"Itu dia penginapannya" ujar riri menunjuk salah satu penginapan yang cukup bagus.
"Dawn bayn, unik namanya" batin shido.
Mereka berdua masuk kedalam penginapan dawn bayn, dan langsung ke meja receptionist.
"Lesia-san, aku membawa pelanggan" ujar riri. Tidak lama keluar wanita cantik berambut abu-abu dengan bola mata biru yang indah mungkin berusia 20th,
"Riri-chan terima kasih ya~, kau selalu membawa membantuku"ujar celes tersenyum.
"Eto..." shido tidak enak jika memotong pembicaraan mereka.
"Eh maaf, sebelumnya perkenalkan namaku celesia, salam kenal" ujar lesia dengan sopan,
"Aku shiro, salam kenal celesia-san" ujar shido sopan.
"Panggil aku lesia saja shiro-san, oh ya kau ingin menginap bukan?" Tanya lesia
"Iya lesia-san, aku ingin menginap sebulan disini, apa ini cukup?" Shido menyerahkan satu koin emas kepada lesia.
"Ini lebih dari cukup, tunggu aku akan mengambilkan kembalianya" ujar lesia membuka laci.
"Tidak usah lesia-san ambil saja uang itu" ujar shiro lalu lesia menutup lacinya.
"Terima kasih shiro-kun, ini kunci kamar mu, mari ku antar" ujar lesia lalu mengantar shido kekamarnya.
"Ini kamar nya, jika butuh bantuan panggil saja aku shiro-kun" ujar lesia
"Ya terima kasih lesia-chan" ujar shido setelah itu lesia kembali menjalankan tugasnya.
"Ah aku lupa berterima kasih pada riri, sebaiknya kutemui ia nanti" lalu shido membuka topengnya dan membersihkan diri.
"Masih siang sebaiknya aku jalan-jalan saja" shido keluar dari kamar dan menuruni tangga.
"Shiro-kun kau ingin kemana?" Tanya lesia
"Aku ingin keluar sebentar lesia-san" ujar shido.
"Berhati-hati lah" ujar lesia.
Shido keluar dari penginapan dan berjalan-jalan di sekitar kota.
——————
SHIDO POVAku ingin melihat suasana di kota ini, ternyata disini cukup ramai.
Aku melihat seorang pedagang yang membuatku tertarik.
"Bu berapa harga apel ini?" Tanyaku
"5 perunggu untuk satu buah nak" ujar ibu pedagang itu.
"Ini bu aku beli satu buah"aku memberikan uang nya lalu pergi berjalan sambil memakan buah itu.
"Ini manis sekali" aku suka dengan rasa manisnya, lalu aku kembali ke tempat ibu tadi.
"Bu aku beli lagi 10 buah, apel ini enak sekali" ujar ku
"Hahaha terima kasih nak, ini buah nya" ibu itu memberikan buah nya lalu aku memberikan uangnya.
"Oh ya bu, apel ini sangat enak tapi kenapa tidak ada pembeli?" Tanyaku si ibu pun wajah nya langsung sedih.
"Itu karena setiap hari banyak manusia yang selalu mengganggu kami sehingga pelanggan pun ikut takut" ujar si ibu.
Tidak lama ada tiga orang datang menghampiri kami.
"Hei mana setorannya?" Orang tersebut sambil memakan apel yang di ambilnya.
"M-maaf hari ini aku hanya punya uang sedikit" ujar si ibu.
"Cepat serahkan sebelum ku hancurkan tempat ini!" Ujar orang tersebut.
Aku yang melihat nya cukup kesal.
"Oi jangan ganggu ibu ini!" Ujar ku
"Lihat ada yang menjadi pahlawan disini hahaha" ujar orang 1 di ikuti yang lainnya.
"Kau tidak tahu siapa kami?" Ujar orang 2
"Tidak, aku tidak mengenal kalian" ujar ku dengan datar.
"Kami petualang tingkat gold disini!" Ujar orang 2.
"Lalu apa hubungan nya dengan ku?" Ujar ku dengan nada mengejek.
"Cih, kurang ajar kau!!" Orang 1 melesatkan tinjunya pada ku, aku menghindari nya lalu aku membalas dengan tinju ku ke perutnya.
"Ukh..." ujar orang1 kesakitan.
"Sialan kau!!!" Orang 2 dan 3 menyerang ku dengan senjatanya, aku hanya menghindar saja.
"Jangan menghindar terus, huh-huh-huh" ujar orang 2.
"Sudah cukup main-mainnya, KAGESHIBARI" aku menggunakan sihir ku untuk membuat mereka terdiam.
"K-kenapa tubuh ku tidak bisa bergerak?!" Tanya orang3 terlihat bingung.
"Aku menggunakan sihir ku pada kalian" ujar ku santai.
"Cih, sialan kau!!!" Ujar orang 2.
"Percuma kalian memberontak, saat ini aku telah mengunci pergerakan kalian, saat ini kalian dengan mudahnya kubunuh" ujar ku mengancam dan mereka ketakutan.
"M-maaf kan kami" ujar nya memohon.
"Jangan pernah ganggu pedagang ini, hanya kalian petualang tingkat gold saja sudah sombong, pergi sana" ujar ku menghilangkan sihir ku lalu menendang mereka.
Si ibu melihat tingkah ku hanya kagum saja.
"Nah bu sekarang sudah aman" ujar ku.
"Terima kasih nak, aku tidak bisa memberikan apa-apa selain ini, terimalah" ujar si ibu memberikan 4 buah apel kepadaku.
"Tidak usah repot-repot bu, lagi pula orang seperti mereka memang harus di beri pelajaran" ujar ku.
"Tidak apa-apa nak, tolong terima ini sebagai rasa terima kasih ku" ujarnya sekali lagi.
"Ah baiklah terima kasih bu" ujar ku menerima pemberiannya, karena aku juga merasa tidak enak kepadanya.
"Oh ya ngomong-ngomong, bagaimana caramu memakan apel jika memakai topeng?" Tanya si ibu.
"Ahaha, itu sih rahasia" ujar ku tertawa hambar karena aku menggunakan distorsi untuk memakan apel sehingga topeng yang kugunakan menembus.
"Aku pergi dulu bu, lain kali aku akan kesini lagi membeli apel mu, sampai jumpa" ujar ku lalu melambaikan tangan ku padanya.
"Dasar manusia padahal di wilayah orang lain masih saja sombong" batin ku mengutuk tiga petualan yang sombong tadi.
Aku pergi ke luar kerajaan alfeim dan melihat sebuah pohon, aku menghampiri pohon itu untuk berteduh di bawahnya sambil menikmati apel yang ku beli tadi.
Belum lama aku memakannya ada suara wanita teriak.
"Kyaaa... tolongg..."
"Ahh mengganggu saja" ujar ku lalu berlari ke arah nya.
__________________________________
YOHOHOHO KITA COME BACK LAGI GUYS...JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN OKOK...
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER...
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai From A Dream {revisi}
FantasyPada suatu hari seorang remaja di pindahkan ke dunia lain saat ia memasuki alam mimpinya.. "Ehh... dimana ini?" Shido hanya melihat hamparan rumput yang luas, ia bingung ingin berjalan ke arah mana sedangkan dia tidak mengetahui keberadaannya sekara...