Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼
••••
Vino sedari tadi mondar-mandir di depan ruang UGD tempat Nando diperiksa. Sudah berulangkali kali Alka melihat laki-laki itu mengusap kasar air matanya yang turun tanpa disuruh.
"Nando bakal baik-baik aja" ujarnya membuat Vino berhenti berjalan lalu duduk di kursi tunggu.
Aliya menatap Alka dengan tatapan yang sulit di artikan, Alka memejamkan matanya sebentar lalu kembali membukanya mengisyaratkan bahwa semua akan baik-baik saja.
Aliya selanjutnya menatap Vino, mengusap bahu laki-laki itu lalu memeluknya. Ia tau, Vino pasti sangat ketakutan. Ia tau bahwa laki-laki ini sangat tak bisa melihat darah.
Saat tangannya terkena pisau dulu, Vino sampai menangis tersedu-sedu dan menelfon ambulans. Hmm, itu dulu saat mereka masih duduk di bangku SMP.
Ceklek
Pintu UGD terbuka, seorang dokter laki-laki dan beberapa perawat keluar dari sana.
"Gimana kondisi temen saya dok?" Tanya Alka mewakili semuanya.
"Alhamdulillah, luka tusukan nya tidak terlalu dalam. Dan sepertinya luka itu sudah diobati terlebih dahulu, mengingat darah yang keluar tidak terlalu banyak. Teman Adek sudah boleh pulang besok pagi, tetapi harus tetap rajin kontrol"
"Baik, terimakasih dok"
"Sama-sama, sudah menjadi tugas saya. Saya permisi"
Setelah dokter itu pamit pergi, Alka dan yang lainnya bergegas masuk ke dalam ruangan. Menghampiri Nando yang terbaring di atas brankar.
"Gue kira Lo mati, anjir!" Vino memukul lengan Nando pelan dan kembali mengusap air matanya.
Nando terkekeh,"mana ada sejarahnya superhero mati"
"Gue serius anjing!"
"Iya iya"
"Ceritain" ucap Alka lembut, tak dingin seperti biasanya.
"Apanya?"
"Emang setan ini anak!!"
"Ya ya, jadi tuh ceritanya gini.....
Flashback
"Siap kanjeng ratu" ujar Nando sedikit membungkuk ke arah Aliya.
Setelahnya Nando mulai berjalan menuju ke dapur untuk mencuci piring bekas nya membuat mie.
Menyalakan kran dan mulai menggosok piring itu sembari bernyanyi kecil.
"Balonku ada seratus, aku lupa warnanya, balonku meletus smua....
Bruk
"E anjing!!" Kagetnya saat mendengar suara benda jatuh, tak begitu keras namun terdengar sangat berat.
"Apaan tuh, jangan-jangan maling lagi" ujarnya cepat-cepat mematikan kran lalu berjalan ke arah pintu belakang dan membukanya.
"Baru kali ini gue lihat halaman belakang seterang ini" ujarnya kagum saat melihat lampu kelap-kelip yang terpasang di pagar dan pepohonan di halaman belakang rumah Aliya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKALIYA [ TAMAT ]
Mystery / ThrillerGenre : Fiksi remaja + romansa + misteri [Slow Update] Aliya Anandhita Pertiwi gadis SMA yang baru saja berusia tujuh belas tahun harus menjadi korban penculikan yang didasari oleh sakit hati dan balas dendam. Aliya dibawa kabur oleh penculik Ke tem...