ALKALIYA || PART 3

1.2K 91 54
                                    

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

Siang berganti malam, kini Aliya tengah tergulung selimut di atas ranjangnya. Sepulang sekolah sore tadi, Aliya mengeluh kepalanya pusing dan mual.

Mungkin karena terkena hujan atau apalah, Aliya sekarang demam. Tentu saja ditemani dengan Alka.

Alka duduk bersandar di kepala ranjang dengan tangannya yang terus mengelus Surai hitam milik Aliya.

Alka merasakan tidur Aliya yang tidak tenang. Miring ke kanan, ke kiri dan tengkurap.

"Kenapa, hm?"

"Mual" jawab Aliya lemas.

"Sini" Alka menepuk-nepuk paha nya, Aliya segera berbaring di paha Alka dengan wajahnya menghadap perut Alka.

Alka kembali mengusap-usap rambut panjang Aliya dan sesekali memijat tengkuknya.

"Pusing Alka" lirihnya seraya mendusel-duselkan kepalanya di perut Alka.

Alka terkekeh geli saat rambut Aliya mengenai perutnya. Aliya memasukan kepalanya kedalam kaos Alka.

"Kok perutnya keras?" Tanya Aliya sesekali menekan-nekan perut sixpack Alka.

"Karena rajin olahraga" jawab Alka yang masih memijat Tengkuk Aliya.

"Jangan di pijit, tambah mual" pintanya.

"Mau peluk" lanjut Aliya yang kini sudah merentangkan tangannya ke arah Alka.

Alka mengambil posisi duduk nyaman lalu menarik Aliya kedalam pelukannya. Ia dapat merasakan badan Liya panas.

Aliya memang sangat sensitif, terkena hujan sedikit saja pasti akan sakit. Ditambah kemarin sehabis hujan Aliya minum es.

"Makan dulu ya, habis itu minum obat" ujar Alka. Alka merasakan Aliya menggeleng dalam pelukannya.

"Makan atau gue pulang?!" Ujarnya datar.

Aliya mendongak, jika Alka sudah memakai Lo-gue itu artinya ia sedang marah atau serius.

Perlahan Liya mengangguk. Senyum manis terbit di bibir Alka. Pria itu mengambil bubur di nakas lalu menyuapi Aliya dengan telaten.

"Udah"

"Baru dua sendok Al"

"Pahit"

"Satu lagi aja ya" Aliya Akhirnya kembali membuka mulutnya dan menerima suapan dari Alka.

Setelahnya Alka mengambil obat dan air putih, diberikannya obat itu kepada Aliya dan segera diminum oleh Aliya.

"Sekarang tidur ya" Alka menarik tubuh Aliya agar kembali memeluknya. Aliya melingkarkan tangannya di leher Alka dan mulai memejamkan matanya.

Aliya beruntung memiliki Sahabat seperti Alka, baik dan pengertian. Alka sepertinya juga, tapi tidak jika sifat manja Aliya sedang kumat.

"Alka" panggil Liya yang kembali membuka matanya.

"Kenapa?"

"Mau bayi"

Glek.

Alka menelan ludahnya kasar. Emang segampang itu buat bayi? Dipikir kayak bikin nasi goreng kali ya?.

"Bayi?"

Aliya memainkan tangannya di dada bidang Alka. Membuat pola abstrak disana."Iya, yang lucu itu. Kemarin Liya lihat bayi dirumah tetangga depan. Gemes, Aliya pengen" ujarnya.

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang