Broom broom broom.
Suara tarikan gas motor terdengar saling sahut menyahut di salah satu jalan yang biasa di jadikan arena balap liar.
Ada dua manusia tampan yang tengah mempersiapkan diri untuk mulai melajukan motor kesayangan di area ini.
Jeon Jungkook. Salah satu dari dua manusia tampan tersebut, tengah menyeringai menghadap lawannya. Seringai meremehkan. Sedang tangannya masih saja menarik pedal gas sampai habis.
Hwang Jewon. Pemuda yang memberikan undangan balap liar pada Jungkook lewat Mingyu. Tak ingin kalah dari Jungkook. Ia juga ikut menyunggingkan senyum pongah. Pertanda ia akan memenangkan balapan kali ini.
"Fokus, Jung! Jangan sampai kalah dari dia," pesan Mingyu.
"Kau sudah memeriksa motor mu sebelum kesini kan?"
"Sudah," balas Jungkook atas pertanyaan Jaehyun.
"Tadi aku bantu memeriksa," tambah Eunwoo.
"Sayang~ hati-hati ya."
Tentu saja bukan hanya tiga teman Jungkook disana.
Balap liar kali ini tampak sudah tersebar pada orang-orang yang terbiasa dengan dunia malam.
Lihat saja puluhan orang yang sudah berdiri di tepi garis start. Mereka semua tampak heboh dengan sesekali meneriakkan nama Jungkook maupun Jewon.
"Aku tunggu kau kembali dengan keadaan baik."
Dan sekali lagi. Tentu saja tak hanya satu wanita yang tengah mengelilingi Jungkook saat ini.
Ada beberapa. Dan Jungkook hanya acuh pada semuanya.
Dia tidak tertarik dengan wanita sekarang ini.
Dia lebih tertarik untuk meruntuhkan senyum pongah dari pria yang berada beberapa meter dari sampingnya.
Suasana semakin riuh.
Tepat ketika salah satu gadis yang ada disana mulai berjalan menuju tengah jalanan. Berdiri dengan tubuh seksi nya yang tertutup baju merah ketat.
"Semangat. Dan ingat untuk fokus," pesan Mingyu lagi sebelum akhirnya menepi.
Tangan kanan gadis berbaju merah tadi terangkat ke atas. Dengan sapu tangan hijau di genggamannya.
"Siap?!" tanya si gadis.
Tak ada jawaban. Hanya sahutan deru motor yang makin memekakkan telinga. Tanda kedua pemuda sudah sama sama siap.
"3...,"
"2...,"
"1...."
Si gadis melemparkan sapu tangan tersebut tepat pada hitungan ke satu.
Hingga ketika sapu tangan tersebut jatuh pada aspal, melajulah kedua pemuda tampan itu dengan kecepatan tinggi.
Fokus.
Itu yang keduanya lakukan sekarang.
Saling dahulu mendahului.
Kejar mengejar.
Hingga tiba waktunya berbelok, Jungkook hampir saja hilang keseimbangan sebab Hwang Jewon yang mendadak melaju di depannya.
Tapi bukan Jungkook namanya, jika ia berlama-lama dengan keterkejutan.
Ia langsung menyusul Jewon yang sudah lumayan jauh.
Tak boleh kalah.
Itu perkataan yang selalu saja teringat di kepalanya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...