ALKALIYA || PART 33

476 36 5
                                    

Spam next and vote ❤️
🌼🌼🌼

••••

"Sayurrrr, sayur nya bukkk"

"Eh itu Pak Udin" Ujar Aliya heboh saat melihat tukang sayur langganannya.

"PAK SINI!!" Aliya melambaikan tangannya ke atas, dari jauh terlihat Pak Udin tersenyum dan mengangguk.

"Silahkan buk, di pilih dulu. Seger-seger sayurnya"

"Iya"

"Eh, neng Aliya nggak sekolah?" Tanya Pak Udin.

"Nanti Pak, mau ikut belanja. Latihan jadi calon istrinya Alka dulu" katanya.

"Aduh, neng ini mah"

"PAK UDIN! SAYA MAU BELI SAYURRR!!"

Aliya menutup telinganya rapat-rapat kala mendengar teriakan melengking dari Bu Rahayu, tetangganya yang terkenal galak dan teriakannya yang melengking seperti terompet tahun baru.

"Aduh buk, nggak usah teriak-teriak. Masih pagi, bikin polusi suara aja" kata Dita menatap Bu Rahayu.

"Ya maaf atuh, kebiasaan" balas Bu Rahayu lalu segera memilah-milah sayuran yang mau dibeli.

"Tumben jeng Dita nggak ke pasar?"

"Lagi males ke pasar, enakan belanja sama Pak Udin sayur. Dapet diskon"

"Pasti itumah, kalo beli banyak diskon menanti" sahut Pak Udin Sayur.

"Borong aja Ma, biar di diskon sama pak Udin" usul Aliya.

"Ya jangan atuh neng, nanti warga lainnya nggak kebagian"

"Emang penjual sayur keliling cuma oak Udin aja?" Tanya Aliya dengan mulut penuh mentimun.

Plak.

Dita memukul tangan anaknya itu, Aliya meringis."sakit Ma"

"Makan apa itu? Main comot aja"

Aliya menyengir,"satu doang Ma"

"Kalo di komplek ini sih ya cuma pak Udin aja Al. Jadi pak Udin selalu stok sayuran banyak" kata Bu Rahayu.

"Nggak capek pak jualan keliling jalan kaki? Kenapa nggak pake gerobak motor aja?" Tanya Aliya.

"Pak Udin mana ada uang neng, buat belinya"

Aliya mengangguk-angguk kecil lalu menyenggol lengan Mamanya."Apa?"

"Beliin pak Udin gerobak motor Ma. Biar jualannya nggak jalan kaki, Mama juga nggak usah nunggu lama lagi"

"Eh- nggak usah neng. Udah biasa" Ucap Pak Udin merasa tak enak.

"Iya ya, ya udah. Pak Udin tenang aja, besok saya anter gerobak motornya ke rumah pak Udin ya" ucap Dita dengan enteng membuat Pak Udin menganga tak percaya.

"Y-yang bener Bu?"

"Iya, udah nih dihitung totalnya"

"Eh, iya"

"Kalo gitu saya juga mau ikut patungan deh jeng, nanti saya ajakin tetangga lainnya juga. Biar sama-sama enak" Ujar Bu Rahayu dengan senyum lebar.

"Boleh, boleh"

"Aduh, makasih banyak nih ya. Saya jadi terharu"

"Tenang aja Pak, saling membantu"

"Jadi ikut terhura Liya dengernya"

🌼🌼🌼

Pagi ini Aliya berangkat bersama Ara, sesampainya disekolah ia dan Ara langsung menuju ke kelas menunggu bel masuk berbunyi.

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang