Kembali Normal Seperti Dulu

25 5 0
                                    

Reina yang kebetulan hari itu sedang tak ada pengiriman barang memutuskan untuk menghubungi Fion yang tak bisa dilihat setiap hari mengingat ia selalu berpindah negara.

"Kira-kira dia baik-baik saja atau tidak ya ? Entahlah aku jadi mengkhawatirkan kondisinya sekarang." Reina bergumam sembari menunggu teleponnya diangkat Fiona.

Telepon satelit miliknya berdering, Fiona tanpa basa-basi langsung mengangkatnya dengan hati-hati mengingat karirnya ditentukan di sini.

"Selamat pagi dengan Fiona Evergarden di sini apa ada yang bisa kubantu ?" Fiona menjadi formal karena terlalu takut.

"Ehh sejak kapan kamu jadi formal begini dengan kakakmu ini ? Daripada itu ... apa kau baik-baik saja ?" tanya Reina.

"Maaf aku tak ingin mengecewakan siapapun tapi aku harus mengatakan hal ini ... jujur saja aku merasa salah jalan ... dari perekrutanku hingga aku ditunjuk menjadi perwakilan HCLI untuk menggantikan Putri Koko yang berhalangan hadir ... rasanya aku mau mundur saja dari perkerjaan ini." Fiona mulai membuka isi hatinya pada Reina.

"Aku tahu apa yang kau rasakan sekarang ... tapi berusahalah untuk tidak mundur mengingat kau memilih jalan ini ... memang berat rasanya tapi mau bagaimana lagi ... yang lalu biarlah berlalu ... sekarang tinggal laksanakan saja tugas di pekerjaan barumu dengan baik ... kau itu hanya perlu datang bekerja ambil gaji dan pulang ... itu saja ... memang jika mengatakan mudah tapi melakukan sulit ... namun kau harus berusaha untuk melewati semua itu dengan mudah." Reina mencoba memotivasi Fiona.

"Ingat ... Putri Koko memilihmu bukan mau membuatmu depresi ... tapi dia punya alasan kuat dibalik semua itu ... ah gini saja ... anggap saja kau mau berbicara dengan gurumu waktu sekolah dulu ... apa itu masih sulit ?" tambah Reina.

"Dipikir-pikir benar juga ... tapi aku hanya dekat dengan satu guru saja waktu dulu itupun dia merasa kasihan padaku dan sisanya hanya kenal serta tahu saja dengan kepintaranku ... apa aku harus berpikir seperti bicara dengan temanku saja ya ?" Fiona mencoba mengoreksi Reina.

"Intinya gimana kamu ... kamu yang menjalaninya ... aku hanya bisa mendukungmu dari belakang layar." Reina sedikit lega mendegar penjelasan dari Fiona.

"Tapi kalau bisa jangan berhenti juga dari sini ... kecuali kemungkinan terburuknya Putri Koko mau ganti pengawal lalu kita tak dibutuhkan lagi ... kamu atau kita bahkan bisa keluar dan mencari pekerjaan baru." Reina sedikit menambahkan.

"Tolong aku tak sanggup menghadapi realita pahit seperti ini ... entah kenapa aku mendadak menjadi begini ketika diminta menjadi perwakilan HCLI." Fiona menjelaskan tenteang ketakutannya.

"Kemana Fiona yang biasa kukenal ? Dulu kau berani menghadapi banyak hal ... ingat kau itu pernah memimpin sebuah pasukan khusus dalam mempertahankan wilayahmu ... aku ingin Fiona seperti yang dulu ... dikenal tegas dan tak ambil pusing dalam mengambil keputusan!" Reina mencoba membangkitkan semangat Fiona.

"Bertanya pada kakak ternyata tak beda jauh dengan Valmet." Fiona mematikan telepon karena dia kesal.

Setelah merenung selama 35 menit akhirnya dia membuat keputusan jika kali ini tak berjalan lancar maka ia akan meminta diberhentikan oleh Koko meski dia akan kehilangan bayaran lumayan besar selama bekerja bersama Koko.

Dia kemudian berkaca sebentar untuk merapihkan dirinya, beberapa orang melihatnya sebagai hal aneh tapi ketika melihat lebih dekat mereka kagum dengan kecantikan dan keanggunan Fiona.

Fiona keluar dengan santai lalu ia duduk di kursi yang berhadapan dengan Jenderal Hinomaru, dia menyapa Jenderal dengan hangat dan dibalas sang Jenderal pula dengan hangat.

"Wah aku tak menyangka HCLI punya orang sesopan dirimu." Jenderal Hinomaru memuji kesopanan Fiona.

"Saya merasa terhormat bisa bertemu dengan anda Jendral ... maaf bisa kita langsung pada intinya ... saya masih harus menghadiri rapat di tempat lain." Fiona mencoba tak mengulur waktu.

From Outcast To Commander Of A Ship GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang