22

66 5 0
                                    

"Aku kira kau tewas di tempat, Kook."
Bukan candaan. Pernyataan ini betul-betul tersemat sebuah kecemasan.

Eunwoo masuk ke ruang UGD, tempat dimana Jungkook kini berbaring setelah menjadi pusat perhatian beberapa saat yang lalu. Ia langsung mendorong Mingyu yang tadi duduk manis di kursi samping brangkar Jungkook. Dia cemas bukan main, berakibat pada tubuhnya yang kini gemetar di beberapa tempat.

"Yah, hampir saja. Untung pakai helmet," balas Mingyu. "Ngomong-ngomong, kalian berdua tau dari mana kalau Jungkook kecelakaan?"

Ya ... aneh saja. Padahal Minggyu belum memberi kabar perihal Jungkook yang kecelakaan. Tapi Eunwoo dan Jaehyun malah meneleponnya beberapa kali saat ia tengah mengendari motor, membawa Jungkook ke rumah sakit. Dan ketika akhirnya Mingyu mengangkat panggilan, kedua temannya ini langsung saja memberondong Mingyu perihal Jungkook yang kecelakaan.

"Pria tampan yang tadi pagi mengantar Hyemi yang memberitahu," jawab Eunwoo, yang mana langsung membuat kening Jungkook berkerut tak suka.

"Dia tadi menjemput Hyemi," ucap Jaehyun memperjelas kalimat dari Eunwoo.

"Benar pacar Hyemi ya?" tanya Jungkook ntah pada siapa. Pasalnya Jungkook tak menoleh pada salah satu temannya. Hanya menatap langit-langit rumah sakit dengan pandangan nelangsa.

"Aku tak tahu, Kook. Maaf. Jiyeong selalu mengalihkan topik jika Aku bertanya mengenai hal itu."

"Tak apa. Aku pulang saja," ujar Jungkook. Ia duduk dari posisi berbaringnya.

Ingin menyentak begitu saja jarum infus di tangan, tapi sigap di tahan oleh Eunwoo.

"Aku panggilkan Suster."

.
.
.

Malamnya. Ketika Hyemi tengah mengulang materi hari ini, ada ibundanya yang datang sembari membawa beberapa makanan cepat saji.

Tersenyum misterius dengan kerlingan menggoda.

"Ada kiriman lagi nih, untuk anak Eomma," ucapnya. Jahil sekali ibu Hyemi ini.

Sunwa meletakkan satu paket makanan yang ia bawa di dekat lengan Hyemi.

"Tapi bukan Jungkook yang antar. Ini dari resto cepat sajinya langsung  Dikirim atas nama Jeon Jungkook untuk Kim Hyemi." Sang Ibunda tersenyum simpul ketika mendapat atensi dari anaknya.

"Jungkook kecelakaan, Eomma," ucap Hyemi memberitahu.

Senyum Sunwa luntur seketika. "Ya tuhan. Kapan, sayang?" Sunwa sampai terduduk di ranjang Hyemi saking terkejut dan khawatir.

"Tadi pulang sekolah. Tidak parah, kok. Hanya kaki nya saja yang lecet."

"Hahh, syukurlah kalau begitu. Eomma kira sangat parah." Ibunda dari Hyemi ini langsung menghela nafas lega. Benar-benar lega mendengar jika calon pacar—ehem, anaknya tak mengalami kecelakaan yang parah.

"Ya sudah, sayang. Lanjutkan belajarmu, Eomma ke bawah dulu. Jangan lupa cemilan malammu di makan."

"Iya, Eomma. Terimakasih."

"Pada Jungkook, sayang."

🌼

Di lain tempat.

Ada Jungkook yang baru turun dari motornya.

Ia menatap remeh Jewon yang terduduk di dekat motornya. Pria itu jatuh sebelum motornya sempat sampai ke garis finish.

"Salah sendiri sih, curang," ucap Jungkook.

Ingin menyenggol Jungkook. Tapi Jungkook rajanya jalanan, ia cerdik jika sudah di aspal begini. Jadi, Jungkook tarik gas nya kencang. Mendahului Jewon yang hilang keseimbangan karena tak jadi menyenggol Jungkook.

TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang