15

68 6 0
                                    

Hyemi dan Jungkook sudah pulang dari klinik. Mereka telah selesai memeriksakan Mimi ke dokter. Dan kata dokter, Mimi kekurangan nutrisi. Beberapa hari di urus dengan baik, Mimi akan sembuh.

Kini dua manusia dan satu anak kucing itu sudah ada di kafe. Kafe Kakaknya Hyemi. Dengan Mimi yang sudah duduk manis di kandang barunya.

Mereka belajar bersama lagi. Tapi kali ini bukan matematika. Ya kan pelajaran bukan hanya matematika saja.

"Jungkook, sudah mau hujan," ujar Hyemi memberitahu. Mereka sudah lumayan lama disini. Dan kini cuaca sudah mulai memburuk.

"Pulang sekarang, ya," ajak Hyemi. Takutnya mereka kehujanan. Apalagi kan mereka membawa Mimi.

"Boleh. Sebentar, Aku bayar makanannya dulu."

Jungkook pergi menuju kasir untuk membayar makanan dan minuman yang tadi mereka pesan. Tinggallah Hyemi yang merapikan seluruh buku yang tadi terbuka.

Bukunya di masukkan ke dalam tasnya. Dan buku Jungkook di masukkan ke dalam tas Jungkook.

Ah, perihal gantungan kunci di tas keduanya.

Mereka berdua di goda habis-habisan. Apalagi Jungkook, gantungan kuncinya berbentuk boneka jamur. Dan itu sama sekali tidak cocok dengan Jungkook kata Mingyu.

Tapi Hyemi senang Jungkook tetap memakai gantungan kunci yang ia dapat kemarin walaupun di ledek oleh Mingyu setiap harinya.

"Mimi, kita pulang ya? Hari sudah mau hujan. Nanti Mimi sakit. Kapan-kapan kita bertemu lagi ya," ucap Hyemi pada kucing kecil yang menanggapi dengan suara kecil.

"Sudah. Ayo pulang," ajak Jungkook yang baru saja kembali dari kasir.

Mendengar ucapan Jungkook, Hyemi segera menyandang tasnya, begitu pula dengan Jungkook.

Mimi yang berada di kandang di bawa oleh Jungkook, sedangkan plastik berisi segala keperluan Mimi, dibawa oleh Hyemi.

Begitu sampai di luar kafe, Hyemi langsung meremang kedinginan. Ternyata suhu udara di luar kafe lebih rendah dari pada suhu di dalam kafe. Mungkin akibat cuaca yang memburuk, makanya suhu udara di luar jadi serendah ini.

"Kenapa?" Jungkook menoleh pada Hyemi yang mendadak berhenti karena meremang.

"Dingin," balas si gadis.

"Sebentar."

Jungkook meletakkan kandang Mimi di meja kosong di luar kafe. Ia membuka jaket yang sedari tadi terpasang di tubuhnya.

"Pakai ini ya, biar tidak kedinginan."

"Tidak mau." Hyemi merengut melihat Jungkook yang akan menyampirkan jaket ke bahunya.

"Loh, kenapa? Katanya dingin."

"Nanti malah kau yang kedinginan. Jungkook kan bawa motor."

Jungkook berhasil terkekeh melihat wajah merengut yang sangat menggemaskan di depannya.

Jungkook beruntung sekali.

Lagi-lagi itu fikirnya.

"Tak apa. Aku sudah terbiasa. Kau kan baru beberapa kali naik motor."

Jungkook membantu si gadis memakai jaket. Kali ini tak ada perlawanan.

"Kalau nanti Kau sakit bagaimana?" si gadis makin merengut ketika Jungkook memakaikan jaket padanya.

"Kalau Aku sakit, Kau harus merawatku."

"Ih! Tidak mau."

"Hahahaha. Aku becanda. Janji, tak akan sakit," ucap Jungkook meyakinkan Hyemi. Tepat dengan Jungkook selesai memakaikan jaket pada si gadis.

TypeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang