Liberation Of Java Island (Part 3 : Operation Red Storm)

46 4 0
                                    

"Menurut diagnosa ... PTSD dia berhasil hilang semuanya ... aku sudah menyimpan penyakit dia di chip komputer ... mari kita lihat apa penyebab gadis kuat ini bisa kalah." Irtysh menatap Pramashenko dengan serius.

"Canggih sekali ... ini di luar logika tapi ... Elena malah nekat tapi berhasil sempurna." Pramashenko menarik tangan Irtysh dan mulai memutar rekaman tersebut.

Keduanya menonton rekaman penyebab PTSD pada Fiona dan tak diduga ternyata dia memiliki masa kecil yang suram serta penuh penderitaan.

"Kasihan sekali dia ... tapi untunglah kita berhasil mengakhiri penderitaannya." ucap Pyotr Velikiy.

"Dia tak akan pernah mengingat kejadian kelam masa kecilnya." ucap Irtysh.

"Sebaliknya ... dia malah memiliki keinginan bertarung yang kuat." Pramashenko menatap data yang diberikan oleh Irtysh.

"Hadehhh kebiasaan ... tiap disuntik malah jadi kuat." ucap Irtysh sembari memegang dahi.

"Kebiasaan Elena ini itu ... dia sengaja mencampur semua ... bahkan yang paling nekat dia memasukan DNA petinju Rusia ke dalam obatnya ... memang gila itu Dr.Elena ... tapi mau segila apapun dia ... dia adalah istriku yang baik hati serta berbakat." ucap Pramashenko sembari tersenyum.

"Komandan kalau nyari istri memang gak tanggung-tanggung hahaha." ucap Kuznetsov sembari tertawa.

Hal ini disembunyikan dari Reina karena sangat menyakitkan untuk dilihat, sementara hanya Halsey yang diberitahu tentang operasi rahasia tersebut. Dia hampir muntah ketika mendengarnya karena menurut ia itu sangat tak masuk akal.

"Sebisa mungkin kita harus merahasiakan ini ... kita tak mau kedua perwira kita menderita lebih dalam." Pramashenko membujuk Halsey.

Halsey setuju dengan ajakan Pramashenko dan memilih menutup mulut pada Reina jika ditanyai kondisi Fiona.

Fiona dirawat di salah satu ruangan kapal Kuznetsov dengan pengawasan penuh dari Yenisey serta Irtysh. Dia masih tak sadarkan diri karena luka yang cukup dalam.

2 hari kemudian, Fiona sadarkan diri dan diperiksa Yenisey lebih lanjut. Di sisi lain, Yogyakarta dikepung batalyon senapan ke-7 serta kompi mekanik ke-52. Kota tersebut dikuasai Jepang yang bertahan mati-matian menahan gempuran pasukan tersebut.

Kompi ke-5 dari batalyon senapan ke-7 pimpinan Kapten Rozalina Magdalena berhasil menerabas pertahanan Jepang di Sleman. Sementara kompi ke-12 yang berada dibawah Kapten Mikhailova Petrova berhasil merebut Wates, Letnan Satu Anastasia Panfilovka bersama kompi ke-3 berhasil menguasai Klaten.

Pasukan ini berada dibawah kendali Kapten Lidya Anastasia, mereka terus berkomunikasi dengan batalyon marinir ke-812 pimpinan Kapten Polina untuk terus mengupdate situasi di Barat.

Pramashenko membuka kembali peta operasi untuk disaksikan bersama dengan Halsey, konsenterasi pasukan Jepang kini berada di Batavia serta Bandung.

"Kulihat daerah Sumatera masih banyak tentara Jepang ... apa Royal Navy tak melakukan pergerakan ?" Halsey sedikit heran dengan peta Sumatera yang menjadi wilayah operasi Royal Navy.

"Menurut laporan KGV ... Royal Navy kekurangan perbekalan akibat dihabiskan Elizabeth ... mereka hanya bisa menguasai Banda Aceh dan sebagian Sumatera Utara." Pyotr Velikiy menjelaskan kondisi di Sumatera melalui data yang diperoleh.

"Elizabeth sendiri apa ikut terjun atau tidak ?" Enterprise bertanya pada Pyotr Velikiy.

"Tidak ... Elizabeth serta Hood hanya berdiam di Porsmouth ... mereka tak berangkat karena Admiral William menyayangi kapal bendera Royal Navy." jawab Pyotr Velikiy.

From Outcast To Commander Of A Ship GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang