ALKALIYA || PART 15

619 43 0
                                    

Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼

"Mama sama papa pergi dulu ya, kamu baik-baik aja disini" Dita memeluk dan mencium kening Aliya dengan penuh kasih sayang.

"Iya ma, bilang sama Oma Liya nggak bisa kesana soalnya Minggu depan udah ujian kenaikan kelas"

"Iya, nanti mama sampein ke Oma"

"Alka" panggil Dimas.

"Iya Om?"

"Om titip Liya ya, jagain Liya. Kamu kan sekarang pacarnya, Om percaya sama kamu" ujar Dimas, Alka tersenyum lalu mengangguk.

"Insyaallah Om"

"Hm, Om sama Tante juga titipin Aliya ke kalian ya" Ujar Dimas pada Vino, Kevin dan Ara.

"Siap Om" balas merek bertiga serentak.

"Ish, emang Al barang apa dititip-titipin!!" Kesalnya.

"Bukan barang, kamu itu udah kayak bayi panda bagi mama. Udah pokoknya kamu haru nurut apa kata Alka, temen-temen kamu sama mami dan papi nya Alka juga ya"

Aliya mengangguk."Iya ma"

"Ya udah Papa sama mama masuk dulu, pesawat bentar lagi" ujar Dimas, Aliya lalu beralih memeluk Dimas.

"Papa baik-baik disana, Liya sayang papa" ujarnya, Dimas mengangguk dan mengecup pipi Aliya.

"Papa juga sayang sama Liya" Balas Dimas.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

🌼🌼🌼

"Minggu depan kan kita ujian, gimana kalo hari ini kita Mabar" ujar Vino dan langsung dihadiahi jitakan di kepalanya.

"Harusnya belajar bukan Mabar, setan!!" Hardik Kevin.

"Sorry, mulutnya typo" Vino tertawa sembari memukul mulutnya pelan.

"Satpam disini juga ikut dirumahkan Ka?" Tanya Kevin, Alka yang sedang mengusap-usap rambut Aliya mendongak dan menatap Kevin.

"Nggak, mungkin lagi keluar" Jawabnya, Kevin mengangguk.

"Kalo tidur di kamar aja Al" Ujar Ara pada Aliya yang tengah menyenderkan kepalanya di bahu Alka.

"Anterin" Pintanya pada Alka, Alka mengangguk lalu berdiri dan menggandeng Aliya.

"Mau kemana Lo?" Tanya Kevin saat melihat Vino berdiri.

"Ngambil mangga" Jawabnya lalu naik ke atas pohon mangga.

Mereka semua kini tengah berada di halaman depan rumah Aliya. Setelah mengantarkan Dita dan Dimas ke bandara mereka memilih menggelar tikar di sana dan tiduran.

"Dibikin rujak kayaknya enak deh?" Ujar Ara, Vino menunduk menatap Ara.

"Ngidam Lo?" Tanyanya.

"Aduh!" Vino meringis saat terkena lemparan kerikil dari Ara.

"Nggak semua yang pengen rujak itu lagi ngidam, bego!!" Ketusnya.

"Yayaya, bercanda doang"

"Nih tangkap!" Lanjutnya, bersiap melemparkan mangga petikan nya ke bawah.

ALKALIYA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang