Jungkook bangun pukul setengah tujuh malam.
Matanya belum dibuka, tapi ia telah selesai mengarungi mimpi.
Tangannya dibawa meraba kasur. Mencari keberadaan ponsel. Ingin mengecek jam.
Padahal ada satu jam di atas nakas. Tapi ya karena kebiasaan, jadilah jam di atas nakas hanya sebagai pajangan.
Ketika ponselnya sudah tepat berada di depan wajah, Jungkook membuka sedikit matanya. Namun, kembali memejam rapat ketika sinar dari ponsel menyakiti mata. Dan beberapa saat kemudian kembali di buka untuk melihat jam.
Oh, jam setㅡ
Jungkook langsung mengambil posisi duduk. Matanya melihat satu diantara banyaknya notifikasi ada pengirim pesan dengan nama Hyemi.
Ia kucek matanya, siapa tahu ia salah lihat.
Tapi tidak, memang ada nama Hyemi disana.
Dengan senyum lebar, Jungkook membuka pesan dari Hyemi.
Hyemi
Ck. Tidak sabaran sekali.
Tadi Aku ada urusan.
Tak bisa membalas, hanya bisa membaca.
Nah, sekarang Kau yang mengabaikanku.
Ingin balas dendam?
Kalau masih ingin belajar, datang ke rumahku 30 menit lagi.
Kalau tak mau tak apa. Aku tak rugi.
Senang malahan.Sial!
Jungkook senang dan kalang kabut.
Akhirnya, ia masih bisa pendekatan.
Masalahnya, Hyemi menyuruh ia datang 30 menit lagi.
Sedangkan Jungkook membaca pesan Hyemi setelah dua jam ia terima.
"Agh, masa bodoh!"
Jungkook meraih tas sekolahnya. Mengambil jaket dan kunci motor. Kemudian bergegas pergi ke rumah Hyemi.
Masa bodoh jika di usir. Yang penting ia sudah berusaha.
.
"Adeul? Mau kemana, nak?" suara Yeonghee menghentikan langkah Jungkook.
Ada Ayah dan Ibunya di meja makan. Sepertinya baru akan makan malam.
"Ah, eomma. Aku pergi dulu. Mau belajar."
Tidak menunggu respon dari Ibunya. Jungkook langsung melangkah lagi. Meninggalkan kedua orang tuanya yang kini menampilkan ekspresi berbeda.
Seperginya Jungkook, Daechan langsung menatap istrinya yang kini tersenyum simpul. "Sepertinya kupingku bermasalah. Aku mendengar Jungkook mengatakan mau belajar."
Yeonghee terkekeh pelan. Wajar kalau suaminya berbicara demikian. Karena yang suaminya tahu, selama ini Jungkook memang tak pernah menyukai yang namanya belajar.
"Kau tidak salah dengar, Yeobo. Jungkook sepertinya memang mau belajar," balas Yeonghee tenang.
"Tidak, tidak. Dia pasti berbohong. Pasti mau tawuran," ujar Daechan menolak percaya.
"Kali ini benar ingin belajar. Aku yakin," balas Yeonghee masih tenang. Ia tahu suaminya terkejut. Persis seperti dirinya ketika mendengar cerita Jungkook tadi.
"Dia yang bercerita padaku tadi sepulang sekolah. Dia juga menunjukkan hasil belajarnya sendiri kemarin malam padaku. Bukunya sudah tidak kosong. Sudah ada tulisan di dalamnya."
🌼
Jungkook menunggu beberapa saat setelah menekan bel rumah milik keluarga Hyemi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...