"Ughh ... beraninya kau." Polina memegang mulut yang berdarah akibat terkena sikutan dari prajurit Jepang yang bertarung dengannya.
Polina kemudian melayangkan beberapa tinjuan terhadap prajurit tersebut dan berhasil menjatuhkan prajurit tersebut dengan sebuah uppercut keras.
Pertempuran masih terus berlangsung, korban kedua belah pihak terus berjatuhan. Korban di pihak Jepang sekitar 9 tentara terbunuh sementara pihak marinir menderita 2 korban luka, kedua korban tersebut adalah Sersan Satu Lina Lubetkova dan Sersan Mayor Irina Alenkova. Keduanya menderita luka serius di beberapa bagian tubuh mereka dan mendapat perawatan dari Irtysh.
Midway yang menyaksikan langsung pemandangan di depan mata dibuat merinding, dia mencoba menelepon Reina tapi tak direspon.
Reina sendiri sedang berusaha melindungi peralatan komunikasi dari tangan Jepang, sekitar 5 orang pasukan lintas udara Jepang sedang mencoba menyandera Kuznetsov di lepas pantai Pulau Karimunjawa.
Lidya sendiri sedang bertarung melawan kelima orang tersebut dengan tangan kosong, meski posisinya dikepung tapi dia tetap tenang.
"Lima orang pria berotot mengepung seorang gadis ? Hmph ... memang tak bisa diandalkan." Lidya memasang kuda-kuda sembari menatap tajam pada salah satu dari kelima orang tersebut.
Lidya berpura-pura membiarkan kelima orang tersebut menang karena jika sampai menunjukan kekuatan aslinya maka dia dianggap tak memiliki nyali.
Tak butuh waktu lama, Lidya langsung disergap lima orang sekaligus dan dia berhasil ditangkap. Lidya memilih berpura-pura kalah agar bisa mengetahui kelemahan musuhnya.
"Wah ternyata gadis ini mudah dikalahkan ... hei nona cantik jangan kau remehkan kami." Salah seorang dari kelimany mengatakan hal seperti itu di depan Lidya yang menatap mereka dengan penuh dendam.
Lidya hendak diperkosa oleh kelima orang tersebut tapi sebelum berhasil menikmati tubuh Lidya, salah satu dari mereka malah bertengkar dengan keempat prajurit tersebut.
Mengetahui musuhnya lengah, Lidya langsung menendang kelima orang tersebut dengan keras. Lidya menggunakan teknik tendangan berputar yang mampu menendang kelima orang sekaligus.
Pedang Borodin yang disembunyikan Lidya akhirnya dikeluarkan dari balik jas hitam panjang, lawannya juga mengeluarkan pistol dan hendak menarik pelatuk.
Tanpa ragu Lidya langsung menebas dua orang sekaligus dengan pedang Borodin yang memiliki ujung lancip. Tapi dia tertembak di bagian dada kiri serta lengan yang membuatnya terkulai lemas.
"Ini kapalku ... dan aku harus mempertahankannya." Lidya masih berdiri meski hanya mengandalkan tangan kanan yang masih memegang pedang berlumuran darah.
Aksi dia dilihat oleh Halsey serta Yorktown, mereka hendak menolong Lidya yang nampak terluka parah.
"Lihat ... Lidya-san terluka parah ... kita harus membantu dia." Halsey mencoba menabrak Kuznetsov dengan Yorktown tapi hal itu akan menyebabkan Kuznetsov rusak sehingga Yorktown memilih menyerempet Kuznetsov.
"Akan kuserempet saja ... kalau sampai ditabrak kasihan Kuznetsov." Yorktown mengarahkan kapalnya untuk melakukan serempetan terhadap Kuznetsov.
Yorktown langsung menyerempet Kuznetsov dan menimbulkan guncangan keras bagi Kuznetsov.
Kembali ke Lidya, dia mampu mengalahkan dua orang dengan menebas kepala mereka menggunakan pedang yang kilaunya tertutup darah.
Lidya sanggup mengalahkan kedua prajurit Jepang tapi dia kesulitan mengalahkan satu prajurit tersisa karena darah mengucur deras dari tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Outcast To Commander Of A Ship Girl
FanfictionMenceritakan tentang petualangan seorang gadis berbakat yang dibuang keluarganya karena berbeda, bagaimana kisahnya ? mari kita saksikan bersama Sinopsis : Fiona Evergarden adalah gadis berusia 20 tahun, dia berhasil masuk sekolah ternama di Inggr...