Vero-dono, tolong bunuh serangga ini" ujar grova.

"Baik grova-san" ujar vero lalu berbalik ke arah azre.

"T-tunggu jangan b-bunuh aku..." ujar azre meminta belas kasihan namun vero sudah berada di depan matanya yang saat ini bersiap untuk membunuh.

"Maafkan aku azre-san, TSUKOYOMI" dengan menggunakan kekuatan matanya azre langsung terkapar dan tidak bernafas lagi.

"Vero-dono lakukan lah sesuatu hal yang kau sukai mulai saat ini" ujar grova.

"Kalau begitu aku permisi dulu grova-san" ujar vero lalu keluar dari ruanganya.

"Aku mendapatkan bidak yang bagus hihihi..." ujar grova tersenyum lebar.

Vero keluar dari sebuah mansion bangsawan lalu berjalan-jalan untuk mengetahui hal di abyss ini.

"Lihat itu manusia" salah seorang iblis menunjuk vero.

"Kenapa ada manusia disini?" Tanya iblis wanita kepada temannya.

"Aku juga tidak tahu" ujar iblis itu.

Vero yang mendengarnya langsung menatap tajam ke arahnya.

"Oi oi kalau ingin membicarakan ku, langsung di hadapan ku dong, BASHOU TEIN" vero menarik wanita iblis itu dengan kekuatan matanya.

"Ayo bicarakan lagi dengan ku jalang!!, memangnya kenapa jika aku manusia?, penguasa kalian yang telah memilih ku!!" Ujar vero menjambak rambut wanita iblis itu.

"M-maafkan aku tuan, a-aku benar-benar tidak tahu, tolong hentikan, i-ini sakit tuan.." ujar wanita iblis itu memohon kepada vero.

"Ikuti aku jalang!!" Ujar vero sambil menarik wanita iblis itu.

Tetapi tindakan vero di hentikan oleh seseorang.

"Hei kau hentikan!" Ujarnya.

"Haaa?? Kau ingin ikut campur?" Ujar vero lalu melepaskan wanita iblis tadi dan menghampiri orang tersebut.

Saat vero mengangkat tangannya, tiba-tiba saja pergelangan nya di pegang oleh grova.

"Vero-dono, jika kau melukai dia bisa gawat loh" ujar grova.

"Bukannya kau yang bilang kepada ku lakukan sesuka hati ku kan?" Ujar vero menatap grova.

"Tapi beliau adalah pemilik wilayah ini" ujar grova menegaskan.

"Grova-san aku tidak ingin kau mencampuri urusan ku mengerti!!" Ujar vero dengan aura intimidasi yang kuat bahkan grova sampai gemetar.

"B-baiklah lakukan sesuka mu vero-dono" ujar grova melepaskan cengkramannya.

"Cih aku sudah tidak mood, pergilah kalian semua!!" Teriak vero lalu berjalan kembali.

"Terima kasih grova-sama, telah membantu ku" ujar pria itu.

"Sama-sama lagi pula kau ini kan orang penting xien-dono, akan berbahaya jika sesuatu terjadi padamu" ujar grova tersenyum.

"Sekali lagi aku berterima kasih padamu lalu datang lah nanti malam ke kediaman ku grova-sama" ajak xien.

"Baik aku akan datang nanti malam, kalau begitu aku pamit undur diri xien-dono, ada sesuatu hal yang harus ku kerjakan" ujar grova membungkuk hormat lalu menghilang.

"Sial!!! Ternyata salah salah satu dari mereka saja sudah sekuat ini, andai saja saat itu si bodoh azre membawa pemimpinnya mungkin aku bisa menguasai dunia ini dengan waktu yang singkat hahahaha" ujar grova berdiri di suatu bangunan dan melihat pergerakan vero dari atas.

Saat ini vero sedang berjalan menuju padang rumput, namun rumput-rumput ini memiliki aura yang sangat jahat karena tumbuh di lingkungan abyss.

"Rumput ini sangat menyedihkan" batin vero lalu bersandar di pepohonan.

"Aku jadi ingat suatu tempat namun disana rumput nya sangat indah" vero bergumam lalu mencoba mengingat tempat itu berada.

"Arghh... sakit sekali kepalaku!" Ujar vero memegang kepalanya sendiri.

"Sabaiknya aku tidur saja, semoga saja setelah tidur aku mengingat hal-hal yang pernah terjadi dalam hidupku" ujar vero lalu merentangkan tubuhnya hingga terlelap tidur.

DI KEDIAMAN BANGSAWAN XIEN

"Ku kira kau tidak akan datang grova-sama" ujar xien.

"Jika aku menolak undangan mu aku merasa tidak sopan" ujar grova.

"Kau memang baik grova-sama" ujar xien lalu mengajak grova menuju ruang makan.

"Xien-dono jarang sekali kau mengundang ku untuk makan malam, ada apa di balik semua ini?" Tanya grova sambil menggoyangkan gelas yang terisi anggur merah.

"Ternyata kau sudah tau ya, kalau begitu tidak usah basa basi lagi, grova-sama apa kau tidak tahu manusia yang kau pilih itu sangat berbahaya!!" Ujar xien.

"Ya aku tahu akan hal itu, tapi manusia itu akan menguntungkan bagi kita, kita bisa menggunakannya sebagai alat pemusnah" ujar grova mengangkat kedua tangannya.

"Apa kau yakin dia tidak akan hilang kendali?" Tanya xien.

"Xien-dono kau tenang saja, dia tidak akan hilang kendali... kecuali dia bertemu dengan shinigami!" Ujar grova mengepal tangannya karena bagi grova shido adalah ancaman terbesarnya.

"Memangnya ada apa dengan shinigami?" Tanya xien.

"Aku mendengar rumornya bahwa dia tidak bisa di serang dengan sihir lalu dia juga bisa menghilangkan sihir tersebut, tetapi kita sangat beruntung, aku mendapat informasi dari orang ku bahwa vero mempunyai sihir yang sama kuat nya dengan shinigami bahkan dia du juluki mata iblis oleh orang lain" jelas grova tersenyum lebar.

"Pantas saja saat dia menatap ku tadi rasanya diriku seperti tidak sanggup berdiri menahan auranya" jelas xien memegang kepalanya.

"Xien-dono aku butuh bantuan mu bila nanti aku sedang pergi awasi pergerakan vero, akan bahaya jika dia kembali normal itu bisa menjadi boomerang bagi kita bangsa iblis" ujar grova.

"Baik aku akan mengawasinya dengan kekuatan ku, untuk saat ini mari bersulang untuk keberhasilan tahap pertama grova-sama" ujar xien mengangkat gelasnya sambil tersenyum penuh rencana.

CTING...


_________________________________
YOHOHOHO KITA COME BACK LAGI GUYS...

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN OKOK...

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER...

Isekai From A Dream {revisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang