Spam next and vote♥️
🌼🌼🌼
Alka menatap sekeliling dari dalam mobil. Kini ia, papi dan maminya serta keluarga Aliya dan teman-temannya tengah menuju ke tempat dimana ada yang melaporkan penemuan seorang gadis tenggelam di tengah laut. Dan Alka sangat berharap jika itu adalah gadisnya.
"Di depan belok kanan." Instruksi Dimas kepada sopir yang membawa mobil mereka. Di belakangnya ada dua mobil lagi yang senantiasa mengikuti.
Hampir tiga jam perjalanan mereka tempuh. Kini mereka semua sampai di sebuah desa terpencil. Pemandangannya terlihat sangat bagus di sana, banyak persawahan dan ladang. Serta kapal-kapal kecil yang terletak di bawah rumah mereka. Sudah bisa ditebak jika mata pencaharian warga setempat mayoritas adalah petani dan nelayan.
Mereka semua langsung menuju ke balai desa menemui kepala desa yang bernama pak Hartanto. Alka dan teman-temannya menunggu di luar sedangkan orang tua Alka dan Aliya masuk ke dalam bersama pak William.
"Semoga aja itu beneran Aliya, dia masih selamat." Ucap Ara penuh harap.
Vino tersenyum lantas mengusap-usap punggung Ara. Sejak dari rumah gadis itu senantiasa berdoa dan berharap jika gadis yang di maksud itu adalah Aliya. Sahabat mereka semua.
"Apa benar gadis yang di temukan itu seperti di foto ini?" Tanya Dimas menunjukkan foto Aliya.
"Iya betul pak, itu adalah gadis yang dilaporkan ditemukan di laut. Sekarang sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit Citra Medika."
"Alhamdulillah Pa, Aliya masih hidup." Tangis haru mama Aliya.
"Iya Ma, Alhamdulillah. Tuhan masih sayang sama Aliya."
"Bisa antarkan kami ke sana pak?" Pinta Papi Alka.
"Bisa pak."
🌼🌼🌼
Alka dan teman-temannya tak berhenti mengucap rasa syukur kepada yang maha kuasa. Alka mengusap air matanya dan tersenyum lega, ternyata gadisnya benar-benar masih hidup. Cowok itu mendekap ponselnya yang menunjukkan wajah Aliya, dan sesekali mengecupnya.
"Gue akan bawa Lo pulang Liya." Gumamnya.
Sekitar setengah jam perjalanan mereka semua akhirnya tiba di rumah sakit Citra Medika. Pak Hartanto segera menunjukkan dimana ruangan Aliya dirawat, yaitu di ruang Cempaka nomor 67.
"Ini ruangannya pak."
D
ita, selaku ibunda dari Aliya memeluk lengan suaminya erat. Air matanya kebahagiaannya tak bisa ia tutupi. Alka maju paling depan, ia membuka pintu kamar itu perlahan.
"Alka."
Deg.
Suara itu.
Alka berlari dan langsung menubruk tubuh gadis yang selama ini ia rindukan. Alka menangis memeluk gadisnya, Aliya selamat dan sekarang berada di pelukannya.
"Alka kangen sama Liya," lirih Alka.
Aliya pun sama, ia merasa sangat senang karena bisa bertemu kembali dengan Alka. Setelah pelukan mereka terlepas, mama dan Papa nya langsung berhamburan memeluknya erat.
"Sayang, kamu gak pa-pa kan nak? Mama khawatir sama Aliya." Tangis Dita mengecup kening putrinya.
"Aliya baik-baik aja Ma."
"Sayang, kamu beneran baik-baik aja kan? Gak ada yang sakit?" Tanya Dimas memastikan.
Aliya mengangguk dengan senyumannya, senyuman yang membuat semua orang candu. "Aliya baik-baik aja."
"Alhamdulillah sayang kamu baik-baik aja, Tante seneng lihatnya." Ujar Intan mengelus lengan Aliya.
"Lo gak mau meluk gue Ra?" Tanya Aliya menatap sahabatnya Arafah yang menangis di samping Vino.
"Aliya! Gue kangen banget sama Lo." Tangis gadis itu lalu berlari memeluk Aliya.
Orang tua Aliya mundur dan membiarkan sahabat putrinya melepas rindu. Dimas mengajak istrinya untuk menemui orang yang telah menyelamatkan Anaknya, dikuti oleh Danu dan Intan.
"Hiks...,gue pikir Lo udah isdet. Terus,,,hiks...gue mikir mau ikut mati aja." Tangis Ara tersedu-sedu.
Aliya tertawa dan menghapus air matanya Ara. Ia kemudian memeluk kembali tubuh sahabat kesayangannya itu.
"Gue juga kangen sama Lo, dan sekarang gue baik-baik aja. Gue udah balik lagi sama kalian."
🌼🌼🌼
Sekitar satu Minggu di rawat akhirnya Aliya diperbolehkan untuk pulang. Dimas langsung membawa Putrinya itu pulang ke rumahnya, ia sudah bertemu dengan Endang, wanita parubaya yang menemukan putrinya di tengah laut.
Endang menolak untuk diberi imbalan, sehingga Dimas membawa serta Endang yang ternyata hidup sebatang kara di sana. Ia mengajaknya tinggal di rumah bersama keluarganya.
"Lo tau nggak Al, gue tuh hampir mau bunuh diri aja kalo seandainya Lo gak ketemu." Ceriwis Ara.
"Ya udah Sono bunuh diri aja, gue ikhlas Ra."
"Jahat lu Al, gue doain Lo gak bisa nikah sama Alka."
"Gue doain balik Lo jadian sama Vino."
"Gak nyambung blok."
Kevin dan Vino saling tatap satu sama lain, bingung harus berbuat apa. Inilah yang terjadi jika dua sahabat bobrok itu disatukan, rusuh. Tapi mereka juga bersyukur karena Aliya ditemukan dengan kondisi selamat.
Alka tersenyum samar melihat gadisnya kembali aktif bersama Ara. Ia lega, semua permasalahan kini sudah selesai. Siska sudah di tahan karena percobaan pembunuhan berencana, dan Haikal telah meminta maaf langsung kepada Aliya.
Haikal pun dijatuhi hukuman karena membantu Siska, namun Aliya meminta Haikal dibebaskan karena ini semua murni salah Siska, dan Haikal hanya diperbudak oleh perempuan jahanam itu.
"Alka, nanti sampe rumah kita langsung nikah aja ya." Ujar Aliya spontan membuat Alka terkejut.
"Iya, terus nanti malamnya kita kawin."
"Cocotmu!" Sentak Ara, Kevin dan Vino bersamaan.
Alka dan Aliya tertawa lalu memeluk satu sama lain. Selain permalasahan yang sudah selesai, persahabatan mereka pun semakin erat. Membuat semuanya merasa bahagia.
TAMAT.
Sabtu, 28 Mei 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKALIYA [ TAMAT ]
Mystery / ThrillerGenre : Fiksi remaja + romansa + misteri [Slow Update] Aliya Anandhita Pertiwi gadis SMA yang baru saja berusia tujuh belas tahun harus menjadi korban penculikan yang didasari oleh sakit hati dan balas dendam. Aliya dibawa kabur oleh penculik Ke tem...