"Aku ke toilet sebentar," ucap Hyemi.
"Mau di temani?" tawar Mijoo. Mewakili dua temannya juga.
Hyemi menggeleng dengan senyum simpul di bibir. "Nanti bertemu di kelas ya," ujar Hyemi sambil berlalu.
Kelas mereka baru saja di bubarkan oleh Jimin. Dengan Jungkook dan tiga temannya yang terlebih dahulu meninggalkan lapangan indoor sambil berlari.
Dan Hyemi yang memisahkan diri karena akan ke toilet terlebih dahulu.
--------------------❤--------------------
Bukan toilet di lantai kelasnya yang Hyemi datangi. Melainkan toilet di dekat lapangan indoor.
Ketika ia sudah selesai dengan urusan toiletnya, Hyemi bersegera pergi menuju ke kelas. Bel sudah berbunyi ketika ia mencuci tangan.
Dan ia tak mau membiarkan supir nya menunggu lama.
Hyemi sedikit berlari menuju ke kelas. Menyusul beberapa teman sekelas yang berjalan sambil bercanda.
Oke. Refleks yang bagus.
Hyemi tepat waktu untuk menghentikan langkahnya masuk ke dalam kelas.
Sebab, ada Jungkook yang berdiri menjulang di ambang pintu. Dengan tiga temannya yang duduk di meja terdekat dengan Jungkook.
Hyemi mengernyit heran melihat Jungkook yang nampak terkejut akan kedatangan dirinya.
Apa jungkook tadi ingin berjalan keluar juga? Tanya Hyemi di benaknya.
Lama Hyemi menunggu Jungkook agar sedikit bergeser dari ambang pintu. Sebab ia ingin masuk. Tapi Jungkook tak kunjung bergerak sedikitpun.
Maka, Hyemi memutar malas matanya terlebih dahulu. Baru setelah itu beranjak menuju pintu lain. Pintu belakang kelas.
"Semangat Jung!" Jaehyun mendatangi Jungkook dengan senyum paling menyebalkan yang pernah Jungkook lihat setelah Hyemi berlalu.
Bahunya di tepuk keras sebagai bentuk sebuah semangat yang di berikan.
"Oke. Aku tak mengira kalau gadis itu yang akan datang. Semangat Jung." Yah, Mingyu tak jauh berbeda dengan Jaehyun. Malahan senyum Mingyu yang paling nampak menjengkelkan.
"Nahh Jung. Mau kata-kata motivasi?" tawar Eunwoo. Masih sama dengan dua temannya yang lain. Eunwoo pun menatapnya dengan senyum yang menguras amarah Jungkook.
Pada dasarnya tiga teman Jungkook itu sama saja.
"Sial!" gumam Jungkook. Ia kembali lagi ke arah mejanya. Mengambil tasnya kasar. Lalu pulang dengan wajah makin masam.
"Dia kenapa sih? Aneh sekali," gumam Mijoo di samping Hyemi.
"Siapa?" tanya Hyemi. Ia penasaran siapa yang di maksud temannya ini.
"Jeon Jungkook. Tadi, sewaktu kami datang. Ia sudah berdiri disana dengan mata terpejam. Tidak tahu mau apa."
"Benarkah? Sewaktu aku datang, matanya terbuka kok," timpal Hyemi.
"Bukan itu intinya Hyemi-ya. Dia mau apa berdiri disana dengan mata tertutup?"
Flashback on
"43."
Bugh.
"Bwahahahahahaha!!"
Mingyu, Jaehyun, dan Eunwoo sontak tertawa kencang melihat Jungkook terjatuh.
Ia terlalu ceroboh dengan membiarkan tali sepatunya tak terpasang dengan benar. Akibatnya, ia terjatuh dengan posisi yang tak elit dan parahnya ia kalah dalam permainan bola basket ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Type
FanfictionIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...