ALKALIYA || PART 27

468 40 6
                                    

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

••••

Saat ini Alka dan Aliya berada di taman kota, niatnya untuk berlari pagi diurungkan kala mereka bertemu dengan Haikal. Mereka memutuskan untuk mencari sarapan bersama.

"Dengar-dengar Lo kemarin sakit?" Tanya Aliya memulai percakapan.

"Biasalah, jatuh dari motor." Jawab Haikal tanpa melirik Aliya.

Alka berdehem untuk mencairkan suasana, baru kali ini ia terjebak dalam situasi yang canggung.

"Lo, masih suka sama Aliya?" Pertanyaan itu membuat Haikal menghentikan kegiatan mengunyah sarapannya lalu menatap Alka dan Aliya bergantian.

Haikal menggeleng,"udah enggak"

"Lo nggak ada dendam kan sama dia?" Tanya Alka, lagi.

Haikal tertawa pelan kemudian meneguk teh hangatnya,"dendam? Buat apa?"

"Kan Lo pernah di tolak sama Aliya waktu kelas 10"

"Ya elah, gue bukan orang pendendam. Ngapain, itu artinya dia bukan jodoh gue."

Terdengar helaan nafas lega dari Alka dan Aliya. Haikal segera menyelesaikan kegiatan makannya lalu pamit pergi.

"Udah kan? Gue pulang dulu, ntar mama gue nyariin."

"Anak mama!" Cibir Aliya pelan.

"Sebenarnya gue nggak boleh keluar dulu, apalagi makan pedes kayak tadi, takut maag kambuh." Ujarnya membuat Alka dan Aliya menatap Haikal dengan tatapan tajam.

"Kenapa Lo nggak bilang?!!" Tanya Alka dan Aliya kesal.

Haikal mengedikan bahunya,"udah gue mau pulang, bye!"

"Gue rasa bukan Haikal deh, orangnya aja gila gitu." Ucap Alka yang masih menatap kepergian Haikal.

"Justru yang gila itu yang wajib di waspadai." Ujar seseorang di samping mereka.

"Siska?"

🌼🌼🌼

Nando mengusap bahu sahabatnya dari kecil itu, saat ia datang ke rumahnya keadaannya sangat kacau. Ia menangis di taman belakang rumah, sendirian.

"Lo dimarahin lagi?" Tanya Nando, setelah dirasa Vino cukup tenang.

Vino menggeleng,"gue cuma capek aja, gue capek."

Nando bingung, hanya kalimat itu yang dilontarkan Vino sejak tadi.

"Terus Lo mau gimana?"

"Gue mau mati!"

"Jangan ngadi-ngadi Lo!!" Nando memukul kepala Vino, membuat sang empunya menatapnya sinis.

"Kalo Lo mati, nanti siapa yang bayarin hutang Lo di warung depan!"

"Bonyok gue orang kaya, kalo Lo lupa!"

"Sombong!"

Nando mulai khawatir saat melihat Vino yang berjalan menaiki pohon mangga yang ada di sana.

"Heh! Mau ngapain Lo! Jangan bunuh diri dodol, ntar siapa yang nemenin gue nyuci baju si Keti!" Ujarnya berteriak menghampiri Vino, mencekal tangannya.

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang