31

51 5 3
                                    

Taehyung benar-benar menyusul Jungkook ke toilet. Agaknya, Taehyung sedikit khawatir melihat Jungkook yang pergi sembari menahan marah dan cemburu. Salah dia juga sih bercanda sampai terlewat batas seperti tadi.

Sesampainya di depan toilet pria, Taehyung membuka pintu toilet dengan perlahan. Dan yang di dapati oleh netra tajam Taehyung adalah Jungkook yang tengah berdiri di depan cermin toilet sembari memegang pinggiran wastafel dengan kuat.

Sudah pasti Jungkook masih mencoba mengendalikan emosinya.

"Wah, betulan suka ya ternyata?" ucap Taehyung di tengah sepinya kondisi toilet, yang sontak membuat Jungkook menatap ke arah pintu toilet dengan raut terkejut.

Setelah tau yang baru saja berbicara itu adalah Taehyung, Jungkook kembali menolehkan pandangannya ke arah permukaan wastafel dan memilih mencuci wajah sejenak.

Beberapa kali siraman pada wajah dilakukan Jungkook. Dirasa wajahnya sudah tidak menegang lagi, Jungkook melempar tatap ke arah cermin yang ada di depannya. Melihat bagaimana berantakan dirinya saat ini.

Terkekehlah Taehyung ketika mendapati Jungkook yang sudah mulai tenang. Pria dewasa yang biasa bertingkah konyol itu kini berdiri bersandar pada dinding di sebelah kanan Jungkook berada.

"Betulan suka?" tanya Taehyung sekali lagi.

Dia jelas bertanya dengan senyum jahil, tapi telinga Jungkook dapat menangkap tuntutan dari pertanyaan tersebut.

"Ya," balas Jungkook yang lebih memilih menatap permukaan wastafel. Sebab untuk saat ini ia belum siap menatap wajah Taehyung.

Yaaaa walaupun Taehyung terkesan bersikap konyol dan manja padanya, Jungkook sangat tahu jika ada sisi penuh akan intimidasi, otoriter, dan menuntut dari pria ini. Dan sekarang Jungkook tengah rasakan hal itu.

Taehyung mengangguk-angguk setelah Jungkook menjawab. "Kalau adikku tak suka, bagaimana?"

"Akan kubuat dia suka padaku," jawab Jungkook tegas. Tanpa jeda. Dan itu mengundang sedikit seringai Taehyung.

"Kalau dia tetap tidak suka?" tanya Taehyung lagi.

Tapi agaknya Jungkook sedikit tidak suka mendengar pertanyaan Taehyung yang satu ini. Entah kenapa, Jungkook menerima itu sebagai sebuah kalimat yang meremehkannya, yang tiba-tiba saja menyentil sudut hatinya. Karenanya, Jungkook mengangkat pandangan percaya diri. Matanya yang seketika tajam, menatap ke arah cermin yang merefleksikan bayangan dirinya maupun bayangan Taehyung.

"Aku tak akan berhenti berusaha sampai dia menyukaiku."

Taehyung tak mau kalah mengintimidasi. Matanya kini ikutan menajam memandang mata Jungkook lewat pantulan cermin.

"Lalu, kalau adikku sudah suka? Apa yang akan kau lakukan?"

"Tentu saja menjadikan dia milikku, menjaganya, melindunginya dan membuatnya bahagia."

Taehyung terkekeh kecil mendengar jawaban Jungkook. Itu terdengar lucu, naif, polos, dan percaya diri di telinga Taehyung.

"Dan jika adikku sudah mempunyai seseorang yang dia sukai bagaimana?"

Jungkook tergugu. Dia terhenyak mendengar pertanyaan dari Taehyung. Sebuah kalimat yang sontak saja meruntuhkan rasa percaya diri dan tatapan tajam Jungkook. Serta sebuah kalimat yang tak pernah terlintas di benak Jungkook.

Tak sekalipun Jungkook berpikiran jika Hyemi sudah mempunyai seseorang di hatinya.

Lantas jika benar kalau Hyemi sudah memiliki orang yang di sukai, Jungkook harus bagaimana?

Tak hanya Jungkook terdiam, Taehyung juga ikut terdiam menatap Jungkook di pantulan cermin. Kali ini Jungkook tidak marah seperti tadi. Kini, yang tampak oleh Taehyung adalah Jungkook yang kelihatan bingung.

TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang