ALKALIYA || PART 23

504 35 2
                                    

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

••••

Empat hari kemudian....

Malam yang sama seperti malam biasanya, setelah mandi pergi menuju ke rumah sebelah untuk minta makan. Lalu kembali dan bersiap belajar untuk ujian terakhir besok pagi. Itulah kegiatan yang dilakukan Aliya berserta kawan-kawan.

Empat hari setelah kejadian hampir tertabrak, tak ada tanda-tanda dari sang peneror berulah. Semuanya aman terkendali, disekolah, Siska pun sudah jarang mengganggu Aliya.

Dan sejak itu pula Haikal tak pernah menampakkan dirinya lagi di sekolah, entahlah.

"Dengar-dengar si Haikal sakit?" Ucap Nando yang tengah menyantap mie instan.

"Sakit?"

"Tau darimana Lo?"

Slurppp

Nando menyeruput kuah mie nya yang terlihat menggugah selera, "dari Amel" jawabnya.

"Amel tau dari siapa?"

"Dari Nuri."

"Terus Nuri tau dari siapa?"

"Enjel."

"Ck! Enjel siapa lagi sih, anjing!!" Umpat Vino yang kesal terhadap jawaban yang diberikan oleh Nando.

"Amel itu dapet info dari Nuri, nah Nuri taunya dari Enjel, kalo Enjel dapet info Haikal sakit itu dari mamanya, mamanya Enjel itu sahabatnya mama Haikal."

Vino terlihat mengacak rambutnya kasar, sedangkan Alka hanya tertawa pelan.

"Bisa sakit juga tuh orang." Celetuk Kevin, membuat sendok yang di pegang Nando melayang di kepalanya.

Kevin meringis mengusap-usap kepalanya, sedangkan Nando hanya menatapnya datar,"Haikal juga manusia, yang namanya manusia pasti bisa sakit, dan___

"Nggak usah dilanjutin, sana cuci piring!" Potong Aliya, karena ia tau Nando akan kembali berkata dengan panjang.

"Siap kanjeng ratu" Nando sedikit membungkukkan badannya ke arah Aliya lalu berjalan ke dapur untuk mencuci piring bekas mie instan nya.

"Ini sebenarnya kita mau belajar apa ghibahin Haikal sih?" Tanya Ara menatap teman-temannya.

"Najis banget ngomongin tuh bocah tengil!" Sahut Vino dengan kesal.

"Terus yang Lo omongin tadi siapa? Marjuki?"

"Bukan, gue lagi ngomongin hari buat kawinin Lo."

"Nikah." Ralat Aliya dan Alka bersamaan.

"Iya, nikah."

"Amit-amit gue nikah sama Lo!"

"Dih, bilangnya aja amit-amit. Ntar pas malam pertama minta nambah" ucap Vino lalu tertawa geli.

Pluk

Pulpen milik Ara melayang tepat mengenai wajah Vino, dan nyaris mengenai matanya.

"Kalo gue buta mau tanggung jawab Lo?!" Vino menatap Ara dengan sinis.

"Tinggal ganti aja sama mata kambing"

"Lo pikir gue kambing?"

"Mirip sih"

"SiAraanjing!"

••••

"Si gado-gado kok nggak balik-balik sih?" Tanya Vino yang mulai curiga, pasalnya sedari dari Nando belum kembali dari dapur. Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, kalau dihitung sudah tiga puluh menit Nando pergi.

"Jangan-jangan diculik lagi"

"Mana ada yang mau nyulik tuh setan"

"Siapa tau"

Brugh

"Pocong ngesot!!!"

Vino memekik kaget kala mendengar suara jatuh yang sangat keras dari arah belakang rumah. Semakin membuat kecurigaan menjadi.

Alka bangkit lebih awal, berjalan ke arah dapur untuk memastikan dan di susul yang lainnya.

"Nando!!" Seru mereka bersamaan kala melihat tubuh Nando yang tergeletak di bawah dekat dengan pintu belakang rumah Aliya.

"Eh bawa masuk" suruh Aliya yang sudah nampak panik.

Alka dan Kevin segera membopong tubuh Nando dan membawanya masuk ke dalam rumah disusul Aliya dan Ara dibelakangnya. Sedangkan Vino, laki-laki itu mengamati sekitar rumah Aliya tak mendapati sesuatu yang aneh ia segera menutup pintu.

Namun sebelum pintu tertutup sepenuhnya, ia menemukan sebuah kotak yang tergeletak tak jauh dari tempat Nando yang ditemukan pingsan tadi. Diambilnya kotak itu lalu masuk dan mengunci pintu.

Alka dan Kevin membawa Nando masuk ke dalam kamar tamu, membaringkan tubuhnya perlahan.

"Kok bisa gini sih?" Tanya Aliya heran, saat Nando pamit tadi ia masih baik-baik saja. Tetapi, lihat saja dia sekarang. Wajahnya penuh dengan luka lebam dan sudut bibir yang berdarah namun sudah mengering.

"Ga__

"Gue nemuin kotak ini" Vino menyela Kevin yang ingin angkat bicara.

Vino memberikan kotak berwarna hitam, kepada Alka. Dan oleh Alka segera dibuka dan kembali dibuat terkejut dengan isi dari kotak itu. Pisau yang berlumuran darah, dan sepotong surat.

Satu korban, selanjutnya siapa ya?
Jangan lupa buka kaos yang di pakai sahabat kalian itu, selamat bersenang-senang.

19AC.

Alka membaca isi surat tersebut sembari menahan emosinya. Orang itu tak main-main dan sekarang Nando yang menjadi korban.

"Buka kaos?" Tanya Ara sedikit bingung saat Alka membaca bagian itu.

Vino yang sama bingungnya dengan Ara tanpa pikir lagi segera menyingkap kaos yang di pakai Nando, mereka semua kembali dibuat terkejut untuk yang kesekian kalinya saat melihat luka tusukan di perut Nando.

"Ka?" Vino menatap Alka dengan mata yang berkaca-kaca, entah dirinya menjadi sangat lemah saat melihat luka yang dipenuhi dengan darah.

"Siapin mobil!!" Perintah Alka tak terbantahkan, Aliya dan Ara mengangguk lalu berlari keluar dari kamar. Alka, Kevin dan Vino segera mengangkat tubuh Nando kembali dan dibawa ke keluar menyusul Aliya dan Ara.

"Shit, kita keduluan!!" Umpat Vino mengusap air matanya kasar.

••••

Bersambung....

••••

Huaa, telat up lagi😭

Maaf ya, tadi malam mau up tapi ketiduran

Semoga suka, jangan lupa vote

Ika Putri, 13 November 2021
07:49

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang