Hyemi menumpang mobil jemputan Mijoo sampai ke apartemennya. Kenapa kembali ke apartemen? Sebab ketika di sekolah tadi Hyemi sempat dihubungi oleh Taehyung. Pria dewasa itu minta tolong diambilkan dokumen yang tertinggal di kamarnya pada Hyemi. Agar setelah itu di paketkan kepada alamatnya.
"Mapnya warna biru," ujar Taehyung memberitahu lewat sambungan telepon. Gadis incaran Jungkook ini kembali dihubungi Taehyung tepat setelah gadis itu memasuki lift di apartemen.
"Benar warna biru? Atau ku kirim saja semua dokumenmu?"
"Eh, warna biru ada berapa banyak ya disana?"
"Kan, Oppa pasti begitu. Ku kirim saja semuanya."
"Terlalu banyak kalau semua. Sudah sampai di apartemen, belum?"
Ting.
"Ini baru keluar dari lift."
"Aku rasa warna mapnya biru atau ungu. Nanti lihat dulu isi mapnya, fotokan padaku. Biar ku lihat dulu."
"Ya sudah, akuㅡ"
Perkataan Hyemi untuk Taehyung tergantung begitu mata bulat miliknya mendapati Jungkook tengah tersenyum dan melambai ke arahnya. Persis dari depan unit apartemen miliknya.
"Halo? Hyem—"
Tak sempat Taehyung menanyakan kenapa gadis itu tak lanjutkan kalimatnya, sebab sambungan telepon dengan Taehyung di putus Hyemi begitu saja.
Ponsel yang tadi tertempel di telinga sudah masuk ke dalam kantung jas seragam sekolahnya.
Lalu kaki Hyemi melangkah pelan,
Sedikit cepat,
Lebih cepat,
Dan akhirnya berlari ke arah Jungkook.
Menubruk si pemuda yang sudah siap merengkuhnya.
Jungkook terkekeh ringan begitu merasakan Hyemi mengusakkan wajah di dada bidang miliknya.
"Kapan keluar?" tanya Hyemi sembari mendongak ke arah si pria.
"Setengah jam, mungkin," balas Jungkook. Tangannya mengusak dengan gemas surai panjang milik Hyemi.
"Kenapa tau kalau aku mau kesini?" tanya Hyemi heran.
Tentu saja Hyemi heran. Pasalnya Jungkook sendiripun tahu kalau Taehyung tak lagi di sini. Apalagi Jungkook sempat mengantarkam Hyemi pulang ke rumah kemarin ini.
"Ntah. Ikatan batin jodoh, mungkin."
Jungkook kembali terkekeh kecil melihat reaksi diam dengan wajah datar Hyemi. Cepat saja Jungkook elus kembali rambut gadis itu supaya tidak marah, lalu berikan jawaban yang sebenarnya.
"Aku menelfon Mingyu tadi. Bertanya kalian sudah pulang atau belum, soalnya aku ingin menjemputmu. Tapi kata Mingyu kau sudah duluan dengan Mijoo kesini. Jadi ya sudah, aku susul saja. Taunya, ketika aku sampai disini, kau belum ada di apartemen," terang Jungkook dengan pelan.
Hyemi mengangguk lalu kembali menjatuhkan kepalanya ke dada Jungkook.
Reaksi Jungkook? Sudah syok dari awal Hyemi menerjangnya. Tapi ia tak susah payah bertanya pada Hyemi. Sebab kesempatan seperti ini pasti tak datang dua kali.
"Jantungku hampir copot ketika polisi berkata menahanmu," ucap Hyemi.
"Kata Appa, kalau tidak salah tidak usah takut. Makanya Aku ikut saja. Sekalian Aku di interogasi."
"Lalu, pelakunya benar Chansoo?"
"Iya. Kata polisi, mereka sedikit memaksa Eunso bersaksi."
"Eunso sudah bisa di temui?" Hyemi kembali mendongak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...