Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼
"PAPA, ALKA NAKAL" Teriak seorang gadis kecil kepada papa nya."Loh, Ndak toh om. Alka Ndak nakal sama Liya. Orang Alka cuma malahin Liya dikit" protes anak laki-laki yang umurnya tak beda jauh dari gadis yang merengek dan berteriak tadi.
"Ndak pa, Alka jahatin Liya. Tadi Alka bentak-bentak Liya, Liya ndak suka!" sewotnya dengan kaki dihentak-hentakan.
"Ya udah kalo gitu Alka minta maaf ya, janji deh Alka nggak bentak-bentak Liya lagi" ujar anak laki-laki itu sembari mengulurkan jari kelingkingnya.
Anak gadis yang diketahui bernama Liya itu mendongak menatap papa nya, Dimas. Papa Liya tersenyum kecil lalu mengangguk.
Liya beralih menatap Alka di depannya, ia tersenyum lalu mengaitkan jari Kelingkingnya di jari Alka.
"Alka janji ya, Ndak akan bentak-bentak Liya lagi. Liya ndak suka" ujar Liya.
"Iya, Alka janji ndak akan bentak-bentak Liya. Maafin Alka ya Liya"
"Iya, Liya maafin. Tapi kalo Alka salahnya banyak Liya ndak mau maafin" keduanya lalu tersenyum kecil dan melepaskan tautan tangan mereka.
"Udah kan, nggak marahan lagi?" Tanya Dimas selaku papa dari Aliya.
"Ndak pa, Liya udah maafin Alka"
"Om, nanti kalo Alka udah besal. Alka boleh kan pacalan sama Liya" ujar Alka.
"Tau apa kamu soal pacaran?" Tanya lelaki parubaya dari arah belakang.
"PAPI!" seru Alka lalu berlari dan memeluk laki-laki yang ia sebut papi itu.
Danu, papi dari Alka berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan putranya itu. Mendekapnya dan mencium pipi putranya gemas.
"Papi kok udah pulang toh, kata mami masih lama" ujar Alka setelah pelukan mereka terlepas.
"Loh? Alka nggak seneng papi pulang cepet?" Tangan Danu menyingkap rambut Alka yang panjang.
Alka menggeleng lalu kembali mengangguk.
"Alka seneng papi pulang cepet, tapi Alka masih mau main sama Liya" ujarnya cemberut.
"Ya udah main aja, papi nggak ngelarang kok"
Sedangkan Dimas dan Aliya hanya tersenyum melihat interaksi keduanya itu. Papi Alka memang pergi keluar kota untuk beberapa Minggu karena urusan pekerjaan.
"Pi, nanti kalo Alka udah besal boleh kan Pacalan sama Liya?" Tanyanya pada Danu.
"Emang Alka tau pacaran itu apa?" Tanya Danu.
"Tau, kata temen Alka kalo nanti kita pacalan kita bisa jagain pacal kita dari olang jahat. Alka pengen jagain Liya dari olang jahat pi, jadi Alka mau Liya jadi pacal Alka. Boleh kan Pi?" Ujar Alka polos.
Kemudian Danu terkekeh mendengar penuturan polos putranya itu. Lalu mengangguk dan tersenyum.
"Kamu tanya aja sama om Dimas, boleh nggak Liya jadi pacar kamu"
Alka menoleh ke belakang dan menatap om Dimas. Lalu ia berlari dan berhambur pada pelukan Dimas.
"Om, izinin Alka buat jagain Liya ya. Alka mau baleng-baleng sama Liya telus om. Boleh kan?" Alka bertanya dengan mata yang mengerjap lucu.
Dimas terkekeh lalu menganggukkan kepalanya."Iya boleh kok, jagain Liya ya. Janji Alka om pegang" ujar Dimas.
Alka tersenyum hingga menunjukkan gigi-giginya yang putih itu."Siap Komandan!" Alka berlagak seperti sedang hormat kepada jenderal atau atasannya.
"Liya pulang yuk, udah sore. Nanti dicariin mama" ujar Dimas.
"Alka, Liya pulang dulu ya. Besok kita main lagi" ujarnya pada Alka.
"Oke siap Liya, besok aku kelumah kamu ya" Alka tersenyum manis menatap Liya digendongan Dimas.
"Biasanya juga langsung masuk, Ndak pake izin dulu" celetuk Liya dan mengundang tawa dari Dimas maupun Danu.
Alka menggaruk-garuk tengkuknya lalu tersenyum kuda.
"Iya ya, Duh Alka jadi malu" Alka menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Danu.
"Dih, punya malu juga. Biasanya malu-maluin" ejek Danu kepada anaknya.
"Ih papi diem deh, Alka lagi malu" ujarnya ketus.
"Hahaha, ya udah dan. Gue pulang dulu ya, jangan lupa nanti main kerumah" pamit Dimas kepada Danu.
"Siap, ntar kita ngopi-ngopi bareng lagi"
"Dadah dulu sama om Danu" ujar Dimas kepada Liya.
Liya mengangkat tangannya lalu melambaikannya kearah Danu dan tersenyum.
"Bye om Danu, Liya pulang dulu ya. Alka juga, bye sayangnya Liya" ujar Liya dengan suara cempreng.
"Loh kok nggak dibales sayang?" Tanya Danu kepada Alka. Danu bisa merasakan bahwa Alka menggeleng dalam pelukannya.
"Alka masih malu" ujarnya.
"Assalamualaikum om Danu" Dimas memperagakan dengan suara seperti anak kecil.
Aliya tertawa lalu mencubit pipi papa nya.
"Papa lucu" ujarnya cekikikan.
"Dih!"
"Assalamualaikum om Danu, Alka" ujar Liya.
"Waalaikumsalam, hati-hati sayang" ujar Danu.
"Dih! Kan lumah kita sampingan om" ujar Aliya.
"Iya iya, udah sana jadi pulang nggak?" Tanya Danu yang sepertinya mulai jengah dengan tingkah anak bapak di depannya itu.
"Yok pa, om Danu ngusil kita. Bye om Danu jelek" ujarnya pada Danu.
"Anak sama bapak sama aja" gumam Danu pelan saat Dimas dan Aliya sudah memasuki gerbang rumahnya.
"Kikikikikikik"
Samar-samar Danu mendengar suara anak kecil tertawa kecil. Ia menengok putranya yang masih memeluknya erat.
"Lah, ngapa Lo tong?" Tanya Danu pada Alka.
Alka melepaskan pelukannya lalu berlari memasuki pekarangan rumahnya.
"PAPI KEPO!" pekiknya cempreng dan masih tertawa kecil.
"Lah, ditinggal 2 Minggu aja udah sedeng aja tuh anak" Danu mengusap dadanya sabar lalu berjalan membuntuti sang putra.
🌼🌼🌼
BERSAMBUNG....
#seeyounextpart
Halo guys, aku sengaja bikin cerita masa kecil mereka di sini. Biar nanti kalo ada flashback gitu kalian nggak bingung.
Untuk cerita ini judulnya aku ganti ya, maaf untuk sebelumnya.
Oke lanjut, kalo kalian suka ceritanya jangan lupa vote dan share.
See you guys 👋
Ika Putri, 21 Agustus 2021
11:11
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKALIYA [ TAMAT ]
Mystery / ThrillerGenre : Fiksi remaja + romansa + misteri [Slow Update] Aliya Anandhita Pertiwi gadis SMA yang baru saja berusia tujuh belas tahun harus menjadi korban penculikan yang didasari oleh sakit hati dan balas dendam. Aliya dibawa kabur oleh penculik Ke tem...