Parade kemenangan yang biasa dilakukan Rusia tetap dilaksanakan meski ancaman BETA masih menghantui namun kali ini semua prajurit langsung diberangkatkan ke garis depan, 2 hari menjelang parade sekitar 10 unit TSF MiG-31 diparkir dekat kendaraan tempur lainnya di sekitar lapangan Alabino.
Pelatihan pilot unit tempur taktis sendiri masih belum selesai mengingat hasil ujian lapangan masih banyak yang tak memenuhi syarat sehingga 10 unit tersebut rencananya dalam parade akan melibatkan pilot angkatan udara yang tersedia, persiapan menjelang parade memang dipersiapkan jauh-jauh hari tapi kemunculan unit TSF menambah semangat para pasukan.
Beberapa pilot diberi waktu selama dua hari agar bisa mengemudikan TSF dengan baik mengingat unit ini sangat diistimewakan karena kehadirannya bisa menjadi harapan bagi semua manusia dalam memerangi BETA. Para pilot memang bisa mengemudikannya tapi mereka belum menemukan keputusan tepat apakah TSF akan dibawa terbang seperti pesawat tempur lainnya atau dijalankan seperti robot di darat karena melihat dari ukurannya sangat tidak mungkin untuk terbang rendah maka pilihannya ada dua yaitu terbang seperti pesawat atau berjalan di darat seperti infantri biasa.
Kapten Lidya sendiri sedang dalam kondisi tak tenang mengingat front timur berpeluang diserang kembali, karena terlalu lelah akhirnya dia tertidur di atas meja dekat peta operasi sembari menundukan kepalanya kebawah.
Dia tidur bukan seperti biasanya melainkan memikirkan taktik yang akan digunakan selanjutnya untuk mengantisipasi serangan tahap kedua dari BETA, asistennya yang bernama Kapten Ivana langsung berinisiatif menggantikan Kapten Lidya untuk menjalankan tugas hariannya. Ia tahu bahwa sang komandan memerlukan istirahat yang cukup agar bisa merancang strategi terbaiknya.
Padahal Lidya sudah memprediksi bahwa serangan akan berfokus di front barat tapi secara tak terduga front timur menjadi medan tempur pertama dari unit taktis TSF MiG-31 serta wilayah Rusia pertama yang diserang BETA. Hal itu tentu saja hampir membuat moral pasukan menurun akibat serangan mendadak tapi beruntung mereka bisa mengatasi semuanya berkat kerjasama tim.
25 unit MiG-31 yang terparkir di Vladivostok kini sedang menjalani perawatan berkala mengingat kehadiran mereka menjadi tugas baru bagi armada Pasifik, kebanyakan unit diparkir di dalam hanggar lapangan udara untuk menutupi dari panas serta hujan.
Keesokan harinya perwakilan kamp pelatihan Murmansk mendatangi pangkalan Arkhangelsk untuk mencari instruktur tambahan terutama di bidang bela diri mengingat kemampuan bela diri para kadet masih belum terlalu mahir sehingga dicarilah orang yang tepat untuk mengisi posisi tersebut ke seluruh pangkalan secara berurutan.
"Letnan Kolonel Raisa Aleksandra ... perwakilan kamp pelatihan Murmansk ... tujuanku kemari untuk mencari instruktur yang berbakat dalam bidang bela diri ... apa di sini ada ?" seorang perwira memperkenalkan diri ketika Mayor Rozanina baru saja hendak mengecek dermaga.
"Mayor Rozanina ... komandan pangkalan Arkhangelsk ... sejauh ini kami belum punya ... mungkin pangkalan lain ada." Rozanina sedikit takut dalam mengucapkannya mengingat jika memberi jawaban tak memuaskan terancam ditembak.
Fiona tak sengaja mendengar hal itu, karena dia berbakat dalam bidang bela diri maka ia nekat memperkenalkan dirinya pada Letkol Raisa untuk mengajukan diri sebagai instruktur bela diri.
"Mayor Fiona Evergarden melapor!" Fiona menghadap Raisa.
"Apa laporanmu Mayor ?" tanya Raisa.
"Saya bisa menjadi instruktur bela diri seperti yang ada harapkan!" Fiona dengan tegas menjelaskan kemampuan dirinya untuk direkrut menjadi instruktur.
"Kau bisa apa ?" Raisa mencoba menguji Fiona.
"Maaf kalau memotong pembicaraan tapi ... dia itu mantan Letnan Kolonel dan komandan resimen senapan ke-95 yang terkenal itu." Rozanina mengajak Raisa sedikit menjauh dari Fiona kemudian membisikkan kebenaran tentang Fiona.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Outcast To Commander Of A Ship Girl
FanfictionMenceritakan tentang petualangan seorang gadis berbakat yang dibuang keluarganya karena berbeda, bagaimana kisahnya ? mari kita saksikan bersama Sinopsis : Fiona Evergarden adalah gadis berusia 20 tahun, dia berhasil masuk sekolah ternama di Inggr...