"Selamat pagi Tuan Putri."
"Pagi, Appa," balas si Tuan Putri. Tak lupa satu ciuman pipi untuk seseorang yang menyapanya hangat pagi ini.
"Pagi, sayang."
Satu lagi sapaan hangat. Dan satu lagi ciuman pipi untuk balasan sapaan hangat tersebut.
"Pagi juga, Eomma."
"Duduk ya, sarapan dulu," titah sang ibunda.
"Iya, Eomma."
Seperti inilah pagi di kediaman Kim. Hangat dan tenang.
"Bagaimana sekolah anak Appa?" tanya si kepala keluarga. Kim Jinwoo.
"Masih sama, Appa. Masih jadi tempat belajar."
Jinwoo terkekeh mendengar jawaban anaknya. Kalau orang lain yang mendengar, mereka pasti sudah emosi. Tapi untuk dirinya, ini sudah kebiasaan setiap hari.
"Anak Eomma sudah punya pacar belum?" kini giliran sang ibunda yang bertanya. Nada bicaranya jahil.
"Eomma~" rajuk si buah hati yang memerah wajahnya. Sukses membuat kedua orangtuanya tertawa. Merasa berhasil menggoda yang tercinta.
"Hyemi-ya ...." panggil sang ayah yang sudah mereda tawanya. "Jangan belajar terus. Sekali-kali jadi anak nakal tidak apa, loh."
"Ya tidak nakal juga, Yeobo," ralat si istri. "Sering-sering main, jangan belajar terus. Nanti otakmu capek. Cari hiburan ya sayang."
Hyemi mengangguk saja.
Durhaka kalau mengatakan tidak kepada kedua orang tua. Ya walaupun belum tentu akan ia jalankan titah dari kedua orang tuanya. Yang penting sudah jawab iya.
🌼
"Pagi!"
Langkah Hyemi langsung terhenti akibat terkejut. Ada seseorang yang muncul tiba-tiba di depannya, yang otomatis menghadang jalan gadis tersebut.
Si gadis menghela nafas setelah melirik orang yang sudah menghentikan langkahnya menuju kelas.
Tanpa membalas sapaan tersebut, Hyemi kembali melangkah diiringi oleh Jungkook sebagai seseorang yang tadi menghalangi jalannya.
"Hyemi-ya, kau ada waktu tidak?" tanya Jungkook.
Beberapa detik menunggu jawaban, tapi tak ada yang terdengar di telinganya. Jadi ia kembali melanjutkan, "Aku mau belajar denganmu. Kan sebentar lagi ada ujian, ayahku maunya nilai ku meningkat. Mau mengajariku tidak?"
"Tidak," jawab Hyemi cepat.
"Loh, kenapa?" Jungkook kembali menghadang jalan Hyemi.
"Tck. Bisa tidak jangan tiba-tiba muncul di depan? Menghadang jalanku saja."
"Tidak," balas Jungkook membalikkan kata Hyemi.
Dan dengusan sebal tanda kesal Hyemi munculkan.
Meninggalkan dua sejoli ini sejenak. Kita bicarakan dulu dimana mereka berada.
Keduanya sedang ada di koridor lantai dua. Koridor kelas khusus anak tingkat 2.
Dan lagi, koridor sudah lumayan ramai. Banyak mata yang memandang mereka penasaran semenjak keduanya berjalan beriringan.
Tumben saja begitu. Biasanya dua orang ini hanya saling acuh satu sama lain. Tapi kali ini keduanya terlibat sebuah percakapan.
Oke. Kembali pada dua sejoli tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...