Tanggung Jawab Itu Harus Kau Lakukan, Fiona!

21 2 0
                                    

Sepanjang karirnya, Lidya sudah 45 kali berhadapan dengan POO kepunyaan CIA, dia selalu berhasil menangkal semua serangan dari pasukan elit CIA tersebut meski beberapa kali harus berakhir di rumah sakit militer akibat lukanya lumayan parah.

Paling diingat oleh Lidya adalah ketika harus berhadapan dengan unit khusus CIA yang dipimpin oleh seseorang bernama Hex, tepatnya musim dingin 1995 di perbatasan Grozny dalam bagian pertempuran melawan separatis black widow. di sana regu Lidya yang terdiri dari 10 orang harus berhadapan dengan 25 unit Hex. Tapi berkat pengalaman tempur yang bagus Lidya akhirnya berhasil mengalahkan unit Hex meski harus kehilangan 5 orang terbaiknya.

Lehm sebenarnya tahu jika penugasan Lidya bersama dirinya tak lepas dari informasi gadis berusia 24 tahun itu yang mengungkapkan rencana penyerangan POO terhadap Koko, alhasil Lidya yang sudah berpengalaman mengatasi ancaman seperti itu ditugaskan bersama Lehm.

"Tak salah Putri memintamu berjaga denganku ... informasi darimu memang memiliki nilai tinggi." Lehm sedikit memuji Lidya.

"Tak begitu juga ... lagipula sudah menjadi kewajibanku untuk selalu membantu Putri." balas Lidya.

"Kau selalu bersikap seperti orang asing di sini." Lehm menilai Lidya terlalu dingin.

"Maaf saja ... tapi aku itu orangnya memang begini kalau sedang bertugas." Lidya masih dingin.

Lidya bisa memprediksi jika serangan POO akan dilakukan oleh bawahan mereka yang biasa dilakukan pembunuh bayaran dan akan dilakukan ketika pergantian penjagaan, lebih tepatnya pada pukul 12 malam ketika malam pergantian hari.

"POO itu tak berani mengotori tangan mereka jadi mereka akan menggunakan jasa pembunuh bayaran, percalayah itu." Lidya mengutarakan pendapatnya pada Lehm.

"Kalau itu memang benar ... aku sendiri juga sudah tahu hal itu sejak lama." Lehm membalas perkataan Lidya.

"Kira-kira penyerangan yang kau ceritakan itu akan dimulai kapan ?" Tojo penasaran.

"Jam 12 malam ... ketika kita hampir kehilangan konsenterasi akibat kelelahan ... tepatnya 1 jam dari sekarang ... jam menunjukan 11 malam ... setidaknya kita bisa menyambut tamu tak diundang." Lidya mengelap senapannya.

"Mereka tak langsung menyerang ... itulah prediksiku." Tojo sedikit memprediksi.

"Itu benar ... mereka akan melakukan sabotase pada kelistrikan hotel ini tepatnya pada pukul 11.45 malam ... kita harus bersiap secepat mungkin." Lidya membenarkan argumen Tojo.

Prediksi Lidya tak meleset, kali ini POO menunjuk gangster lokal untuk melakukan pembunuhan terhadap Koko. Gangster ini bernama Night Hunter, POO menunjuk gangster ini karena sudah berpengalaman dan mereka ingin mematikan pergerakan semua pengawal sebelum membunuh Koko.

Night Hunter mulai bergerak mengepung penginapan, sekitar 5 orang masuk dengan berpura-pura sebagai petugas kelistrikan sementara sisanya menunggu di luar untuk menunggu aba-aba menyerang.

11.45 malam sesuai dengan perhitungan Lidya semua lampu sengaja dipadamkan agar memudahkan Night Hunter dalam bergerak, semua pengawal langsung terbangun dari tidur kecuali Koko yang terus menerus diawasi Valmet.

"Tojo didepanmu!" Lidya setengah berteriak mengingatkan Tojo tentang datangnya serangan tapi dia sedikit terlambat.

Tojo menjadi orang yang pertamakali di serang, dia diserang dengan menggunakan pedang lalu Lehm dan Lidya melakukan perlawanan dengan menggunakan senapan tapi Lidya lebih nekat karena maju menerjang paling depan menahan serangan pedang menggunakan senapannya lalu bertarung dengan tangan kosong.

Di sini Lidya menunjukan pengalamannya sebagai spesialis eksekutor, dia beraksi membantai 5 orang sekaligus dengan pisau yang dibawa tanpa sekalipun menggunakan senapan dan ketika selesai membunuh dia langsung mencongkel mata korbannya itu lalu menginjaknya. Lehm sampai dibuat tak bisa berkata-kata. Lidya sendiri terkena luka pada kepala yang diakibatkan benturan benda tumpul tapi ia masih sanggup melawan.

From Outcast To Commander Of A Ship GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang