"Ekhem ... sebaiknya kita hentikan hal ini sekarang." Lidia berdehem untuk mengingatkan para pengawal yang sedang saling mengarahkan pistol.
Fiona kemudian menurunkan pistol karena tak enak pada Koko yang sudah memberinya kepercayaan pada dirinya. Sementara itu dua pengawal Lidia ikut menurut untuk menghentikan aksi tersebut.
Akhirnya seluruh muatan dapat dibongkar setelah gesekan antar pengawal berhasil ditangani, kini angkatan bersenjata Polandia memilki senjata yang cukup untuk menumpas kudeta.
Perdana menteri Lidia segera memerintahkan Jenderal Wyadislaw untuk mengomandani pasukan pemerintah sebagai respon terhadap pasukan kudeta.
Koko serta pengawal lainnya langsung menuju penginapan yang sudah disediakan Lidia dekat Poznan, 6 truk diinapkan di markas angkatan bersenjata karena tak akan cukup di penginapan.
Sesampainya di penginapan mereka semua langsung beristirahat tapi Valmet serta Fiona memilih berjalan sekeliling Poznan karena ada hal yang harus dibicarakan.
"Di dalam aman ?" tanya Valmet.
"Aman ... hanya saja dua pengawal perdana menteri Polandia sangat mengesalkan." jawab Fiona.
"Memangnya ada apa ?" Valmet mencoba mengorek informasi.
"Mereka mengusik diriku terus menerus hingga nekat menyerang Koko tapi beruntung aku bisa menahan serangannya meski harus menahan perih pada tangan karena pisau menacap di tangan kiri." Fiona sedikit menunjukan bekas tusukan pada tangan kiri.
"Aku beritahu padamu ... dua pengawal itu adalah Florentyna dan Henryka ... mereka berdua adalah atlet karate Polandia di bawah asuhan Lidia ... aku pernah bertemu dengan mereka ketika pembebasan Polandia bersama garnisun Kaliningrad ... mereka hampir menyerang kami karena terlalu shock tapi untunglah mereka bisa diselamatkan." Valmet sedikit memberi informasi pada Fiona.
"Apa ada gambaran lain ?" tanya Fiona.
"Sejauh ini belum ada ... tapi kamu harus waspada ... rekam jejakmu sebagai perwira laut lumayan terkenal tapi akan sangat berbahaya jika CIA mengetahuinya ... apa kau pernah dinas di bawah militer Amerika Serikat ?" tanya Valmet.
"Pernah ... di Angkatan Laut Amerika Serikat selama operasi pembebasan Nusantara" jawabnya singkat.
"Kamu harus hati-hati dalam bertindak ... siapa tau aku dan kau sedang diincar." Valmet sedikit mengingatkan Fiona tentang bahaya yang kemungkinan terjadi.
Setelah berbincang-bincang panjang akhirnya mereka berdua kembali ke penginapan dan kemudian beristirahat hingga esok hari.
Di sisi lain, perdana menteri Pramashenko secara diam-diam memerintahkan armada laut Baltik yang bermarkas di Kaliningrad untuk menyerbu Gdynia.
Mayor Konstantin Novikov selaku komandan pasukan bantuan segera berangkat untuk membantu Polandia. Sekitar 3250 prajurit bersenjata lengkap mulai mengepung Gdynia dari segala penjuru.
Pasukan Rusia berangkat malam hari, mereka mengepung Gdynia ketika dini hari dan ketika keesokan paginya semua penjuru Gdynia sudah diisolasi pasukan Rusia.
Pagi yang cukup tenang di Poznan meski dalam kondisi perang saudara akibat kudeta, Valmet dan Fiona melakukan latihan rutin di atap gedung setelah berlari 5 kilometer berkeliling Poznan.
Mereka berdua cukup serius dalam berlatih, materi latihan kali ini adalah bertarung dengan pisau pada jarak dekat yang biasa dilakukan Valmet ketika menjadi tentara Finlandia.
Fiona sangat antusias mendapat pelatihan dari Valmet, dia melakukan setiap apa yang dikatakan Valmet dengan serius karena jika keliru maka tubuhnya akan tergores bahkan tertusuk pisau.

KAMU SEDANG MEMBACA
From Outcast To Commander Of A Ship Girl
Hayran KurguMenceritakan tentang petualangan seorang gadis berbakat yang dibuang keluarganya karena berbeda, bagaimana kisahnya ? mari kita saksikan bersama Sinopsis : Fiona Evergarden adalah gadis berusia 20 tahun, dia berhasil masuk sekolah ternama di Inggr...