First Duty With New Company

35 5 0
                                    

Setelah 2 hari berada di lautan akhirnya Indomitable bersandar di dermaga Portsmouth untuk menurunkan Fiona dan Reina.

Indomitable langsung putar kepala menuju Liverpool, gadis kapal Royal Navy yang berada di atas Indomitable memberi penghormatan pada Fiona sembari berlayar menjauh.

Mereka segera menuju kantor H&C Logistics dengan menggunakan kendaraan umum, tanpa mereka ketahui ternyata Kapten Lidya berada disana.

Koko dan Kapten Lidya mulai bernegoisasi karena sudah berhasil mengembalikan Fiona serta Reina dalam kondisi selamat.

"Sudah kukembalikan dengan selamat ... Admiral Pramashenko sedang berhalangan jadi aku yang menggantikan ... Lidya Anastasia." ucap Lidya sembari matanya menatap tajam penuh keyakinan pada Koko.

"Terimakasih Gray Demon dari Vladivostok ... kau memang dapat diandalkan ... meski kemampuan bertarungmu dibawah Valmet." jawab Koko dengan dingin.

"Sigh ... kau malah membandingkanku dengan dia ... tapi aku masih penasaran dengannya." Lidya berusaha mengelak.

"Meski begitu dari 5 kali pertemuan dengannya kau berhasil menang 2 kali ... 1 kali kalah dan 2 kali imbang ... aku akui yang terakhir kau itu mengeluarkan segala kemampuan terbaik tapi hasilnya sangat mengejutkan." jawab Koko berusaha meyakinkan Lidya.

Tak lama kemudian Fiona sampai di kantor, Koko sangat senang melihat anak buahnya pulang dengan selamat setelah menjalankan misi.

"Selamat datang kembali Fiona." ucap Koko sembari memeluknya.

"Terimakasih atas kepercayaannya Koko ... akhirnya aku bisa kembali dengan selamat ... uhm ... kenapa ada Kapten Lidya disini ?" Fiona terkejut melihat kehadiran Kapten Lidya.

"Dia itu salah satu pengawal pribadiku sama sepertimu dan yang lainnya." jawab Koko singkat karena masih memeluk tubuh Fiona yang empuk baginya.

"Itu benar ... aku merahasiakan semuanya ... aku harap kita bisa menjadi partner yang baik." ucap Lidya sembari tersenyum pada Fiona dan dibalas senyuman pula.

"Mhm ... tentu saja." balas Fiona kegirangan melihat komandan lamanya bisa satu tempat kerja.

Reina langsung kembali bekerja di tempatnya, dia tak lelah meski baru sampai setelah menjadi perwira komunikasi.

Koko kemudian membawa Fiona serta Lidya ke kantornya untuk rapat bersama mengingat aktifitas separatis bersenjata Polandia mulai bereaksi setelah perdana menteri terdahulu terbunuh.

"Nampaknya kita kedatangan iblis abu dari Vladivostok." Valmet sedikit menyindir Lidya.

"Kau tak berubah Valmet ... masih saja begitu." balas Lidya.

"Maaf bukannya aku mau menasehati yang lebih pengalaman tapi kita harus fokus pada rapat ini ... ini sepertinya akan menjadi peluang besar bagi kita." Fiona mencoba menengahi perdebatan diantara mereka berdua.

"Sepertinya pegawai baruku ini orang yang menjanjikan ... nah kalian berdua tolong diam." ucap Koko memuji keberanian Fiona menghentikan perdebatan.

"Kita fokus kembali ... seperti yang kita ketahui ... Kraków diduduki separatis bersenjata yang menuntut diadakan pemilu ... aku tak akan membahas situasi politiknya tapi calon perdana menteri Polandia yang baru ... Lidia Sobieska menghubungiku baru-baru ini untuk meminta persenjataan bagi tentara Polandia dalam memerangi kelompok separatis tersebut ... tentu saja ini bisa menjadi peluang bagi kita untuk memasok senjata dengan harga khusus ... sampai sini apa ada pertanyaan ?" Koko menjelaskan singkat tentang agenda rapat.

"Rencananya apa saja yang akan dikirim ke Polandia ? Apa pihak Rusia akan mengirim pasukannya juga mengingat Polandia adalah rekan dekat Rusia terutama menteri Kazia Wozniakska sangat akrab dengan menteri Nikolai Pramashenko." tanya Fiona.

From Outcast To Commander Of A Ship GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang