ALKALIYA || PART 16

604 43 1
                                    

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

"SAYANG PAPA PULANG" Seru Vino yang memasuki rumah Aliya bersama Kevin dan juga Alka.

"Papa mata Lo soak!!" Balas Ara ketus, Vino tertawa lalu mendekati Ara yang tengah sibuk dengan ponselnya di sofa.

"Nih Ma, papa beliin martabak bakso" Ujarnya mengangkat tinggi-tinggi plastik bawaannya.

Ara melirik sekilas lalu kembali fokus ke ponselnya."Ambilin piring!" Perintahnya.

"Siapa Lo nyuruh-nyuruh gue?!" Tanya Vino ngegas.

"Gila dia, padahal dia sendiri tadi yang bilang mama papa" Sahut Kevin terkekeh.

"Udah dari sana nya" Timpal Alka lalu berjalan menghampiri Aliya di kamar atas.

"Weh, Pin ambilin piring gih!" Titah Vino, menaikkan satu kakinya ke atas meja.

Plak.

"Yang sopan, ini rumah orang!!" Sentak Ara memukul lengan Vino.

Vino mencibir lalu menurunkan kakinya, daripada di amuk macan betina. Sedangkan Kevin hanya menahan tawanya, sepertinya Mereka berdua cocok.

Kevin segera berjalan ke arah dapur untuk mengambil piring, agar bisa menikmati martabak bakso pesanan Vino. Eh ralat, maksudnya martabak dan bakso.

🌼🌼🌼

Vino kini tengah duduk santai di teras rumah Aliya, dengan dua buku pelajaran untuk besok. Ia terlihat sedang menghafal rumus-rumus yang membuat kepala pecah.

"Ck! Gimana mau pinter kalo rumusnya susah gini!" Gerutunya.

Saat dirinya tengah menghitung tiba-tiba ponselnya berdering dan membuatnya terpaksa mengangkat panggilan itu.

"Mampus, dari papa!" Umpat nya pelan. Ia segera membereskan buku tadi dan menyimpannya, lantas mengangkat panggilan telefon dari sang ayah.

"Halo, kenapa Pa?" Tanya Vino sesaat setelah menggeser tombol hijau.

"Nggak, papa cuma mau tau kamu lagi ngapain."

"Ck! Nggak penting tau Pa, tadi Vino udah hampir menang. Gara-gara Papa jadi kalah!" Ujar Vino dengan Nada kesal.

"Kamu lagi main game?"

"Iya tadi"

"Duh, Papa ganggu ya. Maaf deh, lanjut lagi main game nya, kalo kuota habis tinggal beli, kalo enggak nanti papa yang beliin deh."

"Nggak usah Pa, masih banyak. Udah ah Vino mau lanjut main. Assalamualaikum"

"Waala....

Tut Tut tut

Vino segera mematikan panggilan telefon itu, bukannya tidak sopan. Ia hanya kaget saat melihat Alka yang berdiri di belakangnya dengan tatapan dinginnya.

"Ngapain Lo disitu? Jadi satpam?" Tanya Vino bergurau.

Terdengar dengusan dari Alka, ia melangkah lalu duduk di kursi sebelah Vino.

Hening....

Alka maupun Vino sama-sama enggan memulai pembicaraan. Alka yang sibuk menatap ke depan dan Vino yang tengah Asik dengan buku-bukunya.

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang