ALKALIYA || PART 14

671 50 25
                                    

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

Alka dan Aliya kini telah sampai di sebuah Pantai yang terletak tak jauh dari ibukota.

Keduanya duduk di atas pasir, tanpa alas apapun. Aliya menyenderkan kepalanya di bahu Alka sembari menatap indahnya pemandangan didepan.

"Pantainya bagus, Liya suka" ujar Aliya, mendongak lalu menatap Alka sebentar dan kembali fokus ke pemandangan didepannya.

"Ini bakal jadi tempat favorit Liya, Alka juga suka kan?" Tanya Aliya, Alka mengangguk lalu mengusap-usap kepala Aliya.

"Tempat Favorit kita berdua" Timpal Alka dan Aliya kembali mengangguk.

"Kalo misalnya Liya pergi, Alka bakal sedih nggak?" Tanya Aliya.

"Liya pergi Alka juga ikut pergi!" Tegas Alka.

"Nggak! Kalo Liya pergi Alka harus tetep disini, nanti siapa yang jagain mama papa Liya sama Alka?"

"Kita jaga sama-sama. Kalo Alka disini, Aliya juga harus disini. Aliya nggak boleh pergi kemana-mana. Aliya cuma milik Alka, dan selamanya akan menjadi milik Alka"

Cup.

Alka mengecup kepala Aliya lalu membawa gadisnya dalam pelukan. Aliya membalas pelukan itu, sangat erat.

Sunyi.

Alka dan Liya terdiam untuk beberapa saat, hanya suara ombak yang terdengar, semilir angin pantai yang sangat menyejukkan. Membuatnya keduanya terdiam begitu lama.

"Alka" panggil Aliya.

"Kenapa, hm?"

"Ngantuk" Alka tertawa pelan, diusapnya kembali kepala Aliya.

"Kita pulang"

"Gendong" Alka melepaskan pelukannya, berjongkok didepan Aliya lalu membawa gadis itu dalam gendongannya.

"Pantai, sepertinya tempat yang pas"

🌼🌼🌼

"SELAMAT MALAM TANTE!!" Seru Vino, kini ia tengah bertamu ke rumah Aliya bersama dengan Ara dan Kevin.

"Waalaikumsalam" Vino menggaruk tengkuknya lalu menyalimi tangan Tante Dita.

"Assalamualaikum Tante" ujar Vino.

"Waalaikumsalam"

"Masuk, Alka juga lagi di dalem" Ujar Dita, keempatnya Langsung berjalan masuk ke rumah Aliya.

"ALIYA, ARA KANGEN!!" Ara berlari dan langsung menubruk tubuh Aliya yang duduk di depan televisi.

"Baru juga siang tadi ketemu" balas Aliya sembari tertawa pelan.

"Namanya juga kangen" Ara lalu duduk di sebelah Aliya.

"Widih, udah disini aja" Ujar Vino yang langsung ikut duduk di sebelah Alka.

"Ganggu!" Ketus Alka, Kevin dan Vino tertawa.

"Gimana?" Tanya Kevin membuat Alka menatapnya.

"Alhamdulillah udah enggak" Ujarnya, Kevin mengangguk.

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang