Jungkook kembali ke sekolah dengan raut wajah yang segar.
Senyum bertengger di setiap kakinya melangkah.
Kadang ia terkekeh sendiri sembari memegang kening yang tertempel plester berwarna biru.
Rambut bagian depannya juga sengaja disibak ketika tadi berkaca di kaca spion motornya. Ingin pamer plester yang tertempel disana.
"Hyung, Kau sehat?" tanya Yeonjun. Salah satu anggota tim basket yang akan ikut perlombaan nantinya.
"Sangat sehat," balas Jungkook dengan senyum yang semakin menyungging lebar.
"Sehat, tapi kurang waras," timpal Jaehyun.
"Kau di tolak Hyemi lagi?" tebak Mingyu. Pasalnya sekembali Jungkook mengantar Hyemi, temannya ini malah merubah jati diri, jadi orang penghuni rumah sakit jiwa.
"Tidak."
Yang disana mengernyit heran melihat Jungkook yang tampak bahagiaㅡ kurang waras jika dimata mereka.
"Ayo latihan," ajak Jungkook semangat.
Tapi lagi-lagi yang lain merasa aneh dengan perubahan Jungkook.
Bagaimana tidak?
Tadi saja sebelum pergi, Jungkook seperti orang yang sedang putus asa. Hidup segan mati tak mau.
Nah, begitu kembali, Jungkook terlihat seperti seseorang yang baru saja kejatuhan uang dari langit.
Ya wajar saja jika yang lain terheran-heran.
"Kasihan Jungkook," gumam Eunwoo yang dapat di dengar oleh Soobin.
"Kasihan kenapa, Hyung?"
"Dia tertekan di tolak Hyemi. Makanya sekarang seperti itu," balas Eunwoo sembari menggeleng prihatin menatap Jungkook yang kini kembali melakukan peregangan.
"Astaga...." ujar Soobin ikut prihatin. Kasihan sekali kakak kelasnya. Mana masih muda.
🌼
"Hyemi, ada kiriman!"
Suara Taehyung yang berseru dari luar kamar, terpaksa membuat Hyemi berhenti belajar. Ia beranjak dari meja belajar dengan raut enggan, kemudian berjalan ke luar kamar menyusul panggilan dari si kakak tampan.
"Jungkook-ie beri makanan lagi, tapi tadi kurir yang antarkan," ungkap Taehyung ketika melihat sang adik berjalan ke arahnya.
Hyemi mengangguk. Mengemil saat malam hari benar-benar menjadi kebiasaannya sekarang.
Semenjak kejadian Jungkook menjumpai Hyemi mencari cemilan malam saat hujan-hujan, tak ada lagi hari tanpa cemilan malam yang dibelikan oleh Jungkook. Baik itu di antar pemuda tersebut, maupun di antar oleh kurir resto yang bersangkutan.
Sampai-sampai Taehyung tak lagi terkejut ketika mendapati Jungkook di depan pintu apartemen dengan bungkusan berisi makanan.
Hyemi meraih bungkusan kertas berisi makanan cepat saji dari salah satu resto ternama. Ia bawa kedekapannya sembari mengambil posisi di seberang sofa tempat Taehyung duduk.
Tak sadar jika Taehyung sedang menatapnya penuh tuntutan.
Sebenarnya Taehyung penasaran. Kenapa Jungkook selalu mengirimi Hyemi makanan?
"Hyemi-ya, jangan bilang kalau kau memalak Kookie," tuduh Taehyung dengan mata menyipit penuh tuntut.
"Enak saja! Aku mana pernah memalak dia," balas Hyemi sengit. Sangat tak terima dituduh sedemikian rupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...