ALKALIYA || PART 38

546 39 1
                                    

Spam next and vote ❤️
🌼🌼🌼

••••

Setelah mendengar penjelasan dari Vino serta Ara, Alka dan lainnya langsung menuju ke pantai dekat dengan lokasi terakhir mobil penculik itu ditemukan.

Hampir setengah jam ia menyusuri sekitar pantai, namun tetap tak menemukan keberadaan Aliya. Nando, Kevin, Ara, Vino dan Jesslyn pun membantu mencari dengan menanyakan foto Aliya kepada warga sekitar maupun turis yang ada di sana.

Alka duduk di atas pasir pantai, menatap laut biru didepannya. Deburan ombak dan angin sepoi-sepoi tidak cukup untuk menenangkan pikirannya. Ia masih khawatir dengan keadaan Aliya. Dimana gadisnya?

"Ka!" Alka menoleh saat mendengarkan seseorang memanggilnya.

"Gue udah nyari, tapi gak ada yang tau dimana Aliya."

"Gue juga, gue udah minta sama satpam buat lihat cctv. Tapi gak ada tanda-tanda Aliya disini."

Alka tersenyum samar mendengar penjelasan dari sahabatnya. Memang tak mudah mencari Aliya di tempat ramai seperti ini.

"Kita istirahat dulu, nanti lanjut lagi." Pungkasnya lalu berdiri dan membersihkan celananya yang kotor.

Kevin mengangguk lalu menggandeng tangan Jesslyn dan membawanya ke sebuah warung di tepi pantai. Begitupun dengan Vino yang menarik lengan Ara dan mengajaknya pergi.

Nando menatap Alka yang tersenyum kecil, ia memegang pundak Alka dan membisikkan sesuatu padanya.

"Gue curiga sama Haikal,"

Perkataan Nando tadi membuat Alka melebarkan matanya, apa Haikal dalang di balik ini semua?

"Lo--

"Ikut gue!" Nando berjalan ke arah tebing yang tak jauh dari tempatnya dan Alka berdiri tadi, Alka hanya mengikuti langkah Nando yang perlahan mulai lebar.

Sampai pada akhirnya, Nando berhenti di dekat pohon kepala. Nando terlihat mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan memberikan kepada Alka.

"Gue nemuin ini di tas Haikal kemarin."

Alka mengambil sebuah jepit rambut berwarna biru laut dari tangan Nando. Dahi Alka mengernyit saat menyadari sesuatu.

"Ini, punya Aliya. Gue yang ngasih ini buat dia. Gue inget banget!" Ujar Alka menggebu-gebu sembari mengingat kejadian saat ia memberikan Aliya jepit rambut itu.

Flashback

"Ish! Alka! Ngapain pake tutup mata segala sih!" Kesal Aliya saat Alka tiba-tiba datang dan menutup kedua matanya.

"Syutt! Aku ada hadiah buat kamu." Ujarnya lembut sembari menuntun Aliya untuk duduk di kursi taman belakang rumah Aliya.

"Apa?"

"Kamu tutup matanya ya, nanti aku hitung sampai tiga baru kamu buka!"

"Iya."

"Janji, awas jangan curang!"

Aliya terkekeh kecil lalu mengangguk."Iya, Alka."

Alka tersenyum sumringah lalu melepaskan kedua telapak tangannya dari mata Aliya. Tangannya bergerak mencari sesuatu di dalam saku celana yang ia pakai.

"Aku hitung ya,"

"Satu...dua...tiga! Coba buka!"

Aliya membuka kelopak matanya secara perlahan. Sudut bibirnya tertarik keatas saat melihat dua buah jepit rambut berwarna biru laut di tangan Alka.

Dengan gerakan cepat, Ia mengambil jepit rambut itu dan memeluk tubuh tinggi dan tegap Alka.

"Sayang Alka banyak-banyak."

"Sayang Liya juga."

"Sini aku pakein." Alka melepaskan pelukannya dengan Aliya, meraih dua buah jepit rambut dari tangan Aliya dan mulai memasangkan di rambut panjang dan hitam Aliya.

"Dijaga ya, cuma bisa ngasih itu." Ujar Alka tulus. Senyum Aliya tak juga kunjung pudar, dengan semangat ia kembali memeluk tubuh Alka. Alka membalas pelukan Aliya dan mengangkat tubuh gadis itu lalu memutarkan tubuhnya membuat tubuh Aliya yang kecil seperti melayang di udara.

"Hahaha, Liya terbang!" Seru Aliya kegirangan.

Alka dan Aliya sama-sama tertawa sangat lepas sore itu. Aliya memeluk leher Alka saat mulai merasakan pusing di kepalanya akibat putaran yang di lakukan Alka.

"Udah, pusing." Keluh Aliya dengan bibir tertekuk.

Alka akhirnya menurunkan tubuh Aliya di atas kursi taman lalu berjongkok di depan Aliya.

"Naik, kita jalan-jalan sore."

"Dengan senang hati."

Setelahnya kedua sejoli itu berjalan-jalan di sekitar komplek perumahan Aliya sembari menikmati udara di sore hari.

Flashback end.

"Lo bilang, Lo Nemu ini di tas Haikal?" Alka menatap Nando dengan alis yang terangkat sebelah."Kok bisa?"

Nando mengangguk membenarkan."Gue ambil ini waktu gue gak sengaja nyenggol tas selempang yang dia pake. Waktu mau gue beresin gue nemu ini, dan gue inget banget. Pas ultah, Aliya juga pake jepit rambut ini."

Alka kembali mengangguk dan menyimpan jepit rambut itu kedalam sakunya."Gue yang pasangin jepit rambut ini waktu itu."

"Kita cari Haikal, gue mau ngomong sama dia." Nando menanggapinya dengan anggukan kepala.

"Gue ikut, biar gue yang hubungan dia."

🌼🌼🌼

Bersambung....

Haiii, hallooo

Lama banget kayaknya ya aku gak update

Sekarang otak lagi buntu sih, jadi aku slow update aja. Jadi biar tamatnya lebih lama lagi, wkwk

Ada yang bisa nebak gak akhir cerita Alkaliya ini?

Happy end?

Atau sad end?

Oke, jangan lupa vote dan komen!

See you

Ika Putri, 03 Januari 2022

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang