Perundingan tersebut dihadiri komandan Eagle Union Kolonel Halsey Douglas serta Enterprise kemudian komandan Northern Parliament Laksamana Muda Nikolai Pramashenko beserta Pyotr Velikiy kemudian Letnan Kolonel Fiona Evergarden bersama King George V ikut dihadirkan sebagai perwakilan Royal Navy.
Komandan Eagle Union yang masih baru melihat Fiona nampak keheranan karena setahu dia komandan Royal Navy adalah Laksamana William dan diapun bertanya pada komandan Pramashenko yang nampak akrab dengan Fiona.
"Ekhem ... Pramashenko-san ... siapa dia ?" Halsey berbisik pada Pramashenko.
"Dia perwakilan Royal Navy ... karena Laksamana William kembali dihalangi Elizabeth maka aku mengajak dia." Pramashenko berbisik pada Halsey.
"Uhm ... gadis muda ... siapa namamu ?" Halsey mencoba berkenalan dengan Fiona.
"Perkenalkan aku Letnan Kolonel Fiona Evergarden ... panggil saja Fiona ... perwakilan Royal Navy"(Fiona mendekati Letkol Halsey kemudian menjulurkan tangan kananya.
"Aku Letnan Kolonel Halsey Douglas ... panggil saja Halsey ... komandan Eagle Union..dan ini Enterprise ... asistenku." Halsey menjabat tangan Fiona.
"Senang bisa bertemu dengan kalian." Fiona kembali ke posisi duduknya.
"Seperti biasa ya George ... hehe" Pyotr Velikiy menyindir tentang Elizabeth yang enggan ditinggal Laksamana William.
"Hmph ... sudah kebiasaan memang." KGV sedikit kesal pada Pyotr Velikiy.
Kuznetsov bersama Kiev masuk membawa Letnan Kolonel Aleksandra bersama Bismarck yang dibawa Moskva serta Stalingrad.
"Komandan Iron Blood ... Letnan Kolonel Aleksandra Blucher melapor pak !" Aleksandra masuk melapor.
"Silahkan duduk di kursi yang sudah disediakan." Pramashenko mempersilahkan duduk.
Pyotr Velikiy menyimpan berkas di meja dan komandan Pramashenko tersenyum ke arah Pyotr Velikiy yang sudah membantunya.
"Mengingat kondisi Jerman yang diambang kebangkrutan setelah blokade selama 465 hari ... kami menyarankan anda membaca persyaratan dari kami untuk mengakhiri ini semua." Pramashenko menyodorkan berkas pada Aleksandra.
Letkol Aleksandra membaca berkas itu dengan seksama dan menghela napas berat karena isinya sangat merugikan Jerman.
"Kami tak bersedia menandatangani ini ... ini isinya sangat berat dan merugikan kami." Aleksandra keberatan dengan isi berkas tersebut.
"Tapi apa kau rela mengorbankan rakyat yang masih hidup hanya demi ambisimu ... terimalah kenyataan." Fiona mencoba meyakinkan Aleksandra.
"Kau siapa ? Berani-beraninya bicara seperti itu." Aleksandra menyanggah pendapat Fiona.
"Letnan Kolonel Fiona Evergarden ... komandan pangkalan Porsmouth ... aku bicara begitu juga kasihan denganmu." Fiona menatap tajam pada Letkol Aleksandra.
"Haha ... kukira Royal Navy akan mengirim komandan utamanya ... ternyata hanya mengirim komandan pangkalan biasa." Aleksandra sedikit meremehkan kemampuan Fiona.
"Biar begini juga aku bisa menghancurkan banyak pasukanmu." Fiona berbicara dengan nada sadis.
"Tapi kau lupa tentang pembantaian Liverpool ... itu kami yang melakukannya." Aleksandra menatap tajam pada Fiona.
"Sengaja kubiarkan agar Laksamana tua itu tahu rasa karena selalu nurut dengan gadis kapal yang manja ... bukan berarti aku takut ... aku bisa saja membunuh semuanya tapi aku enggan melakulannya." Fiona menjawab dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Outcast To Commander Of A Ship Girl
FanfictionMenceritakan tentang petualangan seorang gadis berbakat yang dibuang keluarganya karena berbeda, bagaimana kisahnya ? mari kita saksikan bersama Sinopsis : Fiona Evergarden adalah gadis berusia 20 tahun, dia berhasil masuk sekolah ternama di Inggr...