ALKALIYA || PART 11

811 54 0
                                    

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

"Alka tungguin!" Aliya berlari-lari kecil mengikuti Alka, Alka pun berhenti di bawah pohon rindang di pinggir jalan.

"Duduk" titah nya, Aliya menurut lalu duduk di sebelah Alka

"Kok udah bangun?" Tanya Alka

"Firasat Liya tadi nggak enak, jadi Liya bangun terus nyusul Alka. Eh ternyata bener, tadi Alka di gangguin sama tante-tante girang itu kan?" Ujar Aliya, Alka terkekeh lalu mengacak-acak rambut Aliya

"Hm, dia jelek-jelekin kamu tadi" Adu Alka membuat Aliya melotot.

"Jelekin gimana?"

Alka mengangkat bahunya."Ya gitu"

"Oh ya, nanti kita ke mall yuk" ajak Aliya.

"Ngapain?"

"Jalan aja, Liya pengen ngehabisin banyak waktu sama Alka. Biar nanti Liya punya banyak kenangan sama Alka" ujarnya, Alka tersenyum namun di hatinya ada sesuatu yang mengganjal. Kenangan? Apakah Aliya ingin melupakannya?.

"Iya, tapi mandi dulu" Alka mendekat ke arah Aliya lalu mengendus-endus nya.

"Lo bau" ujarnya lalu tertawa saat melihat wajah Aliya yang ingin marah.

"Tapi cantik kan? Iya kan?" Aliya mengedipkan matanya genit.

"Iya, Aliya nya Alka cantik. Sangat cantik" pujinya sembari mengelus rambut Aliya.

"Ya udah pulang yuk" lanjutnya, Aliya mengangguk. Lalu keduanya mulai berlari-lari kecil agar cepat sampai di rumah.

🌼🌼🌼

"Sakit Alka" rengek Aliya yang berada dalam gendongan Alka.

"Salah siapa tadi makan seblak nya banyak-banyak, tanggung sendiri!" Ujarnya sedikit tegas.

"Sakit hiks" Aliya menangis dalam gendongan Alka.

"Salah sendiri nakal!"

"Ish, seblak nya yang nakal!"

"Udah diem!" Alka kembali fokus ke jalan di depan sana.

Di mall tadi Aliya dan Alka mampir ke sebuah restauran disana. Aliya memesan seblak dengan level paling pedas.

Siapa sangka karena keras kepalanya yang membuatnya menjadi seperti ini. Perutnya sakit akibat terlalu banyak memakan seblak dan tentunya pedas.

"Kita ke dokter dulu ya" ujar Alka, Aliya mengangguk.

"Tapi nggak mau di suntik" lirihnya.

"Makanya jangan nakal kalo nggak mau di suntik!"

"Janji nggak lagi"

"Nggak usah janji kalo nanti diulangi lagi Al!"

"Maaf" cicit nya.

"Kalo gini kan yang sakit juga Liya, lain kali harus nurut sama Alka!" Perintahnya.

"Hm"

Mobil Alka sudah sampai di rumah sakit terdekat, segera mencari tempat parkir.

"Bisa jalan nggak?" Tanya Alka, Aliya mengangguk.

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang