Jungkook berjalan sambil membawa kotak berisi anak kucing ke dalam rumah.
Sudah malam ketika ia sampai di rumah. Tapi pastinya tak akan ada yang mencarinya. Sebab Jungkook kan memang sering pulang malam. Hampir pagi malahan. Jadi tak perlu risau kena marah ketika pulang malam.
"Itu apa, Jungkook?"
Yeonghee menyambut anaknya seperti biasa. Duduk di kursi ruang tengah dengan cangkir teh di atas meja.
"Anak kucing," jawab Jungkook sambil menyengir.
"Anak kucing? Dapat darimana?"
"Hyemi tadi yang dapat di jalan. Tapi dia tidak bisa bawa pulang. Ayahnya alergi hewan berbulu. Jadi Aku saja yang bawa. Kasihan, dia ditinggal di pinggir jalan."
Yeonghee langsung mengernyit mendengar penjelasan anaknya.
Dari kemarin Hyemi terus.
Pasti ada sesuatu antara keduanya.
Oh atau jangan-jangan...
"Jungkook-ah, Kau suka Hyemi ya?"
Jungkook melotot horor mendengar pertanyaan mengejutkan dari ibunya. Kenapa ibunya bisa berpikiran demikian?
"Ti-tidak!" jawabnya. Tapi cara Jungkook menjawab membuat ibunya tidak percaya. Terbata begitu, mana ada yang akan percaya.
Yeonghee menyipitkan mata menatap Jungkook yang sedang gugup. Ia menatap anaknya lebih lekat agar anaknya berbicara yang sebenarnya.
"Kalau tidak, kenapa gugup? Eomma kan hanya bertanya."
Yaaaa, kan terkejut ditanyai seperti itu tiba-tiba. Jadi dari pada ibunya makin menjadi, Jungkook mencoba mengendalikan dirinya terlebih dulu agar sedikit tenang. Barulah Jungkook menjawab.
"Tidak, Eomma. Aku tidak suka Hyemi," jelasnya yang berusaha terlihat tenang di depan ibundanya.
Mendengar itu, Yeonghee memutuskan untuk mengangguk.
"Ya sudah, bawa kucingnya ke kamar kamu dulu. Setelah itu turun, waktu makan malam sudah masuk."
"Siap, baginda ratu."
.
Setelah beberapa saat membersihkan diri di kamar, Jungkook akhirnya turun ke lantai satu sembari berlari kecil. Ia terlihat semangat untuk mengatakan sesuatu kepada kedua orangtuanya.
"Tumben di rumah?" tanya sang kepala keluarga. Sukses menyurutkan semangat Jungkook yang tadi sangat membara.
Ia langsung memasang wajah datar ke arah ayahnya yang baru saja bertanya. "Ya sudah, Aku keluar saja."
Padahal niat Ayah Jungkook bercanda, tapi reaksi dari Jungkook malah membuatnya di marahi oleh sang istri.
"Yeobo!" seru Yeonghee kesal. Tak lupa tambahan cubitan ringan di bisep sang suami.
"Sakit, Yeobo," adu Daechan. Tapi tak di gubris oleh Yeonghee. Nyonya Jeon itu memilih memanggil anaknya yang nampak kembali berbalik arah menuju tangga.
"Eh, eh! Jungkook, balik duduk," suruh Yeonghee.
Dan Jungkook patuh dalam sekali perintah. Lagian dia kan hanya ingin mengerjai ayahnya. Hehe, enak kan di cubit istri sendiri.
"Kau ini kenapa sih, Yeobo? Anaknya sudah mau diam di rumah malah di tanya begitu," omel Yeonghee lagi. Huh, padahal sudah di cubit, tapi sekarang diomeli lagi.
Melihat Ayahnya yang hanya diam di omeli sang ibu, Jungkook terkekeh kecil. Dan begitu kedua mata ayah dan anak ini bertemu, Jungkook memberikan tatapan mengejeknya pada sang ayah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...