Jungkook berhenti tepat di depan gerbang rumah kediaman Kim.
Dia kembali mengantar si gadis pulang ke rumahnya bukan ke apartemen. Sebab Taehyung juga sudah kembali ke rumah kedua orangtuanya.
"Sudah," ujar Jungkook lembut. Tangannya mengusap pelan rambut yang tercinta dengan sepenuh hati. "Jangan sedih lagi. Kau membuatku bahagia dan sakit di saat yang bersamaan."
"Siapa yang sedih?" ketus Hyemi bertanya. Tapi mata tak dapat mengelak. Mata gadis itu jelas masih memancarkan raut sendu.
"Tak lihat Aku sedang kesal?" tambahnya. "Bisa-bisanya Aku menangis," lanjut Hyemi sambil bergumam dan berhasil membuat Jungkook tertawa kecil.
"Sana masuk. Aku pamit pergi," titah yang tampan. Berubahlah raut wajah Hyemi menjadi cemas.
"Tak mampir dulu?" tawar Hyemi. Sengaja ingin menahan Jungkook. Karena rasa khawatir yang gadis itu rasakan belum hilang benar.
"Lain kali saja, ya," tolak Jungkook lembut. Lagipula Jungkook tau jika Hyemi mengajak singgah sengaja untuk menahannya.
Jungkook senang, tapi saat ini ia harus segera pulang. Berbaring sembari bercerita dan berkeluh kesah pada sang ibunda. Agar beliau tak terkejut jika mendengar dari pihak lain.
Hyemi memasang raut tak rela mendengar jawaban dari Jungkook. Sebenarnya pun Jungkook tak tega menolak, apalagi ketika Hyemi mendekat lalu menggenggam lengan bajunya.
Tapi sekali lagi, dirumah ada ibundanya yang belum tau apa-apa. Dan Jungkook tak mau wanita yang ia cintai itu mendengar kejadian ini dari orang lain. Harus ia yang pertama kali memberi tahu.
"Aku harus pulang," ujar Jungkook lembut. Ia sapukan telapak tangannya pada rambut panjang Hyemi. "Di rumah ada eomma yang belum tau kejadian ini, dan aku tak mau kalau eomma tahu dari orang lain."
Hyemi masih tampak tak rela, tapi mau tak mau ia harus melepas Jungkook pulang kali ini.
Jungkook benar. Ibu Jungkook harus diberitahu langsung oleh Jungkook, kalau tidak, wanita baik itu pasti akan cemas juga.
"Benar pulang ya? Jangan mampir kemana-mana."
"Iya, dari sini langsung pulang, kok."
"Kalau Aku hubungi langsung di jawab. Langsung di balas," pesan si gadis lagi.
"Iya, cantik. Aku sudah boleh pulang?"
Hyemi akhirnya mengangguk sembari melepaskan genggaman tangannya pada lengan baju Jungkook. "Heum. Hati-hati, dijalan. Jangan mengebut."
🌼
Sunwa di buat terkejut ketika anaknya pulang sekolah terlalu cepat. Masih belum masuk jam makan siang, tapi anaknya sudah ada dirumah. Apalagi anaknya pulang dengan keadaan mata yang membengkak.
"Ddal? Kenapa, sayang? Anak eomma, menangis?" sambut Sunwa dengan wajah cemas.
"Eomma~" Hyemi langsung memeluk sang ibunda. Melanjutkan tangisnya yang di sekolah tadi.
"Ada apa, hm? Cerita pada eomma."
"Jungkook...,"
"Jungkook? Jungkook kenapa? Dia menyakitimu lagi?" terka Sunwa.
Dan Hyemi menggeleng kuat.
"Jungkook di tuduh berbuat asusila pada salah satu siswi di sekolah."
Sunwa terkejut bukan main. Pemuda yang di gadang-gadang akan menjadi menantunya itu berbuat asusila? Di sekolah?
![](https://img.wattpad.com/cover/267566514-288-k678262.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...