Sudah dua minggu berlalu semenjak kejadian Jungkook di tuduh sebagai pelaku perbuatan asusila pada salah satu siswi di HYBE SCHOOL.
Eunso selaku korban kini sudah mulai membaik. Dari berita yang beredar, gadis itu sudah bisa kembali berinteraksi baik dengan orang lain. Jadi sesuai ajakan Jungkook pada Hyemi sebelumnya, kini pria itu dan tujuh temannya sudah ada di kediaman Choi. Menjenguk gadis yang masih membutuhkan banyak istirahat.
Beberapa saat yang lalu, ibu Eunso masuk ke kamar anak gadisnya dengan senyum yang sangat merekah. Beliau berkata jika ada teman-teman Eunso yang datang untuk menjenguk. Awalnya Eunso bingung, teman yang mana? Pasalnya sahabat dan juga teman sekelasnya sudah menjenguk hari kemarin. Lalu ini teman yang mana ya?
Dan begitu netra Eunso melihat sosok gadis kecil yang ia tahu bernama Mijoo masuk ke kamar bersama teman-temannya, Eunso tidak bisa tidak terkejut.
"Hai, Eunso!"
Eunso tercengang menatap total delapan muda-mudi yang kini meramaikan kamarnya. Datang bukan dengan tangan kosong, melainkan membawa beberapa makanan dan minuman serta buah-buahan.
"Bagaimana keadaanmu?"
Eunso menoleh menatap seseorang yang baru saja berbicara. Dia tahu gadis ini, namanya Hyemi. Si pintar yang selalu menempati posisi satu.
"Aku ... baik," balas Eunso yang masih saja tercengang akan kehadiran mereka yang tidak diduga.
"Syukurlah kalau begitu," sahut Jiyeong yang melempar senyum manis pada Eunso.
"Kami bawakan makanan untukmu," ujar Mijoo yang segera menyuruh Mingyu dan Jungkook memberikan apa yang memang mereka bawakan untuk Eunso.
"Taruh dimana?" tanya Mingyu pada Eunso.
"Letakkan disini saja," jawab Eunso sembari menunjuk meja disamping tempat tidurnya.
Mingyu dan Jungkook patuh, keduanya segera meletakkan buah tangan mereka di tempat yang Eunso maksud.
Eunso perhatikan satu persatu wajah yang ada di depannya, dan merekahlah satu senyum dari bibir Eunso.
Mereka, delapan orang didepan Eunso ini, bukan termasuk orang kenalan Eunso. Bahkan mereka tidak pernah bertegur sapa di sekolah. Namun, lihatlah, mereka tetap berbaik hati menjenguk Eunso yang sempat menjadi korban pelecehan seksual beberapa saat yang lalu.
"Terimakasih sudah datang menjengukku," ucap Eunso dengan tulus.
"Bukan apa-apa. Memang sudah seharusnya menjenguk orang yang sedang sakit, kan?" balas Eunwoo seraya tersenyum.
Eunso balas tersenyum. "Iya, kau benar."
Lalu mata gadis itu menoleh pada Jungkook.
"Jungkook...,"
Merasa namanya dipanggil, Jungkook yang tadi sedang asik memainkan gantungan tas Hyemi -yang serupa dengan gantungan tas Jungkook- segera menoleh pada Eunso.
"...aku dengar dari temanku kau ya yang bantu membawaku ke ruang kesehatan. Terima kasih, ya," ucap Eunso.
"Oh itu bukan apa-apa," balas Jungkook yang menampilkan cengiran konyol.
"Dan maaf juga, karenaku kau harus merasakan duduk di balik jeruji besi," lanjut Eunso yang sekarang menatap Jungkook dengan raut bersalah.
Namun, belum sempat Jungkook menyahuti kalimat Eunso, Miyeong sudah lebih dulu mengeluarkan suara.
"Tidak apa, kok. Kata Jungkook pengalaman sekali seumur hidup."
Tentu saja pemuda yang namanya diucap Miyeong segera menoleh tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...