Nazi Jerman kini hanya berharap datangnya keajaiban karena Rusia sudah melakukan sabotase di semua sektor penting Jerman yang menyebabkan Jerman diambang kebangkrutan.
Pasukan kematian hitam Northern merupakan pasukan yang paling sering melakukan sabotase karena kehandalannya sudah tak diragukan lagi.
Menjalankan 725 misi sabotase, sebanyak 711 berjalan lancar tanpa pembunuhan sementara 14 sisanya terpaksa melakukan pembantaian.
Di Den Haag situasi sedikit membaik karena mereka semua tak kekurangan kebutuhan sehari-hari.
Pagi hari berikutnya Fiona baru terbangun dari tidurnya dan melihat Kronshtadt sedang menyiapkan sesuatu di meja.
"Uhm ... pagi Kronhstadt-san." Fiona masih memakai pakaian tidur dan berjalan mendekati meja.
"Ara ... pagi juga Fiona ... aku sudah siapkan cemilan untukmu ... secangkir teh Siberia serta Pirozkhi ... makanan khas Rusia ... silahkan dicoba." Kronshtadt menyodorkan beberapa makanan pada Fiona.
"Wahhh terimakasih." Fiona mengambil salah satu.
"Hehehe ... bukan masalah ... yang lainnya sudah dapat...aku kebetulan mengantarnya untukmu." Kronshtadt menyimpan makanan di meja dekat Fiona.
"Hmmm ini enak sekali." Fiona kegirangan memakan makanannya.
"Nikmatilah ... kalau sudah selesai silahkan bersihkan dirimu ... kita akan mengadakan pertemuan." Kronshtadt perlahan pergi.
"Siap ... tenang saja." Fiona mengacungkan jempol pada Kronshtadt.
Di ruangan lain KGV bertemu dengan Moskva, mereka berbincang sangat serius karena menyangkut masalah Fiona.
"Pihak Inggris meminta Fiona dipulangkan ... kami tak bisa melakukannya ... dia sedang dibawah perlindungan kami." Moskva menaruh kedua tangannya diatas meja.
"Aku juga kasihan pada dia ... aku khawatir dia dipecat karena menyerang tanpa melapor markas pusat dahulu." KGV menyikap kedua tangan di depan dada.
"Secara tidak langsung dia sudah melakukan pelanggaran ... kalau di Rusia itu termasuk pelanggaran berat karena bisa membahayakan nyawanya sendiri." Moskva mengkerutkan dahi karena itu hal serius.
"Sepertinya kami pun memiliki konsekuensi yang sama untuk mengatasi hal ini." KGV memahami pembicaraan Moskva.
"Sebenarnya kami bisa saja memulangkan kalian semua ... tapi sekarang situasi front barat mulai memanas semenjak pantai Calais diduduki pasukan Inggris ... mungkin dia diperlukan tapi setelah ini semua selesai aku tak tahu apa yang terjadi ke depannya." Moskva mulai bimbang dengan mempertahankan Fiona.
"Ada kemungkinan dia dipecat tanpa penghormatan karena kesalahannya ... tapi dia nampak tak takut sama sekali." KGV ikut bingung.
"Aku sudah menduga kalau dia orang yang tak takut apapun." Moskva agak ragu dengan perkataannya.
"Aku hanya bisa berharap dia bisa menerima apa yang terjadi ke depannya." KGV mengangguk tanda setuju.
"Bukan aku ingin ikut campur masalah kalian tapi ... apa hanya kalian pasukan yang tersisa ? Kemana pasukan utama Royal Navy ?" Moskva sedikit menyindir keberadaan gadis kapal Royal Navy.
"Mereka ditahan di Liverpool ... Elizabeth melarang Laksamana William untuk mengirim bantuan ke Porsmouth yang waktu itu sedang bertahan mati-matian." KGV menjelaskan sembari menahan kesal.
"Elizabeth katamu ? Dia pernah ditampar Pyotr Velikiy karena sifat manjanya yang menjengkelkan ... tapi dia tak pernah sadar akan kesalahannya." Moskva mengucapkan spontan.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Outcast To Commander Of A Ship Girl
FanfictionMenceritakan tentang petualangan seorang gadis berbakat yang dibuang keluarganya karena berbeda, bagaimana kisahnya ? mari kita saksikan bersama Sinopsis : Fiona Evergarden adalah gadis berusia 20 tahun, dia berhasil masuk sekolah ternama di Inggr...