Spam next and vote ♥️
🌼🌼🌼"Janji waktu kecil yang katanya Alka mau jadiin Liya pacar Alka?"
"Terus?"
"Ish kok terus, berarti Alka udah nggak mau jagain Liya lagi? Iya?!!"
"Bukan gitu" Alka mengusap pipi mulus Aliya.
"Ya udah mulai sekarang kita pacaran" lanjutnya dan langsung membuat senyum Aliya mengembang.
"Serius?" Tanya Aliya dengan mata berbinar. Alka tersenyum sembari mengangguk.
"Yeah, Akhirnya Liya punya pacar juga" ujarnya menatap langit-langit kamar.
"Emangnya Liya nggak pernah punya pacar?"
"Lah, kan Alka sendiri yang ngelarang Liya pacaran gimana sih?!"
"Hm"
Hening. Alka dan Aliya sama-sama sibuk dengan pemikirannya masing-masing.
"Alka?" Panggil Liya dengan masih menatap langit-langit kamarnya.
"Kenapa, hm?"
"Nikah yuk?"
Apa ini miskah?
Setelah Aliya bilang pengen punya bayi sekarang malah ngajakin nikah? Wah, saraf nih anak.
"Nikah itu bukan main-main Liya" balas Alka lembut.
"Liya nggak main-main, kita nikah aja. Kan Mama juga bolehin"
"Sini deh" Aliya berbalik menghadap Alka. Kedua tangan Alka ia gunakan untuk menangkup kedua pipi Aliya.
"Dengerin ya?" Aliya mengangguk.
"Nikah itu bukan suatu permainan. Nikah itu berarti kita ngiket janji sama pasangan kita. Dan kita harus nepatin janji itu" lanjutnya.
"Kalo enggak?"
"Kalo enggak ya gitu, kita bakal sering berantem sama pasangan kita, ada aja nanti masalahnya. Yang salah paham, adanya orang ketiga. Terus kalo salah satu dari kita udah tersulut emosi terus nggak bisa ngontrol dirinya bisa aja salah satu dari kita bilang 'talak' atau minta cerai. Apalagi kita ini masih muda, kita masih labil. Belum seharusnya ngiket janji dengan ijab qobul. Pacaran aja masih sering berantem, gimana nanti pas nikah. Lagi, jadi seorang suami itu nggak gampang. Kalo kita udah nikah nanti otomatis kamu jadi jadi tanggung jawab aku, aku yang harus biayain semua kebutuhan kamu. Dari sekolah, makan, ini, itu banyak lagi. Terus kamu tau kan, aku belum kerja. Nanti aku mau biayain kamu pake apa? Makan pake apa? Kita mah masih bisa ya makan pake garam, tapi kalo udah ada anak? Gimana? Masa iya anak kita mau dikasih makan garam, kan kasihan. Maka dari itu aku nggak mau dulu nikah sebelum aku kerja dan dapet penghasilan yang cukup buat nge-hidupin keluarga kita nanti. Sampe sini paham?" Jelas Alka.
Aliya mengerjapkan matanya takjub lalu menggeleng. Alka mendesah berat, panjang lebar ia menjelaskan tapi Aliya masih saja tidak paham.
(Jangankan Ara, author aja nggak paham yang lagi dibicarain. Kalo ada salah kata maaf ya, soalnya author kurang paham:)
"Intinya, aku nggak mau main-main kalo urusan nikah. Dan aku cuma mau nikah satu kali, yaitu sama kamu" ujarnya lalu mencubit pelan hidung Aliya.
"Emang nikah harus sekali seumur hidup?" Tanya Aliya polos atau memang bego.
Tak.
"Aww"
"Iya lah, emang Lo mau nikah berapa kali?" Aliya menyengir lalu kembali memeluk Alka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKALIYA [ TAMAT ]
Mystery / ThrillerGenre : Fiksi remaja + romansa + misteri [Slow Update] Aliya Anandhita Pertiwi gadis SMA yang baru saja berusia tujuh belas tahun harus menjadi korban penculikan yang didasari oleh sakit hati dan balas dendam. Aliya dibawa kabur oleh penculik Ke tem...