ALKALIYA || PART 41

544 41 2
                                    

Spam next and vote ❤️
🌼🌼🌼

Alka menatap curiga kearah asap hitam pekat yang membumbung tinggi, sepertinya ada kebakaran. Beberapa polisi dan TNI Al langsung berlari kearah asap itu berasal, Alka yang tak tahu apa-apa hanya mengikuti langkah para polisi itu.

"Kayaknya ada kebakaran deh." Ujar Ara menatap asap hitam pekat itu.

"Di laut bisa kebakaran juga ya ternyata," kata Vino kagum dan mendapat jitakan keras dari Nando.

"Goblok, kita lagi di pulau bukan laut!" Kesalnya.

"Yaelah, beda dikit doang!"

"Gak usah ribut, mending kita lanjut cari Aliya!"

Semuanya mengangguk dan kembali melanjutkan pencaharian. Mereka semua terbagi menjadi tiga kelompok. Ara, Vino dan Nando bersama lima TNI Al dan 5 polisi mencari ke sebelah barat.  Mama, papa dan orang tua Aliya serta 6 TNI Al ke arah selatan, dan sisanya mencari kearah Utara.

Alka menatap takut kearah depannya, gubuk tua yang terletak di pulau itu terbakar hingga hangus tak tersisa. Hanya kepulan asap yang masih membumbung tinggi. Para TNI Al dengan sigap mencari air untuk memadamkan sisa api yang masih menyala.

Hati Alka tiba-tiba terasa sakit, untung saja Aliya tidak berada dalam gubuk tua itu. Atau jika itu memang terjadi, dapat dipastikan Alka akan menceburkan dirinya ke tengah lautan agar dimakan oleh hiu maupun paus yang ada.

Pikiran Alka melayang entah kemana, dirinya seperti orang linglung. Dimana gadisnya sekarang berada? Apakah Aliya baik-baik saja? Memikirkannya membuat dirinya menjadi sakit, dirinya gagal menjaga Aliya, dirinya terlalu lalai hingga membuat Aliya hilang.

Sebuah kenangan dimana Aliya dan Alka waktu kecil terlintas di pikiran Alka. Alka berdiri diam dengan senyum kecil di wajahnya mengingat kejadian itu.

Flashback...

"Mau bayi"

Glek.

Alka menelan ludahnya kasar. Emang segampang itu buat bayi? Dipikir kayak bikin nasi goreng kali ya?.

"Bayi?"

Aliya memainkan tangannya di dada bidang Alka. Membuat pola abstrak disana."Iya, yang lucu itu. Kemarin Liya lihat bayi dirumah tetangga depan. Gemes, Aliya pengen" ujarnya.

"Liya tau cara bikin bayi itu gimana?" Tanya Alka.

"Tau, orang setiap hari Aliya lihat"

Alka kembali dibuat kaget dengan yang barusan Aliya katakan. Berarti?.

"Nggak setiap hari sih, tapi sering" lanjutnya.

"Liya lihat dimana?" Kini Alka melepaskan pelukannya dan menatap wajah sahabat kecilnya itu.

"Di bawah pohon mangga, terus di semak-semak, di pinggir jalan, malahan kadang-kadang di dapur Aliya juga lihat"

Alka semakin tercengang, berarti Aliya melihat orang yang sedang berbuat mesum. Di bawah pohon, semak-semak, pinggir jalan, itu pasti anak-anak nakal uang berbuat mesum dengan pacarnya.

Tapi.....Kalo di dapur, berarti?...
Masa iya om Dimas dan Tante Dita?.

"Ih Alka kenapa bengong, mau ya. Liya pengen bayi" Aliya menarik-narik ujung kaos yang dipakai Alka.

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang