Akhirnya yang di lakukan oleh Hyemi adalah mengalah. Ia biarkan Jungkook tetap di apartemennya sampai hujan reda. Dengan begitu, ia bisa bermain bersama Mimi lebih lama lagi.
"Kalian tidak pernah akur ya?" tanya Taehyung pada Jungkook yang duduk murung di sofa.
Ngomong-ngomong soal Hyemi, dia memilih berada di kamar dari pada satu ruangan dengan Jungkook, si perusuh yang dulunya sangat tak Hyemi sukai.
"Pernah, tapi beberapa hari saja. Setelah itu ribut lagi," balas Jungkook. Lalu menyandarkan diri di sofa dan menghela nafas berat, yang mana sontak mengundang rasa penasaran dan simpati dari Taehyung.
"Kalian ada masalah?" tanya Taehyung.
"Ada, dan semuanya karena aku."
Taehyung makin penasaran ketika mendapati raut bersalah di wajah murung Jungkook. Ia ingin bertanya lebih lanjut, tetapi Jungkook sudah lebih dulu mengganti topik.
"Hyung tinggal dimana setelah pindah?" tanya Jungkook.
"Di luar kota. Hyung tinggal disana sampai sekarang. Tapi ... sepertinya Hyung ada rencana ingin pindah kesini."
"Imo dan Samchon bagaimana? Mereka sehat?" tanya Jungkook lagi.
"Mereka sehat," balas Taehyung. Ia tersenyum hangat ketika menatap Jungkook.
"Pasti mereka senang kalau Hyung ceritakan bertemu denganmu disini," lanjut Taehyung sembari mengusak rambut Jungkook dengan gemas.
"Nanti ikut pindah kesini tidak, Hyung?"
"Hyung belum tau. Hyung saja masih berencana ingin pindah. Belum dibicarakan juga dengan mereka."
"Kalau pindah, Hyung mau tinggal dimana? Rumah lama Hyung sudah ada yang menempati loh."
"Belum di fikirkan," balas Taehyung sebagai penghujung pembahasan mengenai Taehyung dan keluarganya.
"Mau tidur disini saja tidak?" tawar Taehyung. Menggiurkan, tapi Jungkook tak mau makin dimusuhi oleh Hyemi.
"Maunya begitu. Tapi nanti Hyemi makin benci padaku."
"Kau sih. Makanya minta maaf."
"Sudah. Dia juga sudah maafkan, tapi sikapnya malah tak melunak."
"Yang sabar. Pasti nanti lunak lagi."
🌼
Jungkook akhirnya pulang diantar oleh Taehyung. Hujan di luar masih saja lebat. Bahkan tanda untuk reda sejenak saja tak terlihat. Makanya, karena sudah terlalu malam, Taehyung mengusulkan mengantar Jungkook dan Mimi pulang.
Sekalian tadi mengambil belanjaan Mimi yang ditinggal di atas motor di parkiran klinik. Huuuh, untung saja parkiran klinik punya lahan yang teduh. Jadi motor Jungkook dan belanjaan Mimi tidak basah.
Untuk motor, Taehyung menyarankan untuk ditinggal di klinik saja sampai besok. Sepulang sekolah bisa di jemput Jungkook lagi. Dan Jungkook setuju dengan saran Taehyung. Hanya saja sepertinya Jungkook akan jemput motornya besok pagi, setelah nanti memaksa Mingyu menjemputnya besok pagi.
"Adeul? Kehujanan, tidak?" tanya Yeonghee yang menyusul anaknya ke ruang tamu. Kebetulan Jungkook baru saja masuk ke dalam rumah.
"Tidak, Eomma," balas Jungkook dengan senyum lebar. "Aku tadi mampir dulu ke tempat Taetae Hyung," ceritanya.
"Taetae Hyung? Taehyung?" tanya Yeonghee.
"Iya, Eomma. Aku tak sengaja bertemu dengan Hyung tadi. Hyung sudah dewasa," lanjut Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...