ALKALIYA || PART 10

819 54 1
                                    

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

"Oh, jadi ini adek Lo?" Tanya Aliya, Haikal mengangguk.

"Iya"

"Kok bisa nyasar ke taman?"

"Gue juga nggak tau, tadi cuma gue tinggal angkat telepon sebentar, pas gue balik lagi udah gak ada orangnya"

"Oh ya, emangnya jalan kerumah Lo gak ada yang lain gitu? Tadi kumuh banget, gelap lagi"

"Ya itu sebenarnya cuma jalan pintas aja. Kalo jalan utama ada tapi jauh banget, jadi kalo kemana-mana pasti lewat situ, lebih cepet"

"Kakak cantik nggak pulang?" Tanya Amara, adik Haikal.

Oh, shit!

Aliya lupa, tadi kan ia sedang bersama Alka.

"Ah, iya kalo gitu gue pulang duluan ya" pamitnya.

"Mau gue anterin?" Haikal berdiri dan ingin mengantarkan Aliya.

"Eh, gak usah gue bisa sendiri" Haikal mengangkat bahunya.

"Okey"

"Kakak cantik nanti main kesini lagi ya" Aliya tersenyum lalu mengangguk.

"Iya, tapi kakak cantik harus pulang dulu ya" Amara mengangguk.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati" Haikal mengantarkan Aliya sampai ke depan rumahnya.

Aliya berlari secepat kilat melewati jalanan sempit itu lagi. Untung saja ia masih ingat dan tak tersesat di gang itu.

Alka pasti sangat panik kala kembali dan tak menjumpainya disana. Ia juga baru sadar kalau ponselnya sedari tadi mati karena habis baterai.

Keringat bercucuran membasahi wajah Aliya. Rambutnya kusut dan nafasnya terasa ngos-ngosan.

Aliya Akhirnya sampai di Taman itu lagi setelah melewati beberapa jalanan sempit itu.

Ia kembali ke tempat duduknya lagi dan tak menemukan Alka disana. Ia melihat dua botol minuman tergeletak tak jauh dari sana.

Pasti Alka panik Sampai melupakan minumannya.

"ALKA?!" teriak Aliya, ia mengusap keringatnya yang membasahi dahi dan lehernya.

"Alka Lo dimana?"

"ALIYA?!"

"Alka"

Aliya berbalik dan langsung berlari memeluk tubuh Alka. Alka pun sama, ia membalas pelukan itu sangat erat. Perlahan rasa khawatirnya hilang saat melihat gadisnya baik-baik saja.

"Liya dari mana aja hm? Alka khawatir sama Aliya?" Alka mengusap-usap punggung Aliya.

Alka dapat merasakan deru nafas Aliya yang tak beraturan dan berkeringat. Dilepaskannya pelukannya dengan Aliya dan ditatapnya wajah itu.

"Hey? Kenapa?" Alka mengusap keringat yang membanjiri wajah cantik Aliya, Aliya menggeleng.

"Maafin Aliya, Aliya lupa kasih tau Alka" ujarnya, Alka mengangguk sembari tersenyum.

"Nggak papa, lain kali kalo mau pergi pamit dulu ya" Aliya mengangguk.

"Kita pulang, udah malem"

Alka lalu menarik pergelangan tangan Aliya dan mengajaknya pulang. Aliya nya baik-baik saja, tapi kenapa ada surat itu di tempat Aliya duduk tadi?

Apakah ada orang iseng?
Atau orang itu benar-benar ingin bermain-main dengannya atau gadisnya?

🌼🌼🌼

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang