"Sini Eonni bantu," tawar Hyemi. Tak tega melihat raut wajah Hari yang bingung. Tak tahu akan membuka pakai apa, karena tak ada gunting.
"Gomawo, Eonni."
"Sama sama, sayang."
"Wahh, Nuna! Merpatinya makin ramai," Hyunjin menunjuk merpati yang sedang terbang tak jauh dari mereka.
Merpati taman sini. Mereka juga punya beberapa rumah. Tak jauh dari rumah para kucing tak bertuan ini. Bedanya, rumah para merpati ada di pohon.
"Nuna membawa makanan burung. Mau memberi makan para burung tidak?" tawaran Hyemi di sambut antusias oleh tiga anak kecil ini.
Si gadis beranjak sebentar. Ia kembali menuju ke sepeda yang ditinggalkan tak jauh dari rumah para kucing.
"Hyung ini diam saja," Hyunjin berjalan ke arah Jungkook yang posisinya masih belum berganti. Masih setia duduk. Hanya mata saja yang sibuk memperhatikan semua gerak gerik Hyemi.
"Nama Hyung siapa?" Jungkook kembali mendapat pertanyaan yang sama.
"Nama Oppa ini, Juncuk," Hari memberi tahu dengan lantang. Karena tadi ia sudah berkenalan dengan Kakak ini.
"Oohh, Juncuk," tukas Hyunjin mengerti.
Tapi hal itu membuat Jungkook menghela nafas dalam.
"Namanya jelek," komen Jungsoo.
"Bukan Juncuk," koreksi Jungkook. "Jungkook," ujarnya.
"Jongkok?" tanya Hyunjin sembari mempraktekkan maksud Jungkook.
"Aduuh. Bukan jongkok." pendek sekali sumbu Jungkook ini. Baru menjelaskan sebentar sudah mulai emosi.
"Jung," ucap Jungkook menggantung. Memberi kode pada tiga anak ini untuk mengulang ucapannya.
"Jung," ulang ketiga anak itu.
"Kook," sambung Jungkook.
"Kook," ulang anak itu lagi.
"Jungkook."
"Juncuk/Jongkok/Jungkook."
"Nah dia pintar!" Jungkook heboh sendiri ketika Jungsoo benar menyebut namanya. Tapi tak lama, sebab wajahnya masam ketika Jungsoo kembali bertingkah sok hebat.
Aduh Jungkook. Seperti kamu tidak sok hebat saja.
"Nah kan. Apa ku bilang. Aku pintar. Hyung ini yang bilang," ucap Jungsoo pamer. "Aku juga kuat. Kemarin Aku membuat takut anjing galak di ujung komplek," sambungnya lagi.
Dan itu mengundang antusias dari dua temannya. "Benarkah?!"
"Iya. Kata Eomma, Aku juga akan didaftarkan taekwondo nanti. Biar makin kuat. Lalu ketika besar, Aku akan menikah dengan Hyemi Nuna."
"Hee?!" Hyunjin, Hari, dan Jungkook kompak terkejut dengan kalimat terakhir Jungsoo.
"Hey, Kau. Yang punya mimpi setinggi langit. Namamu siapa?" tanya Jungkook pada Jungsoo. "Kalian berdua juga. Sudah tanya namaku, tapi tidak balik memperkenalkan diri. Tidak sopan tau," cerca Jungkook pada tiga bocah di depannya.
"Oh, apa begitu, Oppa?" tanya Hari pada Hyunjin.
"Mungkin iya," jawab yang ditanya. "Jongkok Hyung ini lebih besar, jadi mungkin dia benar."
Jungkook tak protes lagi. Terserah anak-anak itu saja mau memanggilnya bagaimana.
"Namaku Son Hyunjin. Anak Appa dan Eomma. Sekarang sekolah kelas 2. Salam kenal Jongkok Hyung."
![](https://img.wattpad.com/cover/267566514-288-k678262.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...