Bel tanda pelajaran berakhir telah mengudara semenjak beberapa saat yang lalu. Semua siswa dan siswi sudah dibubarkan dari kelas dan mulai meramaikan pelataran sekolah untuk segera pulang.
Begitu juga dengan kelas 2-3 yang pelajaran terakhirnya adalah pelajaran olahraga. Malas berganti pakaian menjadi seragam, mereka memakai baju olahraga saja sebagai seragam pulang. Lagi pula, baju olahraga mereka tak kalah bagus kok. Modis. Soalnya di rancang oleh perancang ternama.
Jungkook sudah ada di parkiran sekolah bersama tiga temannya. Dia ingin pulang cepat hari ini. Rasa-rasanya ia tidak punya tenaga untuk kelayapan karena dimusuhi oleh Hyemi.
Namun, rencana Jungkook untuk segera pulang seketika gagal total begitu Eunwoo memberitahukannya sesuatu.
"Jungkook-ah, ada Jewon."
Mendengar nama seseorang yang tak seharusnya berada di sekitar sekolahnya, Jungkook langsung memusatkan atensinya ke arah telunjuk Eunwoo mengarah.
Sial!
Di sana, di depan gerbang sekolahnya, ada Jewon yang sedang duduk di atas motornya. Persis di hadapan Hyemi yang tampak sedang menepis tangan Jewon.
Tidak boleh!
Jungkook buru-buru berlari ke arah gerbang sekolah. Meninggalkan motor, tetapi tetap membawa helmetnya. Siapa tau berguna.
Ketika mendekati gerbang, Jungkook melambatkan langkah. Ia berjalan seperti tak ada beban. Memasukkan satu tangannya pada kantong celana, dan tangan lainnya memegang tali pengaman helmetnya dengan kuat. Ya, Jungkook tengah berusaha menekan rasa khawatirnya pada si gadis.
"Wah wah wah," ucap Jungkook meminta atensi Jewon. Berbicara dengan nada menantang seperti biasanya ia berbicara dengan pria itu.
"Seorang Hwang Jewon datang ke daerah teritorial Jeon Jungkook?" nada remeh mengudara dengan senyum pongah yang sudah lama tak terlihat.
Jungkook berjalan dengan sangat pongahnya sembari menatap remeh ke arah Jewon. Lalu berdiri di samping Hyemi dengan acuh, seolah mereka bukan seseorang yang pernah kenal.
"Mencariku, Hyung?"
Lagi. Jungkook kembali meremehkan Jewon dengan menekan panggilan sopan dari yang muda pada yang lebih tua. Menjelaskan pada Jewon, jika ia sudah berulang kali kalah telak oleh seorang siswa SHS.
"Ya, awalnya memang begitu."
Jungkook sedikit mengernyit mendengar jawaban santai dari Jewon. Jungkook rasa ... ia sudah mengeluarkan kalimat yang seharusnya dapat langsung membuat Jewon melayangkan satu kepalan tinju kepadanya.
Tapi ada apa ini?
"Dia siapa, Jung?" Jewon menunjuk Hyemi dengan dagu.
Fuck!
Sialan!
Amarah Jungkook kembali membuncah.
Tidak. Tidak boleh.
Dia tidak boleh marah. Jangan sampai bahasa tubuhnya menjelaskan pada Jewon jika Hyemi adalah seseorang yang berarti untuknya.
Jangan sampai.
Jungkook tak mau melibatkan Hyemi dengan dunia liarnya.
"Oh, dia...," Jungkook berujar dengan nada datar. Ia melirik sekilas ke arah Hyemi yang ternyata juga tengah menatapnya. "...bekasku. Kau mau bekasku?"
Genggaman tangan Jungkook pada tali pengaman helmetnya makin menguat.
Dia tak bermaksud merendahkan Hyemi dengan kata-katanya. Tapi tak ada cara lain lagi jikalau tak mau Hyemi di dekati Jewon. Sebab, Jewon tak akan pernah sudi menjadi yang kedua setelah Jeon Jungkook. Termasuk, memacari mantan dari seorang Jeon Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Type
Hayran KurguIni kisah Jeon Jungkook. Anak pemilik sekolah yang gemar memperbanyak pacar. Dia tau dia tampan. Jadi ia manfaatkan wajahnya dengan baik untuk menggaet gadis yang ia inginkan. Sampai akhirnya ia terjebak dalam taruhan yang ia dan tiga temannya buat...