"Ck! Dia mengambil temanku," desis Mijoo tak suka.
Matanya melirik tajam pada Jungkook yang mengajak Hyemi duduk terpisah lagi.
Mereka kembali belajar bersama di kafe Blue & Grey.
Ujian tengah semester tinggal beberapa hari lagi. Jadi mereka menjadwalkan belajar bersama setiap harinya.
"Jungkook hanya meminta di ajari, Mijoo. Bukan mengambil Hyemi," timpal Jiyeong tenang.
Mijoo ini tipe gadis yang tak ingin temannya di ambil orang lain. Yaa seperti teman posesif.
"Tidak. Dia mengambil Hyemi, Aku yakin," kekeuh Mijoo. Ia masih menatap tajam pada Jungkook yang tampak sedang fokus mendengarkan penjelasan dari Hyemi.
"Matamu biasa saja," Mingyu mengusap wajah Mijoo. Tak kasar, malah membuat Mijoo geli.
Tapi ya kalau sedang kesal kan semua nya jadi salah.
"Ih! Tak sopan," gerutu Mijoo pada Mingyu. Kini gadis imut ini berganti menatap tajam pada Mingyu.
"Ya habisnya, matamu itu seperti mau melubangi kepala Jungkook saja."
"Mau ku begitu. Tapi mataku mata manusia. Mata biasa. Tidak bisa melubangi kepala Jungkook."
"Memangnya kenapa kalau Jungkook dan Hyemi akrab?" Jaehyun menjeda acara mari belajarnya sejenak. Ia kini menoleh kepada Mijoo yang menatapnya merajuk.
"Nanti Aku tak ada teman lagi."
"Kan ada Aku," sambar Jiyeong. Ia tersenyum lucu ke arah Mijoo yang turut menatapnya merajuk.
"Tak sama. Kau kan kemana-mana selalu berdua dengan Miyeong. Apalagi sekarang di tambah Jaehyun. Kau seperti manusia sibuk."
Jiyeong terdiam. Tak bisa membalas ucapan Mijoo. Karena memang begitu faktanya sekarang.
"Miyeong?" Eunwoo bertanya. Tapi yang lain mengira Eunwoo memanggil Miyeong.
"Apa?" jawab si pendiam, malas.
"Eh, bukan memanggil. Kalau Mijoo berteman dengan Miyeong bagaimana?"
Semuanya sontak memandang Eunwoo datar. Tak habis fikir dengan pertanyaan dari Eunwoo.
"Kenapa?" Eunwoo tak terima di tatap demikian.
"Yang benar saja, Woo. Bisa gila Miyeong meladeni bocah cerewet ini." Mingyu membalas Eunwoo dengan tangan menunjuk Mijoo yang kebetulan duduk di dekatnya.
"Aku tidak cerewet!" Mijoo berteriak keras pada Mingyu.
Sangat keras, sampai semua isi kafe memandang ke arah 6 orang siswa ini.
Termasuk Jungkook dan Hyemi.
"Oi, kenapa?" tanya Jungkook agak berseru. Meja mereka berjarak lumayan jauh.
"Hyemi-ya~" rengek Mijoo pada Hyemi yang sedang menatap bingung.
Baru saja Mijoo akan berdiri, hendak mengadu pada Hyemi, Mingyu terlebih dulu menahan Mijoo.
"Tak ada, Kook. Lanjut saja belajarnya," seru Jaehyun balik.
"Disini saja, jangan ganggu mereka," titah Mingyu. Dan Mijoo mau tak mau harus setuju. Meski terpaksa. Wajahnya cemberut luar biasa.
"Kau berteman saja dengan Mingyu," Jaehyun berucap santai sambil menulis. "Dia juga kehilangan teman semenjak Jungkook akrab dengan Hyemi."
Mijoo melirik sinis pada Mingyu yang ada di sampingnya.
"Tidak mau! Nanti ketularan dekil."
Jaehyun, Eunwoo, dan Jiyeong tergelak mendengar penolakan Mijoo.
"Enak saja mengataiku dekil! Ini eksotis tau!" sembur Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
Fiksi PenggemarIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...