DI HUTAN TORQUE
"Berhenti lah kalian!!" Perampok 1
"Putri kau larilah, jaga keselamatan mu, kami akan melawan para perampok itu" kasatria 1
"Tapi..." ujar putri ketakutan.
"Hehehe... bos sepertinya kita dapat mangsa yang bagus" perampok 2 dengan tatapan yang mesum ke arah kasatria itu.
"Ya kau benar, kita bisa bersenang - senang terlebih dahulu hehehe" bos para perampok itu tersenyum jahat.
SRING...
"Eits... itu berbahaya nona, bermain dengan kami sebentar" bos perampok itu menghidari tebasan kasatria wanita itu.
"Kurang ajar kau dasar hidung belang, FIRE SLASH"
SRING...SLASH...BUMM
"hehehe, kau ini memang sudah tidak bisa di ajak kompromi yaa, ikat mereka semua" ujar bos perampok setelah menahan serangan dari kasatria wanita itu.
"J-jangan..." kasatria 2 terlihat memberontak.
BREKK...
salah satu perampok merobek baju milik kasatria wanita dengan ganasnya.
"Tolong...." teriak kasatria 2 baju bagian atas nya sudah tersobek.
"Hei, albion kau dengar itu?" Tanya shido.
"Ya tuan, aku mendengar nya" ujar albion.
"Kalau begitu mari kita turun kesana" perintah shido.
"Baik tuan" albion pun melesat ke arah sumber teriakan tadi.
BUMM
"yoo... apa aku mengganggu kalian?" Ujar shido dengan tenang nya.
"Hei bocah sedang apa kau disini hahh!! " perompak 4 tak senang akan kehadiran shido.
"Hee sepertinya aku mengganggu kalian yaa" dengan nada meremehkan shido mengejek mereka.
"Sialan kau..."
BUGH...BUMM
perampok itu terpental oleh tinju nya shido.
"Ehh... sepertinya aku terlalu berlebihan" ujar shido sambil berjalan.
"S-serang dia!!!" Perintah bos perampok itu.
"Kalian ini sangat suka main keroyokan yaa, KAGESHIBARI" shido mengunci bayangan mereka semua sehingga tidak bisa bergerak.
"Tubuh ku tidak bisa bergerak, sialan kau!!" ujar bos perampok itu.
"Hei nona, kalian ingin mereka di apakan?" Tanya shido kepada kasatria wanita tersebut.
"B-bunuh saja mereka" ujar kasatria 2 dengan wajah yang sudah lemas.
"Sesuai dengan permintaan mu, albion kau lapar kan? Makan lah mereka" ujar shido lalu muncul sesosok naga terkuat dari arah belakang.
"Aku sangat lapar tuan ku" albion pun menunjukan dirinya.
"I-itu naga wind forest..." batin kasatria 1 karena baru pertama kali melihatnya secara langsung karena ia hanya sering mendengar rumornya saja.
Para kasatria wanita tersebut terdiam karena melihat seekor naga yang kelaparan memangsa para perampok itu sampai habis tidak tersisa.
"Hei kau keluar lah dari situ" ujar shido lalu muncul seorang putri yang sangat menawan.
SRING...
"hei nona, apakah ini balasan mu setelah ditolong orang lain" ujar shido karena dengan cepat nya kasatria 1 menempelkan mata pedangnya ke leher shido.
"Kau mau apakan tuan putri?" Tanya kasatria 1
"Tenanglah, aku bukan orang jahat, aku hanya ingin memberi tahukan bahwa keadaan sudah aman" ujar shido lalu kasatria wanita itu menjauhkan pedang nya dari leher shido.
"M-maaf kan aku, karena salah menilai mu" ujar kasatria 1
"Kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa lagi" shido pun melompat ke punggung albion lalu mereka terbang menuju kerajaan violet.
"Dia keren sekali, semoga aku bertemu dengan nya lagi" ujar kasatria 2.
DI KERAJAAN VIOLET
"Akhirnya sampai juga, albion kau boleh kembali ke wasteland" ujar shido.
"Baik tuan, jika tuan membutuhkan saya panggil saja aku" ujar albion lalu pergi lagi.
Shido berjalan menuju istana violet untuk menemui talia ra violet yaitu ratu violet.
"Eto... permisi apa aku boleh menemui violet-sama?" Tanya shido kepada penjaga gerbang istana.
"Tunggu sebentar" kasatria itu pun masuk dan memberitahukannya kepada violet.
"Ayo silahkan ikuti kami" shido pun mengikuti mereka dari belakang menuju singgasana ratu.
"Yang mulia violet tamu anda sudah sampai" ujar penjaga pintu Ruangan itu.
"Suruh dia masuk" ujar violet.
"Baik ratu, silahkan masuk" lalu pintu ruangan itu dan shido pun masuk kedalam singgasana itu, saat melihat shido violet terkejut akan kedatangan nya.
Violet langsung turun dari singgasana nya dan memeluk shido, ia tidak peduli lagi dengan keadaan sekitar nya dan shido pun mendapati tatapan aneh dari orang kerajaan.
"Eto... violet-sama bisakah kau melepaskan ini" shido wajah nya memerah karena ada benda kenyal yang menyentuh nya.
"Aku sangat merindukan mu, ternyata kau benar akan datang kesini" violet pun melepaskan pelukannya.
"Apa kah suami mu tidak memarahimu jika dia tahu kau memeluk ku?" Tanya shido lalu wajah violet langsung berubah dengan drastis yang tadinya sangat senang kini menjadi sangat sedih.
"Kalian semua yang ada disini, tolong tinggalkan kami berdua, aku ingin berbicara dengan nya empat mata" ujar violet lalu orang-orang yang ada distu keluar meninggalkan ruangan itu.
"Jadi begini shido-kun, dulu saat pertempuran semua ras melawan iblis semua lelaki di kerajaan ini ikut turun ke medan perang termasuk suami ku, karena saat itu iblis menyerang setiap kerajaan dengan waktu yang tepat yaitu 3 hari setelah kematian sang alam, para ras pun bergabung untuk memusnahkan ras iblis, memang ras iblis itu musnah tapi sebagai gantinya para lelaki di kerajaan kami tewas semua dalam peperangan itu, jadi kerajaan ini hanya ada wanita, kerajaan yang lain memberi julukan kerajaan ini adalah kota wanita" jelas violet
"Maaf kan aku bertanya seperti itu, aku turut berduka atas kerajaan ini" ujar shido lalu berdiri.
"Ya tidak masalah shido-kun, kau ingin pergi kemana sekarang?" Tanya violet.
"Aku ingin pergi ke kota kerajaan ini" ujar shido.
"Kalau begitu berhati-hatilah karena semua penduduk disini sedikit merasa asing dengan kehadiran pria dari luar" jelas violet memperingati.
"Baiklah kalau..."
KREKK
omongan shido terpotong oleh seseorang yang membuka pintu ruangan singgasana.
"Eh... kau kan"
______________________________________
YOHOHOHO KITA COME BACK LAGI GUYS...
Bingung nyari ide nya maaf ya kalo ga jelas nih chapter wkwk...
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN OKOK....
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER...
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai From A Dream {revisi}
FantasyPada suatu hari seorang remaja di pindahkan ke dunia lain saat ia memasuki alam mimpinya.. "Ehh... dimana ini?" Shido hanya melihat hamparan rumput yang luas, ia bingung ingin berjalan ke arah mana sedangkan dia tidak mengetahui keberadaannya sekara...