ALKALIYA || PART 12

719 51 0
                                    

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

Senin pagi adalah hari yang berat bagi semua orang. Rasanya cepat sekali menuju hari Senin, sedangkan untuk Minggu? Butuh perjuangan berhari-hari.

Aliya, gadis itu masih terbungkus selimut tebalnya. Alarm nya sudah berbunyi sebanyak 2 kali namun gadis itu belum ada niat untuk bangun.

Tok tok tok

Pintu kamar Aliya di ketuk beberapa kali. Karena tak ada sahutan pintu pun dibuka.

Ceklek.

"Al?" Panggil Alka dari ambang pintu, Alka tersenyum tipis saat melihat Aliya masih tertidur lelap di dalam sana.

Langkah kakinya membawanya berjalan menghampiri Aliya dan menyibak selimutnya.

"Al bangun yuk" ujarnya lembut dengan tangan yang mengelus pipi Aliya.

"Eughhh" Aliya menggeliat pelan sebelum akhirnya membuka matanya.

Senyum kecil terbit saat melihat wajah Alka dari dekat. Ditariknya leher Alka lalu memeluknya.

Alka terkekeh pelan lalu mengusap lembut rambut Aliya.

"Bangun, mandi dulu" ujarnya, Aliya menggeleng.

"Lo bau" lanjut Alka membuat Aliya langsung melepaskan pelukannya.

"Ishh!" Decak Aliya, ia merentangkan tangannya.

Alka bangun lalu menarik tangan Aliya. Setelah Aliya berdiri Alka mendorong tubuh Aliya agar masuk ke dalam kamar mandi.

"Mandi, gue tunggu 15 menit di bawah. Nggak Dateng gue tinggal" ujarnya.

"30 lah ya?" Pinta Aliya dengan wajah imutnya.

"Iya, udah sana. Telat 1 detik, gue tinggal!"

"Siap kapten" Aliya melakukan gerakan hormat kepada Alka.

Alka tersenyum hangat sebelum Aliya menutup pintu kamar mandi dan menguncinya.

Takut-takut kejadian tempo hari terulang lagi. Alka segera turun ke bawah, cowok itu akan meminta coklat panas kepada mama Aliya.

🌼🌼🌼

"Mama Dita, Alka mau susu" Ujarnya sembari menuruni tangga dan langsung berjalan menuju meja makan.

Plak.

Dimas memukul kepala Alka dari belakang. Entah darimana datangnya, tiba-tiba Dimas berada di belakang Alka.

"Sakit Om" ringis Alka.

"Pah jangan gitu ah, ntar Alka jadi jelek kalo dipukul-pukul terus" ucap Dita.

"Lah salah tuh anak minta susu sama kamu, kan susu kamu cuma buat aku" ujar Dimas menekuk wajahnya, Dimas lalu memeluk Dita dari belakang dan tangan nakalnya meraba sana sini.

Alka terbengong-bengong melihat kejadian di depannya. Sangat langka, bahkan ia jarang melihatnya di rumahnya sendiri.

Tuk.

Centong nasi mendarat tepat di tangan Dimas, pelakunya adalah Dita. Dita menaikkan alisnya sembari melirik Alka.

Dimas pun mengikuti pandangan sang istri, dilihatnya Alka yang diam dengan mulut menganga sedang menatap ke arahnya.

Brak.

"Alhamdulillah" kaget Alka .

"Dih, bisa-bisanya kaget ngucap Alhamdulillah" cibir Dimas.

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang